I Nyoman Ananta Sumanata Tak Patah Arang walau Gagal ke Istana
Tak disangka, Nyoman terkonfirmasi positif Covid-19, padahal dia adalah satu dari dua orang yang mewakili Sumatera Selatan berangkat sebagai tim Paskibraka Nasional.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·4 menit baca
Dinyatakan positif Covid-19, I Nyoman Ananta Sumanata gagal berangkat ke Istana Negara untuk mewakili Sumatera Selatan menjadi Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional tahun 2021.
Walau demikian, dia tidak patah arang. Ia tetap bersemangat untuk terus berlatih. Nyoman pun kemudian mendapat tugas sebagai pengerek bendera pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan Ke-76 RI di Provinsi Sumatera Selatan.
Selasa (17/8/2021) pagi. Sebanyak 50 pelajar setingkat sekolah menengah atas yang tergabung dalam Tim Paskibraka Sumsel sudah bersiap dengan seragam putih-putih dilengkapi masker yang menutupi mulut dan hidung mereka. Dengan langkah tegap dan gagah mereka berbaris mengikuti komando.
Penampilan memukau yang hanya bisa dilihat setahun sekali ini tidak dilewatkan oleh warga Palembang. Bahkan, beberapa warga rela menyaksikan penampilan mereka dari luar gerbang Rumah Dinas Gubenur Sumatera Selatan Istana Griya Agung, Palembang.
Petugas pengerek bendera Merah Putih pagi dalam Paskibraka itu adalah I Nyoman Ananta Sumanata. Penampilannya tetap memukau walau sempat dirundung kekecewaan karena gagal berangkat ke Istana Negara lantaran terkonfirmasi positif Covid-19.
Sebelum menjalani pelatihan, setiap anggota Paskibraka harus mengikuti tes reaksi berantai polimerase (PCR) guna memastikan mereka yang akan berlatih tidak terjangkit virus SAR-CoV-2. Proses pemeriksaan berlangsung pada 23 Juli 2021.
Tak disangka, Nyoman terkonfirmasi positif Covid-19, padahal dia adalah satu dari dua orang yang mewakili Sumatera Selatan berangkat sebagai tim Paskibraka Nasional.
Hasil positif Covid-19 itu Nyoman terima pada 25 Juli 2021, bertepatan dengan keberangkatan. Akibatnya, posisi Nyoman pun digantikan dan dia harus legawa kembali ke Belitang untuk menjalani isolasi mandiri. M Farhan Pratama Susilo dan Anisa Takwarani Rizajandita-lah yang terpilih untuk berangkat ke Jakarta.
Dua hari berselang, dirinya kembali menjalani tes PCR dan dinyatakan negatif. Walau kecewa, Nyoman tidak menyalahkan hasil pemeriksaan. ”Hasil pemeriksaan tidak bisa diganggu gugat. Jadi, saya terima saja,” ujar Nyoman.
Banyak orang yang memotivasi saya untuk tidak menyerah.
Rasa sedih yang pernah menggelayut tidak membuat anak ketiga dari lima bersaudara ini terus merenungi nasib. Sebaliknya, Nyoman bangkit dengan dukungan semangat dari orang-orang terdekat. ”Banyak orang yang memotivasi saya untuk tidak menyerah,” ucapnya.
Karena motivasi yang terus mengalir deras itulah, Nyoman lalu bangkit dan kembali berlatih. Walau tidak jadi berangkat ke Jakarta, dia bersyukur karena bisa menjadi pengerek bendera Merah Putih. ”Saya bersyukur sekali. Kalau ke Jakarta belum tentu bisa menjadi tim inti,” ujar Nyoman.
Tim Paskibraka Sumsel berhasil menuntaskan tugasnya. Perhelatan upacara pun berlangsung khidmat walau peserta yang datang tidak sebanyak tahun sebelum pandemi.
Pengungkit semangat
Wakil Gubenur Sumatera Selatan Mawardi Yahya berharap peringatan hari kemerdekaan bisa menjadi pengungkit semangat masyarakat Sumsel untuk bahu-membahu berjuang bersama agar dapat keluar dari pandemi.
Beragam upaya terus dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19, termasuk menjalankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dengan ketat. ”Penyekatan dan pembatasan kegiatan terus kami terapkan,” ujar Mawardi.
Tidak hanya itu, pemeriksaan (testing) juga terus digencarkan agar kasus penularan tidak meluas. Dengan upaya ini, Mawardi berharap pandemi segera usai dan masyarakat Sumsel dapat kembali beraktivitas dengan normal seperti sedia kala.
Wali Kota Palembang Harnojoyo berkata, setelah PPKM diterapkan di Palembang, mobilitas masyarakat jauh berkurang. ”Status mobilitas yang awalnya hitam sekarang sudah abu-abu,” ujarnya.
Pembatasan yang dilakukan antara lain mengurangi aktivitas di pusat perbelanjaan, melakukan penyekatan di sejumlah ruas jalan, termasuk tetap menerapkan belaJar daring.
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nurainy mengatakan, jumlah kasus Covid-19 di Sumsel menurun signifikan dari rata-rata 500-700 kasus per hari pada minggu lalu, sekarang sekitar 200 kasus per hari.
Hal ini didukung penuturkan sejumlah tenaga kesehatan yang menyatakan jumlah pasien akibat Covid-19 di Sumsel sudah mulai turun. Tingkat keterisian tempat tidur di Sumsel juga turun menjadi 44 persen dibandingkan dengan bulan lalu yang sempat melebihi 70 persen.
Penurunan kasus positif ini, ujar Lesty, disebabkan oleh mulai efektifnya pelaksanaan PPKM di sejumlah daerah berstatus zona merah. Walau demikian, Lesty berharap masyarakat tidak lengah untuk menjalankan protokol kesehatan.
Seiring dengan semakin murahnya alat testing, salah satunya alat PCR, kemungkinan antusiasme masyarakat untuk memeriksakan diri juga akan meningkat. ”Bukan tidak mungkin jumlah kasus positif bisa meningkat lagi,” ujar Lesty.