Peserta Vaksinasi di Kota Magelang Didominasi Warga Luar Daerah
Sebagian besar peserta vaksinasi Covid-19 di Kota Magelang, Jawa Tengah, adalah warga dari luar daerah. Hal ini terjadi karena banyak warga luar kota, terutama Kabupaten Magelang, yang bekerja di Kota Magelang.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, telah memberikan layanan vaksinasi Covid-19 kepada lebih kurang 66.000 orang. Namun, dari jumlah tersebut, warga Kota Magelang yang sudah menjalani vaksinasi baru sekitar 30.000 orang.
”Setelah kami cermati lagi, sekitar 36.000 orang sisanya yang sudah menjalani vaksinasi di Kota Magelang justru merupakan warga luar kota, di mana sebagian besar adalah warga Kabupaten Magelang,” ujar Wali Kota Magelang M Nur Aziz saat ditemui di sela-sela vaksinasi massal di obyek wisata Taman Kyai Langgeng, Kota Magelang, Minggu (15/8/2021).
Hal itu, dijelaskan Aziz, terjadi karena banyak warga Kabupaten Magelang yang bekerja di Kota Magelang, antara lain sebagai guru atau perawat. Oleh karena itu, mereka pun turut terdata dan menjadi sasaran ketika Pemerintah Kota Magelang menggelar vaksinasi untuk kelompok tertentu, seperti tenaga kesehatan dan aparatur pelayan publik.
Berangkat dari kondisi tersebut, Aziz mengatakan, pihaknya akan berupaya melakukan percepatan vaksinasi khusus untuk warga yang memang benar-benar berdomisili di Kota Magelang. Upaya tersebut, antara lain, dengan menggelar vaksinasi massal untuk 2.500 orang di semua puskesmas pada tanggal 13,14, dan 16 Agustus 2021.
Pada Minggu (15/8/2021), vaksinasi massal dengan target sebanyak 2.000 orang juga digelar di tiga lokasi, yaitu di Taman Kyai Langgeng, Gedung Kyai Sepanjang, dan Gedung Wanita. Kegiatan vaksinasi massal tersebut dibatasi hanya untuk warga Kota Magelang saja.
Vaksinasi massal sebagai upaya percepatan pembentukan kekebalan komunitas diharapkan dapat terus dijalankan. Namun, agar bisa melaksanakannya, Pemerintah Kota Magelang membutuhkan dukungan dari sejumlah pihak.
”Karena adanya keterbatasan vaksin, upaya percepatan vaksinasi di Kota Magelang benar-benar membutuhkan dukungan dari pihak lain, seperti TNI, Polri, dan rumah sakit,” ujar Aziz.
Dia mencontohkan, kegiatan vaksinasi di tiga lokasi pada Minggu (15/8/2021) terlaksana dengan mengandalkan bantuan vaksin dari Rumah Sakit Tentara (RST) dr Soedjono. Adapun dalam pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan di puskesmas, sebagian vaksin yang dipakai adalah bantuan dari Kepolisian Resor (Polres) Magelang Kota.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Intan Suryahati mengatakan, target sasaran vaksinasi di Kota Magelang mencapai 98.000 orang. Hingga saat ini, sekitar 60.000 warga belum menjalani vaksinasi.
Dinas Kesehatan Kota Magelang memiliki persediaan 2.000 dosis vaksin AstraZeneca. Namun, untuk sementara ini, vaksin tersebut sengaja disimpan sebagai tambahan untuk persiapan vaksinasi dosis kedua dari program vaksinasi massal yang sudah dilaksanakan sejak 13 Agustus. Selain itu, juga terdapat 2.000 dosis vaksin Moderna. Namun, vaksin tersebut khusus digunakan untuk dosis ketiga bagi tenaga kesehatan.
Intan mengatakan, pihaknya juga terus intensif melakukan tes dan upaya pelacakan penularan Covid-19. Namun, seiring dengan jumlah kasus baru yang terus menunjukkan tren turun, target tes usap untuk pelacakan penularan kini kerap tidak terpenuhi.
”Kami tidak bisa memaksakan memenuhi target karena jumlah pasien baru Covid-19 kini juga relatif sedikit, jauh di bawah 100 orang per hari,” ujarnya.
Sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2021 tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 4, level 3, dan level 2 Corona Virus Disease 2019 di wilayah Jawa dan Bali, untuk melakukan pelacakan kasus, Pemerintah Kota Magelang ditargetkan harus melakukan tes usap kepada 261 orang per hari.
Namun, dalam pelaksanaannya, jumlah warga yang menjadi sasaran tes usap kini hanya berkisar 50-100 orang per hari. Warga yang menjadi sasaran tes usap adalah mereka yang menjadi kontak erat dari pasien baru Covid-19. Oleh karena itu, jumlah sasaran ini pun tergantung dari jumlah kasus baru yang muncul setiap hari.
Pada Minggu (15/8/2021), total kumulatif warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 terdata mencapai 5.521 orang. Adapun jumlah warga positif Covid-19 yang saat ini masih menjalani perawatan, baik di rumah sakit maupun menjalani isolasi mandiri di rumah, terdata sebanyak 353 orang.