Panglima TNI dan Kapolri Minta Jumlah Kasus Covid-19 di Sumut Ditekan
Sumut diingatkan agar menekan kasus Covid-19 yang masih tinggi. Penanganan harus terpadu dengan meningkatkan protokol kesehatan, menekan mobilitas, memperluas tes, menambah tempat isolasi, serta meningkatkan vaksinasi.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Sumatera Utara diingatkan terus menekan kasus Covid-19 yang masih sangat tinggi. Penanganan harus dilakukan terpadu dengan meningkatkan protokol kesehatan, menekan mobilitas warga, memperluas tes berbasis epidemiologi, menambah tempat isolasi terpadu, serta meningkatkan vaksinasi.
Hal itu disampaikan oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam kunjungan kerja ke Medan, Sumatera Utara, Sabtu (14/8/2021). Mereka diterima Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution, serta pejabat lain.
”Kita akan memenangi perang jika memahami dan menguasai karakteristik, kekuatan, serta kelemahan musuh. Tentunya kekuatan pasukan, logistik, dan amunisi harus dipersiapkan dengan baik,” kata Hadi.
Hadi dan Sigit pun memulai kunjungan kerjanya dengan mendengarkan paparan Gubernur dan Wali Kota di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan. Mereka lalu meninjau tempat isolasi terpadu di Hotel Soechi International. Rombongan Panglima TNI dan Kapolri pun kemudian langsung terbang melanjutkan kunjungan ke Kepulauan Bangka Belitung.
Hadi mengatakan, pandemi Covid-19 adalah ancaman global yang dampaknya dirasakan semua negara. Ia pun meminta agar semua komponen ikut berkontribusi melawan Covid-19 dan memerangi pandemi. Hal itu dilakukan dengan selalu memakai masker, isolasi jika terpapar, dan tes jika ada gejala Covid-19.
Listyo menekankan, tempat isolasi terpadu merupakan salah satu tahap yang sangat penting dalam memutus rantai penularan Covid-19. Ia pun mendorong Pemerintah Provinsi Sumut dan Pemerintah Kota Medan menambah tempat isolasi terpadu yang sudah ada saat ini.
”Saya meminta agar ditambah dengan memanfaatkan balai pendidikan dan pelatihan, gedung olahraga, dan gedung sekolah,” ujar Listyo.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, pemerintah saat ini melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat pada protokol kesehatan. Dalam hal penanganan kasus Covid-19, Sumut saat ini terus meningkatkan ketersediaan tempat tidur rumah sakit, ICU, dan isolasi terpadu.
”Satgas dan rumah sakit harus siap sedia serta tetap berkomunikasi tentang ketersediaan ruangan,” kata Edy.
Keterisian tempat tidur rumah sakit di Sumut saat ini mencapai 64 persen. Kasus positif baru Covid-19 di Sumut per Jumat (13/8/2021) pun masih tinggi, yakni 1.284 kasus dan 40 kasus kematian.
Kasus harian itu masih jauh lebih tinggi dibandingkan awal Juli yang masih 100-200 kasus positif baru dan 1-4 kematian per hari. Akumulasi kasus positif di Sumut pun sudah mencapai 78.707 kasus. Sebanyak 49.797 orang di antaranya telah sembuh dan 1.847 orang meninggal.
Bobby mengatakan, tengah berfokus menekan mobilitas warga di dalam kota. Penyekatan dan razia tempat publik dilakukan setiap hari di Medan. Selain itu, mereka juga memperkuat pengetesan dan penelusuran kontak berbasis epidemiologi.
”Jika ada warga yang positif, akan dirujuk ke rumah sakit atau tempat isolasi terpadu. Tergantung kondisinya,” katanya.
Bobby menyebut, penularan paling tinggi saat ini berada di lima kecamatan di Medan, yakni Medan Sunggal, Medan Tuntungan, Medan Helvetia, Medan Johor, dan Medan Selayang. Pengetesan dan penelusuran kontak di Medan pun dilakukan oleh 41 puskesmas dan 39 puskesmas pembantu.