Ungkit Dampak Ekonomi, Dorong Ekspor Langsung Komoditas Unggulan Jambi
Ekspor komoditas pertanian Jambi melesat di tengah pandemi. Potensi kenaikan diyakini terus berlangsung jika didorong sinergitas ekosistem ekspor yang saling membangun. Selain itu, ekspor didorong dilakukan dari Jambi.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Ekspor komoditas pertanian Provinsi Jambi Semester I-2021 naik 61 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2020. Potensi kenaikan diyakini terus meningkat jika komoditas unggulan didorong dapat ekspor langsung dari pelabuhan di Jambi.
Di tengah pandemi Covid-19 dan kelesuan ekonomi daerah, nilai ekspor Jambi tetap melesat. Gubernur Jambi Al Haris mengatakan, ekspor komoditas pertanian selama semester I-2021 naik 61,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
”Kenaikan nilai ekspor ini ditopang komoditas-komoditas unggulan, seperti pinang, kopi, dan unggulan lainnya,” kata Haris saat melepas ekspor delapan komoditas unggulan Jambi ke delapan negara tujuan dalam program Merdeka Ekspor, di Pelabuhan Talang Duku, Jambi, Sabtu (14/8/2021). Pelepasan ekspor itu berbarengan dengan ekspor di 16 provinsi lain.
Menurut Haris, ekspor pertanian Jambi kali ini senilai Rp 141,82 miliar. Terdiri dari komoditas pinang, karet, cangkang sawit, kopra, madu, kayu manis, kayu kempas, dan sapu lidi. Pada ekspor kali ini, Jambi sekaligus membuka jalur baru di Timur Tengah, yakni Uni Emirat Arab.
Kenaikan ekspor di tengah pandemi, lanjut Haris, memberi harapan baru bagi para petani. ”Ini membawa semangat baru untuk petani agar lebih tekun mengurus lahannya sehingga hasil panennya bisa diekspor ke luar negeri,” tambahnya.
Sementara itu, berdasarkan data Sertifikasi Ekspor Badan Karantina Pertanian (IQFAST) Balai Karantina Pertanian Jambi, ekspor Jambi pada tahun ini, dari Januari hingga Juli, nilainya meningkat menjadi Rp 3,48 triliun, dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 2,24 triliun. Hal itu diapresiasi sebagai bentuk terobosan dan sinergitas.
Kepala Balai Karantina Pertanian Jambi Turhadi Noerachman mengatakan nilai tersebut akan makin melesat bilamana terus dilakukan berbagai dukungan bagi ekosistem ekspor. ”Selama ini, keterbatasan sarana dan infrastuktur yang mendukung ekosistem ekspor menjadi tantangan dalam pengembangan ekspor komoditas unggulan,” katanya,
Ia menambahkan, Provinsi Jambi ditunjuk sebagai salah satu dari 17 pintu ekspor dalam kegiatan tersebut, mengingat tren pertumbuhan ekspor pertanian semakin meningkat. Untuk terus mendorong ekspor komoditas pertanian, kata Turhadi, telah dibentuk Tim Koordinasi dan Percepatan Ekspor Pengolahan Sumber Daya Alam di Provinsi Jambi yang ditetapkan oleh Gubernur Provinsi Jambi.
Senada dengan itu, General Manager Pelindo II-Pelabuhan Talang Duku Cheppy Rymetaatmadja mengatakan, rute kargo pengiriman komoditas pertanian Jambi ke luar negeri perlu dipetakan. Dari pemetaan itu, selanjutnya dapat dilakukan penataan rute agar komoditas asal Jambi tak lagi diekspor dari luar daerah atau diselundupkan dari pelabuhan tikus.
Dengan penataan, pelaku usaha diberikan dukungan sehingga mereka mau mengekspor langsung dari pelabuhan di Jambi. Dengan begitu, manfaatnya dirasakan langsung bagi ekonomi daerah dan masyarakat.