Kebijakan PPKM Diklaim Turunkan Status Brebes Jadi Zona Oranye
Kebijakan PPKM dinilai berdampak pada penurunan kasus Covid-19 dan tingkat keterisian tempat tidur pasien di Brebes, Jateng. Namun, masyarakat diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
BREBES, KOMPAS — Setelah sebulan lebih masuk kategori zona merah atau daerah dengan risiko penularan Covid-19 yang tinggi, pekan ini, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, turun status menjadi zona oranye atau daerah dengan risiko penularan sedang. Hal itu diklaim dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.
Penurunan status Brebes dari zona merah ke zona oranye diungkapkan Bupati Brebes, Idza Priyanti, Senin (9/8/2021), di Pendopo Kabupaten Brebes. Idza menilai, penurunan status dipengaruhi penurunan jumlah kasus harian dan tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 seiring penerapan PPKM darurat dan PPKM level 3 di wilayahnya.
Pada pekan pertama PPKM darurat, rata-rata kasus Covid-19 harian di Brebes di atas 100 orang. Sebulan kemudian, rata-rata kasus baru turun menjadi sekitar 60 kasus per hari. Sementara itu, rata-rata tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di Brebes yang pada awal PPKM darurat selalu di atas 90 persen, kini, turun menjadi 40 persen dari jumlah total tempat tidur sebanyak 854 unit.
”Ini adalah ikhtiar kita semua. Meski sudah ada penurunan, saya harapkan protokol kesehatan tetap diterapkan dalam segala kegiatan supaya kasus Covid-19 bisa turun terus sampai nol. Kalau sekarang sudah oranye, semoga ke depan bisa turun menjadi zona kuning dan hijau,” ujar Idza.
Hingga Rabu (4/8/2021) jumlah kasus Covid-19 yang dicatatkan Dinas Kesehatan Brebes sebanyak 10.196 orang. Dari jumlah tersebut, kasus aktif sebanyak 455 orang. Adapun sebanyak 1.056 orang meninggal.
Adanya penurunan jumlah kasus terkonfirmasi positif juga turut mengurangi jumlah pasien yang dirawat di dua rumah sakit rujukan Covid-19 di Brebes yakni, Rumah Sakit Umum Daerah Brebes dan Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes. Di Rumah Sakit Bhakti Asih, jumlah pasien Covid-19 pada Senin malam sebanyak 26 orang dari jumlah tempat tidur yang tersedia sebanyak 53 unit.
”Waktu awal-awal sampai pertengahan PPKM darurat, jumlah pasien yang dirawat selalu lebih dari 60 orang. Karena kami cuma punya 53 tempat tidur, sebagian pasien yang tidak kebagian (tempat tidur) terpaksa kami rawat di Instalasi Gawat Darurat,” kata Sekretaris Satgas Covid-19 sekaligus Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS Bhakti Asih Muhammad Iqbaluddin.
Selain jumlah pasien dirawat, jumlah pasien meninggal di Rumah Sakit Bhakti Asih juga berkurang dalam sepekan terakhir. Pada masa-masa awal PPKM darurat, jumlah pasien yang meninggal dunia berkisar 5-6 orang per hari. Kini, jumlah pasien yang meninggal dalam sehari berkisar 1-2 orang.
Sementara itu, dua pekan lalu, rata-rata jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Brebes selalu di atas 112 orang per hari. Sepekan terakhir, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat rata-rata 70 orang per hari.
Adapun kasus kematian pasien Covid-19 di RSUD Brebes juga turun dari jumlah di atas 10 pasien per hari menjadi 7 pasien dalam sehari pada pekan ini. Kendati sudah menurun, angka itu dinilai Wakil Direktur Pelayanan RSUD Brebes Aries Suparmiati masih tinggi.
”Angka kematian sudah ada penurunan, tetapi masih tergolong tinggi. Rata-rata yang meninggal adalah warga lansia atau pasien yang saat datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi berat,” katanya.