Galeri Desa Village Gallery Purbalingga Panggungkan Kreativitas Anak Muda
Galeri desa diresmikan di Desa Wisata Cartoon Village Sidareja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Puluhan lukisan kartun dari anak-anak muda desa dipamerkan di sini.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS — Village Gallery (Kie Art Project) diresmikan di Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (8/8/2021). Galeri desa ini memanggungkan lukisan-lukisan kartun hasil kreativitas pemuda-pemudi desa yang telah dilatih sejak sepuluh bulan terakhir.
Galeri ini diharapkan mampu mewadahi daya imajinasi anak-anak muda serta melahirkan pelukis-pelukis berbakat yang mengangkat kearifan-kearifan lokal di tingkat nasional dan internasional. ”Kami berharap nantinya desa kartun ini akan dikenal sebagai desa kartun penghasil lukisan kartun, the center of children joys cartoon paintings in Indonesia, itu suatu harapan besar kami,” kata pendiri Kie Art Project & Kie Art Cartoon School, Gita Yohanna Thomdean, di Dusun Peninis, Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, Sabtu (7/8/2021) malam.
Gita menyampaikan, Kie Art Project yang terdiri dari sejumlah pelukis senior dari Bali, Yogyakarta, dan Jakarta bersama dengan Kie Art Cartoon Painting’s yang terdiri dari 11 pemuda-pemudi di desa kartun ingin menampilkan hal-hal yang berbeda dari sisi lukisan. ”Lukisan style kartun tetapi masih mengangkat sisi-sisi tradisi bangsa Indonesia tentu saja untuk semakin mengenal dan membangkitkan kembali rasa cinta kita terhadap leluhur kita,” ujarnya.
Total ada 33 karya lukisan bertema ”Kami Masih Mencintaimu Indonesia” yang dipamerkan di galeri desa ini. Dari 33 karya itu, 24 karya adalah ciptaan dari 11 pemuda-pemudi desa setempat yang berusia 15-18 tahun.
Lukisan pada kanvas dengan akrilik ini antara lain menggambarkan permainan tradisional, seperti berkuda dengan pelepah pisang, bermain sarung, bermain kelereng, pengantin adat Jawa, gambar karakter kartun hewan, dan sosok wanita yang percaya diri.
Kami berharap nantinya desa kartun ini akan dikenal sebagai desa kartun penghasil lukisan kartun, the center of children joys cartoon paintings in Indonesia, itu suatu harapan besar kami.
Anisa Rakhmah Nur Azizah (17) menyampaikan, dirinya tidak menyangka bisa berkarya dan karyanya dipamerkan dalam galeri seperti ini. Kie Art Cartoon Painting’s membuatnya banyak belajar tentang teknik melukis dan juga mewadahi daya imajinasi mereka dalam bentuk lukisan.
”Sejujurnya kami tidak menyangka bisa melakukan pameran seperti ini karena kami anak dari desa. Lukisan yang dulunya hanya dipajang di dinding kamar, sekarang bisa dilihat banyak orang,” kata Rakhmah yang duduk di kelas XII SMKN 1 Bukateja Jurusan Arsitektur.
Lukisan Rakhmah bertema tradisi di Indonesia. Misalnya lukisan berjudul ”Musik Lama“ menggambarkan wanita yang sedang menumbuk padi dengan alu dan lesung serta lukisan. Ada pula ”A Strong Women” yang menggambarkan seorang wanita menggunakan tingkuluak, salah satu perlengkapan pakaian adat Minangkabau yang dipasang di kepala.
”Saya melukis seperti itu karena saya ingin anak milenial sekarang mengingat masa-masa dahulu, mengingat budaya Indonesia dan tidak melupakannya karena Indonesia sangat kaya dengan tradisi dan budayanya,” ujarnya.
Pendiri Kie Art Project & Kie Art Cartoon School, Slamet Santosa, optimistis Kie Art Project dapat tetap melayani para kolektor yang berada di kota-kota besar karena saat ini banyak kegiatan dilakukan secara online.
Bahkan, pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan CEO Dua Lighting Robby Permana untuk memproduksi lampu lukis. Pada akhir 2021, kedua pihak direncanakan menggelar Pameran Pendar Kartun Nusantara di Jakarta. ”Kami akan melukis kisah mitologi. Desain lukisan pada lampu antara lain Dewi Sri dan Gatotkaca,” ujar Santosa.