RS Darurat Covid-19 di Asrama Haji Donohudan Siap Beroperasi
Rumah sakit darurat Covid-19, di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sudah siap beroperasi meski belum 100 persen. Pengelolaannya berada di bawah koordinasi RSUD Dr Moewardi. Saat ini, rumah sakit darurat itu belum terisi.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Rumah sakit darurat Covid-19, di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, siap beroperasi. Pengelolaan rumah sakit dilakukan oleh manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi, di Kota Surakarta. Sejauh ini tempat tidur yang tersedia belum ada yang terisi.
Rumah sakit darurat tersebut memanfaatkan Gedung Madinah di kompleks Asrama Haji Donohudan. Sebelumnya, asrama haji ini sudah digunakan untuk mengisolasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala.
Rumah sakit darurat itu memiliki tiga lantai. Kapasitasnya total 300 tempat tidur jika sudah beroperasi 100 persen. Disediakan pula delapan tempat tidur untuk high care unit.
”Yang lantai satu sudah bisa beroperasi. Kemarin, alat-alatnya sudah terpasang. Tenaga kesehatannya juga sudah siap dari RSUD Dr Moewardi,” kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Kompleks Balai Kota Surakarta, Jumat (6/8/2021).
Direktur Utama RSUD Dr Moewardi Cahyono Hadi menyampaikan, baru ada 40 tempat tidur di lantai satu rumah sakit darurat yang siap digunakan. Semua high careunit yang ada juga bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu.
Cahyono menambahkan, total tenaga kesehatan di rumah sakit darurat berjumlah sekitar 40 orang. Sebanyak 20 dokter di antaranya dari RSUD Dr Moewardi. Mereka terdiri dari dokter spesialis paru-paru, penyakit dalam, dan dokter anestesi. Sementara 20 tenaga kesehatan lainnya adalah para sukarelawan.
Para tenaga kesehatan, jelas Cahyono, akan membantu operasional rumah sakit darurat sampai waktu yang belum ditentukan. Para dokter tidak berada di rumah sakit darurat selama 24 jam. Telah dibuat pengaturan waktu jaga sehingga mereka juga tetap melayani pasien-pasien di RSUD Dr Moewardi.
”Yang spesialis itu masih bisa bolak-balik karena ini sifatnya darurat. Kalau pengadaan spesiali,s susah. Kita yang punya sumber daya manusia turut membantu. Soal penjadwalan ini juga tidak ada masalah,” kata Cahyono.
Cahyono menuturkan, fasilitas yang disediakan di rumah sakit darurat cukup lengkap. Sudah disediakan oksigen sentral. Pada ruangan HCU, pengelola menyediakan high flow oxygen therapy (alat terapi oksigen aliran tinggi). Namun, alat tersebut belum bisa digunakan untuk merawat pasien bergejala berat. Sejauh ini rumah sakit darurat difokuskan untuk pasien bergejala ringan hingga sedang.
”Kalau dari sebelah (Asrama Haji Donohudan), yang lagi isolasi terpusat, kondisinya menunjukkan gejala nanti dibawa ke rumah sakit darurat. Tetapi, kalau gejalanya semakin berat baru akan dirujuk ke RSUD Dr Moewardi,” kata Cahyono.
Cahyono menyampaikan, saat ini rumah sakit darurat belum terisi. Namun, apabila dibutuhkan sewaktu-waktu, rumah sakit darurat tersebut sudah siap menerima rujukan pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang.
”Belum ada yang masuk. Ini kan kasus mulai melandai. Kami sedia payung sebelum hujan,” ujar Cahyono.