Capaian Masih 17 Persen, Jabar Gencarkan Sentra Vaksinasi
Jabar menargetkan vaksinasi Covid-19 terhadap 37,9 juta orang sampai akhir 2021. Namun, baru 6,45 juta orang atau 17 persen yang menerima vaksin dosis pertama dan 3,13 juta orang atau 8,26 persen divaksin dosis kedua.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Jawa Barat masih 17 persen dan 8,26 persen untuk dosis kedua. Sentra vaksinasi digencarkan di sejumlah kabupaten/kota untuk memperluas cakupan penyuntikan vaksin yang ditargetkan rampung akhir 2021.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, kolaborasi berbagai pihak sangat diperlukan untuk memperluas cakupan vaksinasi tersebut. Dengan begitu, diharapkan mempercepat pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity).
”Kolaborasi menjadi hal penting dan dilakukan dalam setiap vaksinasi,” ujarnya seusai meninjau sentra vaksinasi yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar di Kompleks Olahraga Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jumat (6//2021).
Sentra vaksinasi itu ditargetkan menyasar 2.000 orang per hari. Sentra vaksinasi oleh BPBD Jabar juga digelar di Kabupaten Bekasi, Karawang, Garut, Bogor, dan Kota Cimahi.
Uu juga mengunjungi vaksinasi massal Forum Guru Besar Muhammadiyah Jabar di Markas Polda Jabar. Vaksinasi diikuti sekitar 1.500 orang.
Mantan Bupati Tasikmalaya itu berterima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam vaksinasi agar pandemi lebih terkendali. ”Karena kalau digerakkan oleh pimpinannya, apalagi yang bersifat keagamaan, kami yakin masyarakat akan ikut menyukseskan vaksinasi,” ucapnya.
Ketua Forum Guru Besar Muhammadiyah Jabar Mahmud Syafei menuturkan, vaksinasi massal merupakan keinginan secara kolaboratif untuk mengatasi pandemi. Di tengah pandemi yang belum terkendali, vaksinasi sangat dibutuhkan untuk mengurangi potensi tertular Covid-19.
Kapasitas rata-rata vaksinasi di Jabar dalam beberapa hari terakhir sekitar 140.000 dosis per hari. Jumlah itu meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan penyuntikan pada Maret-April lalu dengan rata-rata 50.000 dosis per hari.
”Angka penularan saat ini bukannya berkurang, melainkan malah bertambah. Oleh karena itu, vaksinasi adalah keniscayaan saat ini karena kita masih ada dalam situasi pandemi,” ucapnya.
Jabar menargetkan vaksinasi Covid-19 terhadap 37,9 juta orang sampai akhir 2021. Namun, hingga Jumat (6/8/2021) sore, 6,45 juta orang atau sekitar 17 persen yang menerima vaksin dosis pertama dan 3,13 juta orang atau 8,26 persen divaksin dosis kedua.
Dengan demikian, masih terdapat 31,45 juta orang yang belum disuntik vaksin pertama dan 34,77 juta orang untuk vaksin kedua. Percepatan vaksinasi sangat diperlukan mengingat target di akhir tahun menyisakan waktu kurang dari lima bulan.
Kapasitas rata-rata vaksinasi di Jabar dalam beberapa hari terakhir sekitar 140.000 dosis per hari. Jumlah itu meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan penyuntikan pada Maret-April lalu dengan rata-rata 50.000 dosis per hari.
Akan tetapi, peningkatan tersebut belum cukup. Jika ingin mengejar target vaksinasi pada 31 Desember 2021, kapasitas penyuntikan mesti ditingkatkan menjadi sekitar 450.000 dosis per hari.
Perkuat 3 T
Perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) menjadi momentum memperkuat 3 T (testing, tracking, treatment) untuk membatasi penularan Covid-19. Oleh sebab itu, testing yang dilakukan mesti diikuti pelacakan kontak (tracking) dan tindakan (treatment) memadai.
”Tidak bisa hanya testing saja yang banyak, tetapi tidak ada tracking, tidak ada treatment. Yang positif ini di-treatment dengan isolasi di posko desa dan kelurahan sehingga virus ini dikurung, tidak jalan-jalan,” ujar Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Dewi Sartika.
Hingga Jumat pukul 18.00, kasus Covid-19 di Jabar 631.730 kasus. Sejumlah 513.583 orang sembuh, 107.907 orang masih dirawat atau diisolasi, dan 10.240 orang meninggal.
”Rasio positif minggu kemarin masih 52 persen. Artinya dari 100 orang yang diperiksa, 50 orang lebih positif. Minggu ini sudah ada di angka 40 persen. Artinya orang yang positif menurun,” ucapnya.