Ribuan Pekerja di Jatim Terpapar Covid-19, Bantuan Vaksinasi untuk Percepat Kekebalan Komunitas
Ribuan pekerja di Jatim terpapar Covid-19. Cegah sebaran penyakit semakin meluas, penerapan protokol kesehatan di tempat kerja diperketat. Ribuan pekerja dibantu vaksinasi gratis guna mempercepat kekebalan komunitas.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Ribuan pekerja di Jawa Timur terpapar Covid-19. Untuk mencegah sebaran penyakit semakin meluas, penerapan protokol kesehatan di tempat kerja diperketat. Pemerintah Provinsi Jatim juga membantu vaksinasi gratis bagi ribuan pekerja untuk mempercepat terbentuknya kekebalan komunitas.
Pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir dua tahun ini berdampak luas terhadap sektor ketenagakerjaan di Jatim. Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim, jumlah tenaga kerja atau buruh yang terpapar Covid-19 sebanyak 28.000 orang. Jumlah tersebut merupakan data yang dilaporkan selama masa penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat atau level 4, yakni sejak 3 Juli lalu.
”Belum bisa dipastikan apakah data tersebut merupakan kasus yang terjadi selama masa PPKM darurat saja atau merupakan data kumulatif selama pandemi Covid-19 berlangsung,” ujar Kepala Disnakertrans Jatim Himawan Estu Bagijo, Kamis (5/8/2021), di Sidoarjo.
Jumlah pekerja yang terpapar Covid-19 tersebut terbilang tinggi meskipun rasionya rendah dibandingkan dengan jumlah total pekerja di Jatim. Oleh karena itu, upaya untuk mencegah sebaran Covid-19 di kalangan pekerja atau buruh terus dilakukan Pemprov Jatim bersama dengan pengusaha dan serikat pekerja atau serikat buruh.
Kerja sama dengan pengusaha, antara lain, berupa penerapan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan tempat kerja untuk meminimalkan penularan. Pengawasan penerapan prokes ini dilakukan secara terus-menerus oleh Disnakertrans Jatim bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.
Selain itu, upaya mengendalikan sebaran penyakit di kalangan pekerja juga ditempuh dengan mengakselerasi vaksinasi Covid-19, baik melalui program vaksin gotong royong yang dikoordinasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) maupun program bantuan vaksinasi gratis. Tujuannya mempercepat terbentuknya kekebalan komunitas di lingkungan pekerja dan industri.
Himawan mengatakan, Pemprov Jatim telah mengalokasikan ribuan dosis vaksin untuk membantu vaksinasi pekerja. Program vaksinasi gratis untuk pekerja terus berjalan setiap pekan. Hingga saat ini terdapat 43.000 pekerja atau buruh yang mengajukan permohonan mendapatkan bantuan vaksinasi Covid-19.
Mengutip laman disnakertrans.jatimprov.go.id, berdasarkan hasil pendataan sementara terhadap anggota serikat buruh dan pekerja, yang belum mendapat vaksin Covid-19 tercatat sebanyak 26.117 orang. Mereka tersebar di delapan kabupaten/kota di Jatim.
Dalam pelaksanaan vaksinasi gratis ini, Disnakertrans Jatim bekerja sama dengan serikat pekerja atau serikat buruh agar program vaksinasi ini tepat sasaran. Meski demikian, pihaknya juga mendapat bantuan dari kalangan pengusaha yang memfasilitasi lokasi vaksin.
”Semua pihak yang terlibat dalam sektor ketenagakerjaan, baik itu pemerintah, pengusaha, maupun pekerja, harus bersinergi dan bersama-sama mencari solusi dalam menangani pandemi beserta dampaknya,” kata Himawan.
Salah satu program vaksinasi gratis untuk buruh digelar akhir Juli lalu di Sidoarjo. Target vaksinasi yang ditetapkan saat itu 10.000 pekerja untuk penyuntikan dosis pertama. Acara yang berlangsung di PT Integra Indocabinet Tbk itu berjalan lancar dan tertib serta mendapat dukungan dari pekerja dan pengusaha.
Di sisi lain, lonjakan kasus Covid-19, yang salah satunya dipicu oleh varian Delta, mendorong pemerintah menerapkan PPKM darurat sejak 3 Juli. Kebijakan ini berimplikasi pada kinerja dunia usaha atau sektor industri, terutama sektor ketenagakerjaan di Jatim.
Semua pihak yang terlibat dalam sektor ketenagakerjaan, baik itu pemerintah, pengusaha, maupun pekerja, harus bersinergi dan bersama-sama mencari solusi dalam menangani pandemi beserta dampaknya.
Berdasarkan data Disnakertrans Jatim, terdapat 847 perusahaan yang melaporkan terdampak PPKM darurat. Jumlah total pekerja di perusahaan tersebut 309.946 orang. Ratusan perusahaan tersebut berada di sektor kritis, esensial, dan nonesensial.
Dari 847 perusahaan, yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak empat perusahaan dengan jumlah pekerja 107 orang. Selain itu, terdapat 80 perusahaan yang merumahkan karyawan dengan tetap diberikan upah ataupun tanpa upah. Jumlah pekerja yang dirumahkan sebanyak 7.167 orang.
Bicara soal industri, Kabupaten Sidoarjo merupakan sentra terbesar di Jatim. Wakil Bupati Sidoarjo Subandi melaporkan, selama pandemi, angka pengangguran terbuka naik hampir tiga kali lipat. Selain itu, lebih dari 99 perusahaan yang terdampak sehingga melakukan PHK atau merumahkan karyawannya.
”Angka tersebut juga menempatkan Sidoarjo sebagai kabupaten dengan jumlah pengangguran terbuka tertinggi di Jatim. Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang memerlukan peran semua pihak. Pemkab Sidoarjo tidak akan mampu mengatasinya sendiri,” ucap Subandi.
Masih dalam kerangka mengakselerasi penanganan Covid-19, Kementerian Ketenagakerjaan membangun komitmen gotong royong bersama pekerja dan pengusaha di Jatim, Kamis. Ini merupakan perluasan upaya membangun komitmen gotong royong yang digelar di Jakarta, bulan lalu.
Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah mengatakan, komitmen gotong-royong merupakan salah satu upaya memperbaiki kondisi ketenagakerjaan dan dunia usaha yang terdampak pandemi Covid-19 yang telah berlangsung dua tahun. Dengan bergotong royong, dia optimistis, tantangan berat yang dialami bangsa Indonesia bisa diselesaikan dengan baik.
Berdasarkan data Kemenaker, pada Agustus 2020, total pekerja yang terdampak pandemi Covid-19 sebanyak 29 juta orang. Jumlah pengangguran terbuka sebanyak 9,7 juta orang.
Tahun ini pada Februari, berdasarkan data Kemenaker, jumlah pengangguran terbuka turun menjadi 8,7 juta. Sementara itu jumlah total pekerja yang terdampak pandemi Covid-19 turun10 juta menjadi 19 juta orang. Meski terjadi penurunan signifikan, jumlah pekerja yang terdampak pandemi dan angka pengangguran terbuka masih sangat tinggi. Hal inilah yang menjadi tantangan.