Pemkab Cirebon Targetkan 3.000 Remaja Divaksin dalam Sepekan
Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menargetkan 3.000 anak usia 12-17 tahun menjalani vaksinasi Covid-19 dalam sepekan ke depan. Vaksinasi bakal menyasar sekolah-sekolah.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menargetkan 3.000 anak usia 12-17 tahun menjalani vaksinasi Covid-19 dalam sepekan ke depan. Meski demikian, ketersediaan vaksin masih saja menjadi kendala utama.
Vaksinasi remaja secara massal diluncurkan di GOR Ranggajati, Cirebon, Kamis (5/8/2021). Lebih kurang 200 anak sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas turut serta dalam kegiatan itu. Mereka membawa salinan kartu keluarga sebagai syarat divaksin.
”Target yang divaksin 3.000 anak. Di sini (GOR Ranggajati) awal vaksinasi. Nanti, dilanjutkan di sekolah-sekolah. Kami targetkan selesai vaksinasi satu minggu kalau lancar,” kata Bupati Cirebon Imron Rosyadi, Kamis.
Vaksinasi tersebut, lanjutnya, diharapkan melindungi remaja dari penyebaran Covid-19. Apalagi, kelompok remaja rentan terpapar. Dari 23.227 kasus positif secara kumulatif, sekitar 12 persen atau 2.793 orang merupakan anak usia sekolah, 6-19 tahun.
Imron mengatakan, vaksinasi juga merupakan persiapan sebelum siswa mengikuti pembelajaran tatap muka. ”Nanti, kita akan door to door (datang dari pintu ke pintu) ke sekolah-sekolah supaya target vaksinasi tercapai,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya masih menunggu arahan pemerintah pusat terkait pembukaan sekolah tatap muka. Saat ini, Kabupaten Cirebon menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 yang menerapkan sekolah daring.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Denny Supdiana mengatakan, sasaran vaksinasi remaja tidak hanya sekolah negeri, tetapi juga sekolah swasta. ”Kami sedang menginventarisasi berapa jumlah siswa yang harus divaksin,” katanya.
Menurut dia, vaksinasi remaja disesuaikan dengan kuota vaksin yang tersedia. ”Kalau ada 5.000 vaksin, nanti kami sebar untuk wilayah timur, barat, tengah. Kami sebar ke semua sekolah, swasta dan negeri,” tuturnya.
Saya mau divaksin biar sehat, kebal dari Covid-19.
Bilqis Widowati (12), siswi SMPN 1 Sumber, Cirebon, merasa tenang telah divaksin. ”Saya mau divaksin biar sehat, kebal dari Covid-19. Saya pengin masuk sekolah, ketemu teman-teman dan guru. Sudah bosan sekolah online,” kata siswi kelas VII yang tidak takut disuntik ini.
Vaksin terbatas
Akan tetapi, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Cirebon Sartono mengatakan, keterbatasan stok masih menjadi kendala utama vaksinasi. ”Terakhir, tersisa 40 vial, enggak sampai 100 vial. Sekarang, ada tambahan 1.500 vial dari Polri. Kami masih menunggu dari pemerintah provinsi,” ucapnya.
Sebanyak 1 vial vaksin dapat digunakan untuk 10 dosis atau suntikan. Dengan tambahan 1.500 vial vaksin, Pemkab Cirebon dapat menyuntikkan 15.000 dosis. Saat ini, rata-rata vaksinasi harian di daerah berpenduduk 2,2 juta jiwa ini mencapai 3.500-4.000 dosis per hari. Dengan kecepatan tersebut, cakupan vaksinasi baru tuntas pada September 2023.
Hingga kini, cakupan vaksinasi Covid-19 untuk 1,7 juta sasaran baru berkisar 17,2 persen atau 306.954 orang. Adapun target remaja sebanyak 214.150 orang. Dari jumlah itu, baru 1.183 orang yang menerima vaksin dosis pertama dan 68 anak mendapatkan dosis kedua.