Kasus Harian Covid-19 di Aceh Melonjak, Total Kematian Capai 1.000
Penambahan 351 kasus pada Rabu (4/8/2021) adalah rekor kasus tertinggi sejak Covid-19 ditemukan di Aceh, Maret 2020.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Provinsi Aceh mencatat kasus Covid-19 harian tertinggi, yakni 351 orang. Jumlah kematian karena Covid-19 menembus di atas 1.000, mencapai 1.019 orang.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Aceh Saifullah Abdulgani, Kamis (5/8/2021), mengatakan, penambahan 351 orang pada Rabu (4/8/2021) adalah rekor kasus tertinggi sejak Covid-19 ditemukan di Aceh, Maret 2020.
Penambahan 351 orang tersebut tersebar di Kota Banda Aceh sebanyak 104 orang, Kabupaten Aceh Besar 54 orang, Aceh Tengah 44 orang, Simeulue 29 orang, Lhokseumawe 24 orang, dan Pidie 23 orang, serta di beberapa kabupaten.
”Kasus harian tertinggi sepanjang pandemi Covid-19 melanda Aceh. Kondisi ini harusnya meningkatkan kewaspadaan kita,” kata Saifullah.
Data yang dirilis Satgas Covid-19 menunjukkan tiga daerah dengan kasus tertinggi adalah Banda Aceh dengan 6.973 orang, Aceh Besar 3.895 orang, dan Pidie 1.480 orang.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh Safrizal Rahman menuturkan, salah satu pemicu penyebaran Covid-19 belum terbendung adalah masih banyak orang tidak menerapkan protokol kesehatan. Kerumunan masih mudah ditemui, terutama di warung kopi, pasar, dan di rumah ibadah. Bahkan, kini sekolah mulai berlangsung tatap muka.
Kerumunan masih mudah ditemui, terutama di warung kopi, pasar, dan di rumah ibadah. Bahkan, kini sekolah mulai berlangsung tatap muka.
Safrizal mengatakan, saat ini, beberapa provinsi di Sumatera tengah mengalami kenaikan kasus Covid-19. Dia khawatir penyebaran akan semakin meluas jika warga tidak taat aturan kesehatan.
Akibat bertambahnya kasus, Pemprov Aceh telah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro hingga 9 Agustus 2021. Dalam Instruksi Gubernur 16/INSTR/2021 disebutkan kegiatan yang berpotensi mengundang banyak orang ditiadakan dan sekolah diadakan melalui daring.
Ketua Satgas Covid-19 Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Prof Marwan mengatakan, pandemi yang berlangsung cukup panjang berpotensi membuat warga jenuh menerapkan protokol kesehatan. Oleh sebab itu, diperlukan edukasi dan sosialisasi secara terus-menerus agar warga selalu waspada.
Penegakan hukum juga diperlukan agar ada efek jera. Hukuman juga menjadi pembelajaran publik agar selalu menaati protokol kesehatan.