Dapat Vaksin dari Pusat dan Jepang, Bali Lanjutkan Akselerasi Vaksinasi
Bali menerima 281.000 dosis lebih vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat, Rabu (4/8/2021). Pasokan vaksin Covid-19 diharapkan menjaga keberlanjutan vaksinasi Covid-19 di Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Stok vaksin Covid-19 di Provinsi Bali bertambah setelah menerima 281.000 dosis dari pemerintah pusat dan hibah Jepang, Rabu (4/8/2021). Kedatangan pasokan vaksin Covid-19 itu diharapkan menjaga keberlanjutan program vaksinasi Covid-19 sekaligus mempercepat upaya pemulihan sektor wisata di ”Pulau Dewata”.
Dihubungi Kamis (5/8/2021), Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya membenarkan telah menerima tambahan vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat pada Rabu. Suarjaya merinci, terdapat dua jenis vaksin Covid-19 tambahan yang diterima Bali, yakni vaksin jenis Sinovac sebanyak 34.100 dosis atau 3.410 vial dan vaksin jenis AstraZeneca sebanyak 247.500 dosis atau 24.750 vial.
Vaksin Covid-19 jenis Sinovac itu merupakan distribusi dari Kementerian Kesehatan untuk program vaksinasi bulan Agustus. Adapun 24.750 vial vaksin AstraZeneca yang dikirimkan ke Bali itu dinyatakan bagian hibah dari Pemerintah Jepang. ”Tambahan vaksin Covid-19 ini akan menjaga keberlanjutan program vaksinasi di Bali,” kata Suarjaya kepada Kompas, Kamis.
Dari laporan perkembangan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Bali hingga Rabu, jumlah penduduk di Bali yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 suntikan pertama sebanyak 3.078.858 orang. Jumlah itu mencapai 102,76 persen dari sasaran populasi yang divaksin, yaitu sebanyak 2.996.060 orang. Sementara penerima vaksin Covid-19 suntikan kedua, atau sudah vaksinasi lengkap, hingga Rabu mencapai 973.329 orang, atau sekitar 32,49 persen dari populasi sasaran itu.
Sementara itu, dari laporan perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Bali, jumlah kasus Covid-19 di Bali secara kumulatif, hingga Rabu sebanyak 81.279 kasus. Terdapat penambahan 1.362 kasus baru sejak Selasa (3/8/2021). Adapun jumlah kasus aktif yang masih dirawat hingga Rabu sebanyak 13.594 pasien.
Terkait hal itu, Suarjaya menyatakan, Bali berupaya menjaga keterisian rumah sakit rujukan, termasuk penggunaan tempat tidur perawatan kasus Covid-19. Upaya yang dilakukan, di antaranya, dengan mengonversi tempat perawatan di rumah sakit minimal sebanyak 40 persen dari kapasitas perawatan rumah sakit tersebut.
Pemerintah Provinsi Bali bersama pemerintah kabupaten dan pemerintah kota di Bali juga mengupayakan perawatan bagi warga tanpa gejala atau bergejala ringan Covid-19 dengan menyediakan fasilitas isolasi terpusat. Saat ini terdapat 30 lokasi tempat isolasi terpusat di seluruh Bali dengan kapasitas 3.377 tempat tidur. Berdasarkan laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali pada Rabu, jumlah tempat tidur di fasilitas isolasi terpusat yang sudah terisi sebanyak 2.097 unit.
Tenaga kesehatan
Secara terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Denpasar, Bali, Ketut Widiyasa mengatakan, kalangan dokter mengapresiasi program vaksinasi tambahan, atau vaksinasi dosis ketiga, bagi tenaga kesehatan, tenaga penunjang, dan asisten tenaga kesehatan. Pemberian vaksin dosis ketiga itu menjadi upaya menjaga dan melindungi para tenaga kesehatan dari penularan Covid-19.
Meski demikian, Widiyasa menyatakan, pemberian vaksin dosis ketiga itu juga diharapkan menjangkau kalangan dokter praktik mandiri, yang tidak bertugas di fasilitas kesehatan atau rumah sakit pemerintah dan rumah sakit rujukan perawatan kasus Covid-19. ”Bagaimanapun dokter praktik mandiri ini juga garda terdepan yang berhadapan dengan pandemi Covid-19,” kata Widiyasa, Kamis.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, sebanyak 40.768 tenaga kesehatan di Bali menjadi sasaran penerima vaksin Covid-19 dosis ketiga Moderna. Menanggapi hal itu, Suarjaya mengatakan, program vaksinasi tambahan bagi kalangan tenaga kesehatan itu menjangkau seluruh tenaga kesehatan, baik yang bertugas di fasilitas kesehatan atau rumah sakit rujukan perawatan kasus Covid-19 maupun di luar fasilitas kesehatan atau rumah sakit rujukan.
Dia menambahkan, pemerintah mencanangkan pemberian vaksin dosis ketiga khusus tenaga kesehatan itu sebagai upaya meningkatkan perlindungan bagi mereka dari paparan Covid-19. ”Vaksinnya sudah kami terima dan program vaksinasi booster ini sudah berjalan sejak beberapa hari lalu,” kata Suarjaya.