Covid-19 Merebak hingga Pulau Terluar, Kepri Perketat Pembatasan Mobilitas
Pemerintah memperketat pembatasan mobilitas antarpulau di Kepulauan Riau. Hal itu dilakukan untuk menghindari penularan wabah semakin parah di pulau-pulau terluar.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Banyaknya temuan kasus baru Covid-19 di pulau-pulau terluar memaksa pemerintah memperketat pembatasan mobilitas di Kepulauan Riau. Pelaku perjalanan dari Batam dan Tanjung Pinang, yang menjadi episentrum wabah di Kepri, harus dikontrol agar tidak menularkan penyakit ke pulau-pulau terluar di kabupaten lain yang letaknya jauh dari pusat kota.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kepri Tjetjep Yudiana, Kamis (5/8/2021), mengatakan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 terus dilaksanakan di Batam dan Tanjung Pinang sejak 20 Juli hingga 9 Agustus. Berdasarkan data Satgas Kepri, penambahan kasus baru di dua daerah itu selama PPKM level 4 terpantau menurun hingga sekitar 50 persen.
Misalnya di Tanjung Pinang, temuan kasus baru di kota itu sebelum PPKM Level 4 berada di angka 1.000 kasus per minggu. Kini jumlahnya turun menjadi sekitar 500 kasus per minggu. ”Namun, itu pun belum cukup. Untuk turun dari PPKM level 4, paling tidak kasus di Tanjung Pinang harus turun menjadi 300 kasus per minggu,” kata Tjetjep.
Menurut Tjetjep, banyak pihak mendesak Pemprov Kepri supaya tidak memperpanjang PPKM level 4. Namun, keputusan melaksanakan PPKM level 4 tidak bisa dihindari mengingat kasus Covid-19 di Kepri terus bertambah cepat, dan bahkan belakangan ini merebak hingga ke pulau-pulau terluar.
”Kami upayakan semua hal yang bisa dilakukan. Semua cara kami lakukan agar penularan Covid-19 tidak semakin meluas. Jika kondisi seperti ini terus, pemerintah bakal sulit mengerjakan program kerja lainnya,” ujar Tjetjep.
Saat PPKM level 4 dilaksanakan di Batam dan Tanjung Pinang, penularan Covid-19 justru meningkat di beberapa kabupaten lain. Awal minggu ini, status Kabupaten Lingga ditingkatkan menjadi zona merah. Hal itu terjadi karena temuan kasus baru di daerah itu meroket dari biasanya sekitar 200 kasus per hari, kini menjadi lebih dari 320 kasus per hari.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lingga, Wirawan, mengatakan, lonjakan penularan itu diperkirakan dipicu oleh mobilitas orang dari luar daerah. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Lingga saat ini memilih untuk menutup akses kapal penumpang dari luar daerah hingga 13 Agustus.
Pemerintah Kabupaten Lingga saat ini memilih untuk menutup akses kapal penumpang dari luar daerah hingga 13 Agustus. (Wirawan)
Kondisi penularan Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan juga terjadi di Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas. Pada 27 Juli, Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda diketahui positif Covid-19. Lalu pada 1 Agustus, giliran Bupati Anambas Abdul Haris yang terpapar Covid-19.
Kondisi Abdul dan dua anggota keluarganya sempat memburuk sehingga harus dirujuk ke Batam pada 2 Agustus lalu. Untuk mendapatkan perawatan intensif, mereka harus menempuh perjalanan selama 11 jam dengan kapal laut.
Evakuasi Abdul ke Batam mengungkap ketidaksiapan fasilitas kesehatan di daerah terluar menghadapi pandemi Covid-19. Tiga rumah sakit di Kepulauan Anambas tidak memiliki instalasi perawatan intensif (ICU). Selain itu, daerah terluar seperti Kepulauan Anambas juga harus menghadapi minimnya dokter spesialis dan kendala pasokan alat-alat kesehatan.
Oleh karena itu, Tjetjep meminta warga di Batam dan Tanjung Pinang, yang menjadi episentrum wabah di Kepri, agar benar-benar mengurangi mobilitas selama PPKM level 4 dilaksanakan. Pelaku perjalanan dari dua daerah itu dipantau dengan sangat ketat oleh pemerintah agar tidak memicu kluster penularan baru di daerah lain.
Ia menambahkan, pasokan vaksin dari pusat mulai datang lagi dan Pemprov Kepri akan segera mendistribusikannya hingga pulau-pulau terluar. Saat ini, vaksinasi di Kepri telah menjangkau 920.555 orang atau 67.03 persen dari total sasaran 1,3 juta jiwa. Hal itu menempatkan Kepri menjadi provinsi ketiga dengan capaian vaksinasi tertinggi, setelah Bali dan Jakarta.
Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kepri menunjukkan, hingga 4 Agustus, total kasus positif Covid-19 di Kepulauan Riau tercatat 46.630 orang. Dari jumlah itu, 5.575 di antaranya merupakan kasus aktif. Sementara jumlah pasien meninggal tercatat 1.283 orang.