Kalimantan Barat Dapat Bantuan 100 Konsentrator Oksigen dari Presiden
Kalimantan Barat mendapatkan bantuan 100 unit konsentrator oksigen dari Presiden. Alat ini bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi pasien Covid-19 saat kondisi darurat.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendapat bantuan 100 unit konsentrator oksigen dari Presiden. Alat tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi pasien yang memerlukan pertolongan darurat di rumah sakit.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Rabu (4/8//2021), menuturkan, pasien Covid-19 yang gejala klinisnya cukup berat sangat memerlukan oksigen. Alat tersebut bisa mengubah nitrogen menjadi oksigen untuk dipergunakan pasien di rumah sakit. ”Alat ini bukan untuk menyelesaikan permasalahan oksigen seluruhnya, melainkan untuk kebutuhan darurat,” ujarnya.
Setiap kabupaten/kota akan mendapatkan konsentrator oksigen dengan jumlah berbeda tergantung kebutuhan. Alat tersebut juga tidak hanya dibagi untuk rumah sakit pemerintah, tetapi juga rumah sakit swasta. Pasalnya, di rumah sakit swasta juga terkadang mengalami kelangkaan oksigen.
Kabupaten Ketapang, misalnya, mendapatkan enam unit karena penanganan Covid-19 di Ketapang terbilang lebih tinggi. Untuk di Kabupaten Kayong Utara mendapatkan tiga unit menyesuaikan dengan kondisi kasus di daerah.
Selain bantuan konsentrator oksigen, Kalbar juga mendapatkan bantuan obat dari pemerintah pusat. Obat tersebut untuk warga yang isolasi mandiri dengan gejala ringan dan bantuan vitamin untuk warga yang positif Covid-19 tetapi tidak bergejala.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson menuturkan, konsentrator oksigen tersebut dibagikan ke Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, Kapuas Hulu, dan Sintang.
Alat serupa juga dibagikan ke Kabupaten Melawi, Sekadau, Sanggau, Landak, Mempawah, Sambas, Bengkayang, Kubu Raya, Kota Singkawang, dan Kota Pontianak. ”Alat tersebut ada yang dibagikan untuk rumah sakit umum daerah di daerah masing-masing,” ujar Harisson.
”Tidak semua rumah sakit swasta mendapatkan alat tersebut. Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan ada bantuan lagi dan akan dibagikan lagi,” kata Harisson.
Rumah sakit dan puskesmas sebetulnya dahulu sudah memiliki oksigen konsentrator, tetapi sudah lama dan rusak. Bantuan tersebut dapat dipergunakan bila persediaan oksigen menipis di ruangan isolasi.
Pihak kabupaten diminta mengambil alat tersebut ke Kota Pontianak bersamaan dengan bantuan obat dari Presiden. Bantuan obat tersebut nantinya akan segera dibagikan kepada warga yang isolasi mandiri.
Sementara itu, perkembangan kasus Covid-19 di Kalbar, berdasarkan data Dinkes Provinsi Kalbar hingga 3 Agustus, total kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar 26.962 orang. Sebanyak 21.181 orang di antaranya sembuh dan 680 orang meninggal. Kasus aktif sebanyak 5.101 orang.
Selain itu, Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Sambas masuk zona merah (risiko tinggi) penularan Covid-19. Adapun 11 kabupaten/kota lainnya berada di zona oranye (risiko sedang) dan satu kabupaten berada di zona kuning (risiko rendah).