Belasan ribu remaja di Batu menjadi sasaran vaksinasi Covid-19. Cepat lambatnya penyelesaian vaksinasi bagi remaja sangat bergantung pasokan vaksin itu sendiri. Secara umum ketercakupan vaksin di Batu baru 24,4 persen.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
BATU, KOMPAS — Sekitar 18.000 remaja usia 12-18 tahun menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 di Kota Batu, Jawa Timur. Vaksinasi remaja di Batu dilakukan berbasis sekolah dan pencanangan secara resmi dilakukan pada Rabu (4/8/2021) bersama daerah lainnya di Jatim.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu Kartika Trisulandari menjamin vaksinasi terhadap para remaja tepat sasaran karena pendataannya dilakukan oleh cabang dinas pendidikan setempat. Sebelumnya, calon peserta vaksinasi telah mendapatkan kuesioner yang merekam data kesehatan mereka dengan diketahui orangtua masing-masing.
”Target 18.000 orang, dan hari ini pencanangan secara resmi serentak. Kami diberi 1.020 dosis Sinovac untuk dua hari, masing-masing 510 siswa per hari,” ujar Kartika di lokasi vaksinasi di SMK 3 Kota Batu, Desa Sumberejo, Kecamatan Batu.
Seperti halnya orang dewasa, menurut Kartika, peserta vaksinasi cukup antusias. Hal ini terjadi karena telah ada program kesehatan dari pemerintah kota setempat yang melibatkan remaja.
”Kami kebetulan ada program terintegrasi. Dinas Kesehatan punya program pemberian tablet tambahan darah untuk remaja putri, termasuk informasi soal HIV/AIDS. Ini cukup membantu memudahkan (proses vaksinasi),” katanya.
Disinggung soal cakupan vaksinasi secara umum di Kota Batu, Kartika mengatakan, sejauh ini baru 24,4 persen warga Batu yang mendapatkan vaksin dosis pertama. Adapun dosis kedua masih berada di angka 14,2 persen. Jumlah vaksin yang terpakai baru 40.302 dosis.
Adapun stok vaksin untuk dosis kedua telah terjadwal sampai pertengahan Agustus. Seperti daerah lain, lanjut Kartika, cepat-lambatnya proses vaksinasi di Batu bergantung pasokan vaksin itu sendiri. ”Karena pencapaiannya baru di angka tersebut, kami masih butuh distribusi vaksin lagi tentunya,” ucapnya.
Sementara itu, jumlah kasus terkonfirmasi baru di Batu masih fluktuatif. Pada 4 Agustus terjadi penambahan kasus baru sebanyak 21 orang. Angka ini sedikit lebih rendah dari sehari sebelumnya yang mencapai 25 orang dan 11 orang pada 2 Agustus.
Adapun jumlah total kasus terkonfirmasi positif di Batu mencapai 2.529 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 368 aktif, 1.960 sembuh, dan 201 meninggal. Penambahan jumlah kasus baru di Batu sebagian besar berasal dari kontak erat keluarga.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batu Ony Ardianto mengatakan, keterisian rumah sakit (bed occupancy rate) untuk ruang isolasi terpakai 123 dari total bed 126 buah (97,62 persen). Adapun tempat tidur ruang perawatan intensif dari 12 buah terpakai 100 persen. ”Untuk selter isolasi, dari 156 tempat tidur saat ini terisi 76 atau 48,72 persen,” katanya.
Batu menjadi salah satu daerah di Jawa Timur yang kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 hingga 9 Agustus, bersama Kota dan Kabupaten Malang.