Stok Vaksin di Papua Masih Banyak karena Cakupan Rendah
Di Provinsi Papua tidak terjadi masalah ketersediaan vaksin Covid-19. Sebab, cakupan vaksinasi masih sangat rendah, yakni di bawah 20 persen dari target 2,6 juta orang.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·4 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Stok vaksin Covid-19 di Provinsi Papua masih aman hingga kini. Hal ini disebabkan cakupan vaksinasi Covid-19 di wilayah Papua masih rendah, yakni di bawah 20 persen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aaron Rumainum, di Jayapura, Selasa (3/8/2021), mengakui, cakupan vaksinasi Covid-19 masih rendah hingga kini. Namun, penyebab masalah tersebut bukan karena minimnya ketersediaan vaksin.
Aaron memaparkan, Provinsi Papua memiliki stok vaksin Sinovac sebanyak 680.800 dosis, vaksin AstraZeneca sebanyak 24.400 dosis, dan vaksin gotong royong Sinopharm mencapai 11.710 dosis. Sementara cakupan vaksinasi sebesar 14,19 persen untuk dosis pertama dan 6,67 persen untuk dosis kedua. Adapun total target wajib vaksinasi Covid-19 di Papua 2.659.210 orang.
”Warga yang antusias mengikuti vaksinasi Covid-19 di Papua hanya di sejumlah daerah, seperti Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, Merauke, dan Jayawijaya,” ucapnya.
Aaron menuturkan, penyebab masih rendahnya cakupan vaksinasi Covid-19 di Papua karena sejumlah faktor, antara lain keterbatasan anggaran daerah untuk melaksanakan vaksinasi, gangguan keamanan di sejumlah daerah, dan ketakutan warga terhadap vaksinasi karena terpapar informasi bohong.
Ia pun mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dari semua kasus aktif Covid-19, sebanyak 90 persen merupakan warga yang belum divaksin. Kondisi ini pula yang menyebabkan warga terpapar dengan gejala yang berat.
”Kami berharap warga segera mengikuti vaksinasi dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah. Hanya dengan ini agar dapat bertahan di tengah kasus baru yang terus melonjak,” ujar Aaron.
Covid-19 varian Delta telah ditemukan di Papua pada Juli lalu. Kini terdapat 14 daerah berstatus zona merah Covid-19, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Asmat, Yalimo, Jayawijaya, Merauke, Mappi, Boven Digoel, Lanny Jaya, Mimika, Nabire, Biak Numfor, dan Kepulauan Yapen.
Berdasarkan data terakhir Satgas Covid-19 Papua, jumlah kumulatif kasus mencapai 35.901. Dari jumlah itu, 27.779 orang sembuh, 7.238 orang dirawat, dan 884 orang meninggal. Sementara rasio jumlah kasus positif mencapai 24,65 persen. Angka tersebut jauh di atas batas maksimal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 5 persen.
Kabupaten Yalimo
Aaron menambahkan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Yalimo terpaksa dialihkan ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, karena masalah gangguan keamanan. ”Tenaga kesehatan telah memberikan vaksin Covid-19 bagi warga Yalimo yang mengungsi di Wamena,” ujarnya.
Hanya tersisa saya dan empat tenaga kesehatan yang masih bertahan di Puskesmas Elelim.
Dalam sebulan terakhir, situasi keamanan di Yalimo tidak kondusif. Kondisi ini bermula dari insiden pembakaran 34 bangunan kantor pemerintah serta 126 rumah dan kios warga di Distrik Elelim, ibu kota Yalimo, pada 29 Juni lalu.
Massa juga membakar empat kendaraan roda empat dan 115 sepeda motor. Total kerugian akibat aksi pembakaran ratusan bangunan dan kendaraan bermotor di Elelim mencapai Rp 324 miliar.
Sekitar 400 orang melakukan aksi itu setelah Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Erdi Dabi sebagai calon bupati Yalimo dan memutuskan pelaksanaan pilkada ulang. Erdi dinilai masih berstatus mantan terpidana yang baru dapat mengajukan diri sebagai calon bupati lima tahun mendatang.
Sebanyak 1.025 warga Elelim telah mengungsi dari ke Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, akibat kerusuhan itu. Warga mengungsi untuk menghindari konflik susulan kembali terjadi di Elelim.
Koordinator Pelaksana Vaksinasi Covid-19 di Distrik Elelim, dr Yandry Pamangin, mengakui, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terhenti selama sebulan terakhir. Banyak tenaga dokter dan paramedis yang mengungsi ke Wamena dan Jayapura pascakerusuhan.
”Hanya tersisa saya dan empat tenaga kesehatan yang masih bertahan di Puskesmas Elelim. Sebanyak 3 dokter dan 40 tenaga kesehatan mengungsi karena rumahnya terbakar serta mengalami trauma berat," kata Yandry saat dihubungi dari Jayapura.
Ia mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama baru mencapai 814 orang dan dosis kedua 662 orang. Sementara target vaksinasi Covid-19 di Yalimo mencapai 8.919 orang.
”Kami tidak mengetahui jumlah penderita Covid-19 di Yalimo saat ini. Pada tahun lalu, sebanyak 15 kasus Covid-19. Kegiatan pemeriksaan Covid-19 dan pengambilan sampel usap terhenti ketika terjadi pembakaran kantor dan rumah di Elelim,” ucapnya.