Sektor Pariwisata dan Hiburan di Kota Bandung Belum Bisa Beroperasi
Kota Bandung bakal melaksanakan peraturan dengan maksimal tanpa ada relaksasi tambahan. Masyarakat diminta menahan diri agar pandemi Covid-19 bisa lebih terkendali.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Sektor pariwisata dan hiburan belum leluasa beroperasi di Kota Bandung. Masyarakat diminta tetap menahan diri saat beraktivitas di tengah perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 4.
Wali Kota Bandung Oded M Danial, Selasa (3/8/2021), menyatakan akan menerapkan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2021. Kebijakan ini mengatur tentang PPKM level 4, 3, dan 2 untuk Jawa dan Bali.
Dalam aturan yang berlaku hingga 9 Agustus 2021, Kota Bandung masih berstatus level 4. Dengan keputusan tersebut, Kota Bandung tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sesuai Inmendagri, seluruh kegiatan masyarakat di sektor kritikal, seperti kesehatan dan logistik, bisa mencapai 100 persen. Sektor esensial, seperti bidang keuangan dan perbankan, akan dibatasi hingga 50 persen. Di luar dua sektor tersebut, seperti pariwisata dan hiburan, diminta untuk tidak beroperasi hingga status diturunkan.
Karena itu, Oded meminta masyarakat untuk menahan diri saat beraktivitas. Dia menyatakan, aturan tersebut dibuat demi mengurangi persebaran pandemi Covid-19 yang dinilai masih tinggi meski di beberapa sektor menunjukkan perbaikan.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 hingga Selasa (3/8/2021) pukul 18.50 mencapai 38.102 orang. Jumlah ini bertambah 184 orang dari sehari sebelumnya.
Sebanyak 7.062 pasien masih dalam perawatan atau isolasi, sedangkan konfirmasi sembuh mencapai 29.765 orang atau bertambah 411 orang. Namun, warga meninggal akibat pandemi mencapai 1.275 jiwa.
”Saya berharap masyarakat menahan diri, memahami posisi Kota Bandung seperti itu. Semua kegiatan ekonomi tetap mengacu pada aturan dari pusat,” ujarnya.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna berharap kasus Covid-19 sudah melewati puncaknya. Sejumlah indikator kesehatan, seperti keterisian rumah sakit hingga kesembuhan masyarakat, sudah menunjukkan perbaikan.
Ema memaparkan, per 1 Agustus 2021, terjadi penurunan angka ketersediaan tempat tidur di rumah sakit (bed occupancy rate/BOR). Saat ini, BOR di Kota Bandung sudah turun menjadi 60,48 persen. Dari 2.275 tempat tidur di 30 rumah sakit rujukan Covid-19 Kota Bandung, masih tersedia 899 unit yang bisa dimanfaatkan untuk perawatan.
Ema juga menyatakan, skor level kewaspadaan Kota Bandung mengalami perbaikan. Dalam periode 19-25 Juli, skor kewaspadaan Kota Bandung mencapai 1,78 atau mendekati zona risiko sedang yang memiliki standar penilaian 1,81.
”Mudah-mudahan ini indikator sangat bagus, dengan jumlah orang dirawat sudah berkurang, kesembuhan semakin tinggi. Mudah-mudahan Bandung sudah melewati masa puncak,” ujarnya.