NTB Prioritaskan Stok Vaksin untuk Penerima Dosis Kedua
Percepatan vaksinasi untuk mencapai kekebalan kelompok terus dilakukan di NTB. Namun, karena keterbatasan pasokan, Pemerintah Provinsi NTB memprioritaskan stok vaksin yang ada untuk penerima dosis kedua.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Antusiasme warga Nusa Tenggara Barat untuk menerima vaksinasi Covid-19 termasuk tinggi. Namun, saat ini, ketersediaan vaksin terbatas. Oleh karena itu, untuk mempercepat terbentuknya kekebalan komunal, pemerintah daerah setempat memprioritaskan stok vaksin yang ada untuk dosis kedua.
Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Provinsi NTB, hingga Senin (2/8/2021), capaian vaksinasi Covid-19 di NTB baru 598.547 orang atau 15,31 persen dari total sasaran 3.910.638 orang. Sementara untuk vaksin kedua baru 226.025 orang atau 5,78 persen.
Dari 10 kabupaten kota, baru Kota Mataram yang cakupan vaksinasinya di atas 50 persen. Kemudian hanya Kota Bima yang mencapai 29,10 persen. Sisanya, masih di bawah 20 persen.
Sepanjang minggu terakhir Juli, dari pantauan Kompas, warga antusias untuk mengunjungi fasilitas layanan kesehatan yang menyediakan kegiatan vaksinasi. Mulai dari tingkat pusat kesehatan masyarakat di desa hingga rumah sakit di kota.
Namun, kekosongan stok membuat pihak puskemas atau rumah sakit melakukan penundaan jadwal vaksinasi, baik bagi warga yang sudah mendaftar untuk vaksinasi dosis pertama maupun dosis kedua.
Prioritas
Menjelang akhir Juli, stok baru vaksin Sinovac kembali masuk ke NTB. Namun, stok itu diprioritaskan untuk vaksin dosis kedua. ”Sesuai surat dari pusat, vaksin yang datang untuk dosis kedua agar terbentuk kekebalan kelompok,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi NTB Romy Hidayat saat dihubungi dari Mataram, Selasa (3/8).
Menurut Romy, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah mengeluarkan surat Nomor SR.02.06/1927/2021 tentang Prioritas Pemanfaatan Alokasi Vaksin untuk Dosis Ke-2 dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.
Jika nanti stok vaksin tiba, kami juga akan memprioritaskan untuk dosis kedua.
Menindaklanjuti hal itu, kata Romy, Kepala Dinas Kesehatan NTB Lalu Hamzi Fikri mengeluarkan surat edaran ke seluruh Kepala Dinas Kesehatan kabupaten kota se-NTB.
Melalui surat edarannya, Fikri mengatakan, dalam mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada masa penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dibutuhkan upaya perlindungan yang cepat. Caranya dengan pemberian vaksinasi Covid-19 sebanyak dua dosis lengkap sesuai interval waktu pemberian.
Oleh karena itu, Fikri meminta agar alokasi vaksin Covid-19 dapat dioptimalkan bagi peserta yang telah memenuhi interval pemberian dosis kedua vaksin Covid-19.
Romy belum bisa memerinci berapa stok dan alokasi vaksin yang diterima. Akan tetapi, sesuai surat edaran tersebut, penetapan alokasi distribusi dan logistik vaksin berdasarkan kebutuhan vaksinasi tahap kedua di minggu keempat Juli. Alokasi tersebut juga untuk kegiatan sentra vaksinasi TNI dan Polri.
Pantauan Kompas, fasilitas kesehatan langsung melaksanakan surat edaran itu. RSUD Provinsi NTB dan RSUD Kota Mataram, misalnya, mengumumkan melalui akun media sosial resminya jika vaksin yang baru masuk hanya untuk dosis kedua.
Bersama dengan pengumuman itu, pendaftaran secara daring langsung dibuka. Namun, hanya dalam waktu 30 menit, seluruh kuota vaksin di RSUD Provinsi NTB, misalnya, langsung penuh untuk vaksinasi hingga Senin (9/8).
Hari ini, fasilitas-fasilitas kesehatan tersebut sudah mulai melaksanakan vaksinasi dosis kedua. Dewi (37), warga Lombok Barat, mengatakan lega bisa menerima vaksin kedua di RSUD Kota Mataram. Karyawan bank swasta itu mengaku sempat khawatir karena sempat terlambat sekitar seminggu dari interval seharusnya.
Sementara itu, meski telah ada stok vaksin yang didistribusikan, fasilitas kesehatan, seperti puskemas, menyatakan stok masih kosong. Budi Hartono dari Puskemas Pringgarata, Lombok Tengah, mengatakan, hingga saat ini stok vaksin belum ada yang masuk.
Padahal, menurut Budi, vaksinasi dosis kedua seharusnya sudah dimulai. ”Jika nanti stok vaksin tiba, kami juga akan memprioritaskan untuk dosis kedua,” kata Budi.
Sementara itu, meski total kasus aktif menurun, yakni dari lebih dari 2.000 kasus menjadi 1.912 kasus per Senin kemarin, kasus harian Covid-19 di NTB masih tinggi.
Senin kemarin, total ada 146 kasus baru yang tersebar di delapan kabupaten kota serta pasien asal luar NTB. Total pasien positif di NTB mencapai 20.684, dengan 18.074 orang dinyatakan sembuh dan 689 orang meninggal.