Pembangunan Infrastruktur Dasar Mandalika Dipercepat
Pembangunan infrastrukktur dasar di KEK Mandalika, NTB, terus dipercepat. Selain untuk ajang internasional, seperti World Superbike dan MotoGP, infrastruktur itu juga bagi kegiatan masyarakat dan pariwisata pada umumnya.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Mandalika terus dilakukan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC. Selain Jalan Kawasan Khusus yang sekaligus menjadi sirkuit balap MotoGP, percepatan pembangunan juga dilakukan pada infrastruktur dasar di salah satu destinasi superprioritas tersebut.
Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer dalam siaran resmi yang diterima Kompas, Senin (2/8/2021), mengatakan, pembangunan infrastruktur dasar di KEK Mandalika itu merupakan realisasi dari Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Projet (MUTIP) II.
MUTIP II merupakan kontrak kerja antara ITDC dan Joint Operation PT Hutama Karya-PT Adhi Karya. Penandatanganan kontrak dilakukan setelah proses pengadaan dilakukan dengan metode internasional dengan tender yang dilakukan secara terbuka dan kompetitif. Selain itu, tender juga memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan oleh lembaga pemberi pinjaman.
Menurut Abdulbar, kontrak MUTIP Paket II meliputi pembangunan sarana dan prasarana jaringan jalan, normalisasi sungai, pembangunan fasilitas utama, gerbang kawasan, dan konstruksi Masjid Area Timur.
Selain itu, ada juga pembangunan jaringan pipa air bersih, jaringan air kotor, dan jaringan pipa air irigasi berikut kelengkapannya dengan durasi pekerjaan selama 730 hari.
Abdulbar memaparkan, program MUTIP terdiri dari Paket I dan Paket II, dengan total nilai mencapai Rp 1,7 triliun. Program dibiayai Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Pembiayaan itu juga merupakan proyek pertama secara mandiri oleh AIIB di Indonesia dan proyek pertama pembangunan infrastruktur pariwisata secara global.
Dari total nilai untuk proyek MUTIP sebesar Rp 1,7 triliun, khusus untuk MUTIP II nilainya Rp 753 miliar. ”Kami akan terus memastikan kontrak ini dapat direalisasikan dengan maksimal hingga dua tahun ke depan,” kata Abdulbar.
Kami ingin melengkapi infrastruktur dasar di KEK Mandalika untuk menambah daya tarik kawasan bagi para investor dan calon investor untuk berinvestasi di sini. (Abdulbar M Mansoer)
Pembangunan tersebut merupakan komitmen ITDC dalam menjalankan amanat Presiden Joko Widodo untuk mempercepat pengembangan Mandalika sebagai destinasi pariwisata unggulan atau superprioritas di Indonesia.
Selain Mandalika, pemerintah juga saat ini tengah mengembangkan empat destinasi super prioritas lain, yakni Borobodur (Jawa Tengah), Toba (Sumatera Utara), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara).
”Kami ingin melengkapi infrastruktur dasar di KEK Mandalika untuk menambah daya tarik kawasan bagi para investor dan calon investor untuk berinvestasi di sini,” kata Abdulbar.
Menurut dia, kelengkapan infrastruktur dasar Mandalika sekaligus akan meningkatkan konektivitas dan mobilitas yang baik sehingga menghasilkan sistem logistik yang efisien di dalam kawasan.
”Di samping menarik bagi investor, akses ini tentunya akan bermanfaat juga bagi wisatawan, masyarakat desa penyangga Mandalika, gerai, dan pemerintah setempat,” kata Abdulbar.
Persiapan di luar kawasan juga terus dilakukan. Selain perluasan terminal Bandara Lombok, percepatan juga dilakukan pada Rumah Sakit Mandalika yang berlokasi di Sengkol, sekitar 13 kilometer utara Mandalika.
Sebelumnya, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah berharap, RS Mandalika bisa menjadi titik pusat (center of point) dalam integrasi dengan rumah sakit pemerintah lain guna mendukung berbagai ajang di Mandalika.
Berdasarkan catatan Kompas, sejak ditetapkan sebagai salah satu destinasi superprioritas, KEK Mandalika semakin menjadi perhatian. Apalagi, setelah kawasan ini dipilih sebagai lokasi pembangunan sirkuit untuk ajang balap paling bergengsi MotoGP.
Balap motor itu seharusnya dijadwalkan berlangsung pada akhir 2021. Tetapi, karena pandemi Covid-19, pergelaran diundur ke Maret 2022. Sementara pergelaran lain, seperti World Super Bike, dijadwalkan tetap diselenggarakan pada November 2021.
Secara umum, aktivitas pariwisata di Mandalika telah berjalan seperti biasa. Wisatawan baik lokal, domestik, maupun mancanegara telah berkunjung ke kawasan tersebut. Namun, seiring merebaknya pandemi, kunjungan mengalami penurunan.