Kasus Masih Tinggi, Tempat Isolasi Diharapkan Bisa Putus Penularan
Di tengah peningkatan kasus Covid-19, dua tempat isolasi sudah bisa digunakan di Sumatera Utara, yakni Asrama Haji Medan dan Hotel Soechi. Meskipun menurun, kasus positif baru di Sumut masih tinggi.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Di tengah peningkatan kasus Covid-19 yang cukup tinggi, dua tempat isolasi untuk gejala ringan sudah bisa digunakan di Sumatera Utara, yakni Asrama Haji Medan dan Hotel Soechi. Meskipun menurun, kasus positif baru di Sumut per Senin (2/8/2021) masih cukup tinggi, yakni 651 kasus.
”Hari ini tempat isolasi mulai dibuka di Asrama Haji Medan. Ada 240 tempat tidur yang disiapkan untuk pasien dengan gejala ringan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sumut Aris Yudhariansyah, Senin (2/8/2021).
Aris menyebut, Asrama Haji Medan sudah dilengkapi dengan alat kesehatan, tenaga kesehatan, dan obat-obatan untuk keperluan perawatan Covid-19. Pasien dengan gejala ringan pun sudah bisa langsung datang ke Asrama Haji Medan.
Stok oksigen, obat-obatan, vitamin, fasilitas seperti ruang olahraga, serta tempat berjemur sudah lengkap dan dapat digunakan. (Bobby Afif Nasution)
Menurut dia, tempat isolasi untuk pasien gejala ringan sangat membantu mengurangi keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR) Covid-19 di Sumut yang saat ini terus naik dan menyentuh batas aman 60 persen. Dengan adanya tempat isolasi untuk gejala ringan, pasien yang harus dirawat di rumah sakit diharapkan bisa berkurang.
Sumut pun menargetkan bisa menyediakan hingga 1.000 tempat tidur isolasi untuk gejala ringan. Saat ini sedang disiapkan juga Wisma Atlet Sumut. Namun, tempat itu belum bisa digunakan karena masih dipakai atlet Sumut yang latihan untuk Pekan Olahraga Nasional Papua 2021.
Selain di Asrama Haji, tempat isolasi gejala ringan juga mulai berjalan di Hotel Soechi Medan yang merupakan hotel milik Pemerintah Kota Medan. Saat ini sudah tersedia 240 kamar yang siap digunakan.
”Stok oksigen, obat-obatan, vitamin, fasilitas seperti ruang olahraga, serta tempat berjemur sudah lengkap dan dapat digunakan,” kata Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution.
Warga Sumut pun sudah bisa melaksanakan isolasi di kedua tempat tersebut. Masyarakat yang ingin menjalani isolasi bisa langsung datang dan akan ditangani dokter. Isolasi di kedua tempat itu tidak dipungut biaya.
Kasus tinggi
Tempat isolasi itu diharapkan bisa memutus penularan yang masih sangat tinggi. Kasus positif baru di Sumut per Senin (2/8/2021) mencapai 651 kasus. Jumlah kasus itu lebih rendah dibandingkan dua pekan terakhir yang berkisar 900-1.500 kasus per hari, tetapi masih jauh lebih tinggi dibandingkan awal Juli yang sebanyak 100-200 kasus per hari.
Sementara kasus meninggal dalam sehari terakhir mencapai 21 pasien, jauh lebih tinggi dibandingkan awal Juli yang sebanyak 1-4 kasus per hari.
Akumulasi kasus positif di Sumut pun kini mencapai 62.347 kasus. Ada tambahan 25.902 kasus atau 71 persen dibandingkan akumulasi hingga 1 Juli yang masih 36.445 kasus. Kasus kematian sebulan belakangan juga cukup tinggi, yakni 323 kasus.
Untuk menekan kasus, menurut Aris, pemerintah juga melakukan percepatan vaksinasi di Sumut. ”Vaksinasi sudah berjalan normal setelah vaksin masuk kembali,” ujarnya.
Jumat pekan lalu, Sumut menerima 183.500 dosis vaksin Covid-19 merek Sinovac dan 70.000 dosis merek Moderna. Vaksinasi pun berjalan normal kembali di sejumlah fasilitas kesehatan. Pekan ini, kata Aris, vaksin juga akan kembali masuk ke Sumut.
Terkait dengan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Aris menyebut, hal tersebut masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat.