Bantuan Pembaca ”Kompas” Disalurkan di Tujuh Daerah di Jawa Timur
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas telah membagikan ribuan paket bahan pokok dari pembaca ”Kompas” kepada warga terdampak pandemi-Covid-19. Di Jatim, 500 paket bantuan disalurkan di tujuh daerah.
Oleh
BAHANA PATRIA GUPTA/AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas yang mengelola donasi para pembaca Kompas kembali menyalurkan 500 paket bahan pokok untuk warga terdampak pandemi Covid-19 di Jawa Timur. Bantuan disalurkan kepada warga di sejumlah daerah, seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, Kediri, Madiun, dan Ponorogo.
Ketua Forum Komunikasi Daerah (FKD) Kompas Gramedia Jawa Timur Agnes Swetta Pandia, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (2/8/2021), mengatakan, paket bahan pokok dari Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) di Jatim mulai disalurkan pada Sabtu (31/7/2021). Penerima paket bahan kebutuhan pokok, antara lain, tenaga kebersihan, petugas satpam, pedagang makanan, petugas di tempat peribadatan, loper koran, hingga pedagang sayur.
Ketua Yayasan DKK A Tomy Trinugroho mengatakan, pandemi Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mulai Juli hingga Agustus memberikan dampak bagi banyak orang. Tidak sedikit kepala keluarga kehilangan penghasilan. Sebagian lagi mengalami penurunan pendapatan.
”Karena itu, selaku pengelola donasi pembaca Kompas, Yayasan DKK memutuskan menyalurkan ribuan paket bahan pokok di sejumlah wilayah di Indonesia,” katanya.
Paket bahan pokok dari uluran tangan pembaca Kompas tidak hanya dibagikan di Jakarta, tetapi juga hampir di seluruh kota besar di Jawa dan Bali. Selain Jakarta, menurut Tomy, paket bahan pokok dibagikan di beberapa daerah, seperti Surabaya, Semarang, Denpasar, Malang, Gresik, Sidoarjo, Yogyakarta, dan Solo.
”Kami berharap bantuan pembaca Kompas dapat bermanfaat untuk meringankan beban yang dialami warga, terutama selama pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret 2020,” ujarnya.
Bagi Siti Amini (35), petugas kebersihan di tempat peribadatan di Rungkut, Surabaya, bantuan bahan pokok sangat bermanfaat. ”Selama pandemi Covid-19, penghasilan saya turun drastis. Saya sudah coba cari tambahan dengan berjualan makanan karena suami kehilangan pekerjaan. Hasilnya tak seberapa, maka bantuan bahan pokok seperti ini benar-benar bisa membantu kami sekeluarga,” ujarnya.
Untuk meringankan kesulitan warga selama pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Surabaya juga terus menggalang bantuan dari berbagai pihak termasuk pelajar. Sejak Covid-19, Maret 2020 lalu, Pemkot Surabaya terus mendapat uluran tangan dari berbagai pihak dengan bantuan mulai dari alat-alat kesehatan, obat-obatan, vitamin, uang tunai hingga kendaraan ambulans.
Menggugah solidaritas warga juga ditanamkan pada pelajar lewat program Surabaya Memanggil. Tidak hanya membuka pintu bagi relawan, program ini juga menampung seluruh bentuk bantuan, termasuk paket sembako bagi warga yang sumber penghasilannya terganggu.
Menurut Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, gerakan Surabaya Memanggil ternyata bisa memantik respons positif dari seluruh masyarakat Kota Pahlawan termasuk pelajar. Hampir semua SMP di kota ini membuka posko bantuan "Gotong Royong Sekolah Peduli Suroboyo" di halaman sekolah masing-masing.
Salah satunya dilakukan di SMPN 62 Surabaya. Dari pantauan, Senin (2/8/2021), beberapa wali murid juga siswa yang sedang mengambil buku paket membawa sumbangan berupa barang antara lain gula, beras, mi instan, minyak goreng dan uang tunai. Posko bantuan itu rencananya akan dibuka hingga 12 Agustus mendatang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Sekolah Menengah Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Tri Aji Nugroho mengapresiasi gerakan solidaritas tersebut. Ia menilai, di tengah banyaknya warga yang membutuhkan, ternyata pelajar di Surabaya justru menginisiasi gerakan sosial.
Menurut dia, gerakan ini sebagai wujud perhatian dan empati para pelajar Surabaya terhadap lingkungan sosialnya. ”Gerakan ini luar biasa karena menunjukkan bahwa peserta didik memiliki empati dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar,” katanya.
Meski diinisiasi pelajar Surabaya, lanjut Aji, Dispendik akan berkoordinasi dan mengevaluasi terkait aksi sosial ini dengan pihak sekolah. Harapannya, bantuan yang telah terkumpul dapat disimpan dengan baik dan didata sebelum nantinya disalurkan kepada warga terdampak pandemi melalui program Surabaya Peduli.