Puluhan Warga Lansia Penghuni Panti Sosial di Padang Pariaman Terpapar Covid-19
Puluhan warga lanjut usia atau lansia penghuni Panti Sosial Tresna Werdha Sabai nan Aluih, Sicincin, Padang Pariaman, Sumatera Barat, terpapar Covid-19.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Puluhan warga lanjut usia atau lansia penghuni Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih, Sicincin, Padang Pariaman, Sumatera Barat, terpapar Covid-19. Sejumlah warga lansia tersebut dievakuasi ke tempat karantina terpadu.
Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman Yutiardi Rivai, Minggu (1/8/2021), mengatakan, ada 24 warga lansia yang terpapar Covid-19 di panti sosial itu sejak Rabu (28/7/2021). Selain itu, ada pula sembilan petugas panti sosial yang juga terpapar.
”Sebanyak 12 lansia dirawat di rusunawa (tempat karantina terpadu). Begitu pula dengan sembilan petugas. Ada satu atau dua lansia dirawat di RSUD Padang. Sisanya isolasi mandiri di panti sosial karena mereka tidak bisa jalan,” kata Yutiardi.
Yutiardi melanjutkan, semua petugas di panti sosial itu sudah dites usap PCR ulang untuk memastikan mereka tidak terpapar Covid-19. Sampel tes usap diambil sejak Jumat (30/7/2021) dan sedang menunggu hasil dari laboratorium.
Menurut dia, belum diketahui pasti awal mula munculnya kasus Covid-19 di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih. Namun, diduga ada dua kemungkinan, yaitu tertular dari keluarga yang mengunjungi penghuni panti atau tertular dari petugas panti sosial.
Sejak ditemukan kasus Covid-19 di panti sosial itu, katanya, aktivitas kunjungan keluarga penghuni panti diperketat. Atas kesepakatan kepala panti sosial, komandan distrik militer, dan kepala kepolisian resor, jam besuk dibatasi hanya sampai pukul 16.00.
Yutiardi menambahkan, sebagian besar warga lansia yang menghuni panti sosial tersebut memang belum divaksinasi. Dari sekitar 100 penghuni, ia memperkirakan baru 8-10 orang yang sudah divaksinasi.
”Saya belum cek, yang terpapar ini apakah sudah divaksin Covid-19 atau tidak. Tapi, kemungkinan yang belum divaksin yang terpapar,” ujarnya.
Secara terpisah, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal, mengatakan, warga lansia merupakan salah satu target utama dari vaksinasi Covid-19. Namun, kendala di lapangan, banyak warga lansia yang tidak bersedia divaksinasi atau anggota keluarganya tidak mengizinkan.
Banyak warga lansia yang tidak bersedia divaksinasi atau anggota keluarganya tidak mengizinkan.
”Kami tidak boleh memaksa. Walau demikian, kami berusaha terus mengedukasi dan menyosialisasikannya. Lansia salah satu target utama kami karena sangat rentan. Alhamdullillah, sekarang sudah mulai banyak yang mau,” ujarnya.
Menurut Jasman, dengan mengikuti vaksinasi, daya tahan tubuh seseorang akan lebih kuat menghadapi Covid-19. Orang yang sudah divaksinasi tetap bisa terpapar Covid-19, tetapi risikonya lebih rendah dibandingkan orang yang belum divaksinasi.
”Saya karena sudah divaksinasi, terpapar Covid-19, cuma enam hari menjalani isolasi, bisa negatif. Teman saya belum divaksinasi, sama-sama terpapar Covid-19, sekarang masih dirawat, malah sampai ke ruangan ICU,” kata Jasman, yang baru sembuh dari Covid-19 pekan lalu.
Data Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar menyebutkan, jumlah kasus positif Covid-19 pada Sabtu (31/7/2021) bertambah 886 orang dari 5.248 sampel yang diperiksa. Kasus terbanyak disumbang oleh Kota Padang dengan 389 orang.
Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Sumbar menjadi 70.869 orang. Dari total kasus tersebut, 12.554 orang merupakan kasus aktif. Sementara jumlah pasien meninggal 1.495 orang dan pasien sembuh 56.820 orang.