Petani Bali Bagikan Paket Sayuran untuk Bantu Warga Terdampak Pandemi
Petani dari Kintamani, Kabupaten Bangli, membagikan paket sayuran secara gratis kepada warga di Kota Denpasar dan sekitarnya, Sabtu (31/7/2021). Sayuran dan bahan bumbu masak itu disisihkan dari hasil panen.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Kelompok petani dari Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, membagikan paket sayuran berikut aneka bahan bumbu kepada warga di Kota Denpasar dan sekitarnya. Bantuan ini sebagai wujud kepedulian sosial petani terhadap warga yang terdampak pandemi Covid-19.
Perwakilan dari Kelompok Tani Sari Pertiwi Bukit Selat dari Desa Songan, Kecamatan Kintamani, itu membagikan 150 tas berisikan bermacam sayuran segar, Sabtu (31/7/2021). Setiap tas berisikan, antara lain, sawi, buncis, labu siam, terong, cabai merah, dan bawang merah.
Pembagian bantuan itu dilakukan di tiga lokasi terpisah di Kota Denpasar. Di dalam tas itu juga diisikan kopi bubuk kemasan 100 gram hasil olahan petani kopi Kintamani.
Ketua Kelompok Tani Sari Pertiwi Bukit Selat, Komang Sukarsana (37), mengatakan, sayur dan bahan bumbu masak itu berasal dari panen sendiri. Setiap anggota kelompok menyumbang sayur-sayuran dan beberapa macam bahan bumbu masak yang dihasilkan dari ladang masing-masing.
”Kami juga mendapat dukungan dari petani lainnya di Kintamani. Petani lain membantu dengan menyisihkan hasil panen mereka sehingga kami dapat membagikan 150 paket bagi warga kota hari (Sabtu) ini,” ujar Sukarsana.
Lebih lanjut, Sukarsana menambahkan, meskipun sama-sama merasakan dampak pandemi Covid-19, petani di desa relatif tidak terlalu berat menghadapi dampak pandemi Covid-19. Petani di desa memiliki lahan sawah atau kebun dan tetap bertani sehingga mereka masih produktif selama masa pandemi Covid-19.
Sementara di perkotaan, menurut Sukarsana, lahan pertanian sudah terbatas. Warga perkotaan juga umumnya adalah kalangan pekerja sehingga menghadapi masalah yang berbeda dengan warga desa dan petani dalam pandemi ini.
Pendistribusian paket sayur gratis itu, menurut Sukarsana, sudah dua kali dilangsungkan. Pada Sabtu pekan lalu, paket sayuran juga mereka distribusikan di kawasan Ubud, Kabupaten Gianyar. Sukarsana menambahkan, petani di Desa Songan umumnya adalah petani bawang merah dan sayur-sayuran. Kelompok Tani Sari Pertiwi Bukit Selat merupakan petani kluster bawang merah binaan Bank Indonesia Provinsi Bali.
Secara terpisah, pihak Direktorat Intelijen Keamanan Kepolisian Daerah (Polda) Bali kembali mendistribusikan bantuan beras dari Polda Bali, Sabtu (31/7). Sebanyak 175 kilogram beras disalurkan kepada warga melalui Forum Koordinasi Hindu Bali (FKHB) di Denpasar.
Sebelumnya, Jumat (30/7), pihak Ditintelkam Polda Bali juga menyalurkan bantuan berupa 100 kilogram beras melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bali dan 100 kg beras ke pengelola dapur umum di Jalan Kaliasem, Denpasar. Sejalan dengan itu, pihak Ditintelkam Polda Bali juga membagikan 25 paket bahan makanan kepada kalangan wartawan di Denpasar.
Mewakili kalangan wartawan ketika menerima paket bahan makanan dari Ditintelkam Polda Bali, Jumat (30/7), Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali Dwikora Putra mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi perhatian Polda Bali itu.
Dwikora mengatakan, dampak pandemi Covid-19 dirasakan semua elemen masyarakat dan usaha, termasuk wartawan dan industri media. Dalam masa pandemi dan penerapan PPKM, menurut Dwikora, wartawan dituntut tetap bekerja demi memberikan informasi kepada publik dan turut mengedukasi masyarakat, termasuk berdisiplin menjalankan protokol kesehatan sebagai ikhtiar bersama mengakhiri pandemi.
Penyaluran bantuan beras dan bahan makanan dari Polda Bali itu dinyatakan sebagai bentuk kepedulian pimpinan dan jajaran Polda Bali terhadap masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Dalam rilis Ditintelkam Polda Bali disebutkan, bantuan sosial itu sebagai upaya bersama meringankan beban masyarakat. Selain itu, sekaligus bentuk edukasi kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan demi mempercepat penanggulangan pandemi dan pemulihan ekonomi masyarakat.