Sejumlah Kontak Erat Pasien Covid-19 di Balikpapan Belum Dites
Satgas Covid-19 setempat menyarankan agar kontak erat atau pasien segera melapor ke pusat layanan agar pelacakan kontak erat bisa segera dilakukan.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Sejumlah orang yang pernah berhubungan dengan pasien Covid-19 belum mendapatkan tes sebagai kontak erat di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Satgas Covid-19 setempat menyarankan agar kontak erat atau pasien segera melapor ke pusat layanan agar pelacakan kontak erat bisa segera dilakukan.
Dinda (29), warga Balikpapan yang terkonfirmasi positif, menjelaskan, dia sudah menjalani isolasi mandiri di rumahnya selama lima hari. Sebelumnya, ia melakukan tes reaksi polimerasi berantai (PCR) mandiri karena memiliki gejala demam. Hasilnya positif Covid-19.
Ia kemudian melapor ke puskesmas dan mendapatkan vitamin serta obat yang perlu dikonsumsi selama isolasi mandiri. Pihak puskesmas sempat meminta fotokopi kartu keluarga dan KTP.
”Tapi, sampai sekarang kontak erat saya tidak didata dan belum dites. Suami saya akhirnya tes usap antigen mandiri,” ujar Dinda ketika dihubungi, Jumat (30/7/2021).
Warga lainnya, Daud (28), melapor ke Dinas Kesehatan Kota Balikpapan setelah mengalami demam, anosmia, dan indera pengecap tak berfungsi. Ia kemudian diminta datang ke Laboratorium Kesehatan Daerah Dinkes Balikpapan. Di sana, ia dites usap PCR pada Rabu (28/7/2021).
”Saya dihubungi dan hasilnya positif. Kemudian diminta untuk isolasi di Embarkasi Haji Balikpapan. Tidak ditanya apa-apa. Kontak erat juga tidak didata,” ujar Daud.
Ia menjelaskan, ketika gejala awal muncul, ia sempat makan bersama dan mengobrol dengan beberapa orang tanpa menggunakan masker. Ia juga berkontak dengan beberapa orang yang indekos dengannya di daerah Kecamatan Balikpapan Tengah.
Di puskesmas memang banyak sekali yang harus tracing sehingga untuk penelusuran ada jadwalnya. Jika belum ada penelusuran, melapor saja ke nomor pelaporan Dinkes Kota Balikpapan biar segera dicek. (Andi Sri Juliarty)
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, pelacakan kontak erat orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 selama ini sudah berjalan. Bahkan, ada tim khusus yang sudah dilatih untuk melakukan pelacakan.
Jika ada warga positif Covid-19 dan mengetahui bahwa kontak eratnya belum dites, ia minta untuk segera melapor ke pusat layanan Satgas Covid-19 Balikpapan di 08115231919. Jalur yang ditempuh Dinda, kata Andi, sudah tepat yakni melapor ke puskesmas.
Terkait kontak erat yang belum segera dites, Andi memperkirakan karena ada antrean panjang di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Balikpapan beberapa minggu terakhir.
”Di puskesmas memang banyak sekali yang mereka harus tracing sehingga ada jadwalnya. Jika belum ada tracing, melapor saja ke nomor pelaporan Dinkes Kota Balikpapan biar segera dicek,” ujar Andi.
Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman Samarinda Ike Anggraeni menekankan bahwa 3T, yakni testing (tes), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan), sangat penting dalam mengendalikan pandemi Covid-19. Pelacakan yang efektif, menurut Ike, berkontribusi untuk mencegah penularan karena orang yang positif bisa segera diisolasi.
”Studi dengan menggunakan data surveilans di Kolombia menyatakan bahwa peningkatan 10 persen dalam proporsi kasus yang diidentifikasi melalui pelacakan kontak berkorelasi dengan penurunan kematian Covid-19 antara 0,8 persen dan 3,4 persen,” ujar Ike.
Beberapa hasil studi membuktikan bahwa gabungan strategi pelacakan dan isolasi lebih efektif dalam mengurangi penularan dibandingkan dengan tes massal atau isolasi mandiri saja. Ia menyebutkan, isolasi mandiri dan karantina rumah tangga dengan penambahan pelacakan kontak erat dapat menurunkan kasus sebesar 64 persen.