PT BPR BKK Purwokerto memberikan bantuan kepada wartawan di Banyumas yang terpapar Covid-19. Diharapkan, bantuan ini meringankan beban wartawan yang dinilai termasuk profesi rentan kala pandemi.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Setelah bersama Bank Jateng memberikan bantuan 20 gerobak cimol kepada pelaku usaha, PT BPR BKK Purwokerto membagikan bantuan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kepada delapan wartawan di Banyumas yang terpapar dan terdampak Covid-19. Total bantuan sekitar Rp 5 juta, rinciannya Rp 1 juta untuk bahan makanan pokok dan Rp 4 juta dalam bentuk uang tunai.
”Bantuan diberikan kepada wartawan karena sejauh ini mereka menjadi kelompok yang rentan dan jarang tersentuh. Ternyata, banyak wartawan yang terpapar Covid-19. Selain itu, para jurnalis juga terdampak Covid-19,” kata Direktur Utama PT BPR BKK Sugeng Prijono seusai memberikan bantuan di Balai Wartawan PWI Banyumas, Jumat (30/7/2021).
Menurut Sugeng, bantuan tersebut diharapkan membantu para jurnalis. Bantuan dari BPR BKK itu merupakan bagian dari program Jogo Tonggo yang digalakkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebagai upaya penanganan Covid-19 dan dampaknya melalui konsep gotong royong.
”Kami sudah banyak membantu melalui dana CSR. Hingga Juli, dana CSR yang dicairkan sebanyak Rp 426 juta. Secara total, selama 2021, dana CSR dari PT BPR BKK mencapai Rp 780 juta,” ujarnya.
Ketua PWI Banyumas Lilik Darmawan mengapresiasi PT BPR BKK yang telah memberikan bantuan kepada wartawan. Menurut dia, hingga kini, ada delapan wartawan di wilayah Banyumas yang terpapar Covid-19. Selain itu, ada beberapa wartawan yang harus isolasi mandiri setelah anggota keluarganya dinyatakan positif Covid-19. Bantuan tersebut akan disalurkan kepada mereka.
Sebelumnya, lanjut Lilik, komunitas wartawan di Banyumas yang terdampak Covid-19 ataupun berbagai kebijakan penyertanya, juga mendapat bantuan bahan makanan pokok dari Polresta Banyumas dan beberapa pihak lain. ”Bantuan dari polresta dibagikan kepada mereka yang terdampak pandemi Covid-19 dan PPKM,” ujarnya.
Dimas Prabowo (34), jurnalis foto dari Radar Banyumas, menyampaikan, dirinya bersama keluarga besarnya, yaitu kedua orangtua dan istrinya, terpapar Covid-19 sejak Rabu lalu dan kini menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Karangwangkal, Purwokerto Utara.
”Sepertinya terpapar dari tetangga. Awalnya bapak saya, lalu ibu, istri saya, kemudian terakhir saya. Gejalanya, bapak saya tinggal tersisa batuk saja. Saya, istri, dan ibu masih pegal-pegal. Saya dan istri juga sempat mengalami anosmia,” kata Dimas.
Di Banyumas, berdasarkan data hingga 30 Juli 2021, terdapat 21.340 orang terkonfirmasi positif. Dari jumlah itu, 17.895 orang sembuh, 578 orang meninggal, serta 2.868 orang masih menjalani perawatan dan isolasi.