Kepala Polri mengapresiasi pelaksanaan PPKM berskala mikro di Bali. Kepala Polda Bali menyerahkan tanda apresiasi Kepala Polri itu kepada Gubernur Bali dan Komandan Korem 163/Wira Satya di Denpasar, Jumat (30/7/2021).
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM mikro di Bali diapresiasi pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Gubernur Bali sebagai pimpinan di Bali dinilai berperan efektif dalam menata dan mengelola pengendalian pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM berskala mikro di wilayah Bali.
Dari rilis Humas Polda Bali, Jumat (30/7/2021), Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo memberikan piagam penghargaan dan pin emas sebagai tanda apresiasi Kepala Polri kepada Gubernur Bali Wayan Koster. Tanda apresiasi dari Kepala Polri atas pelaksanaan PPKM berskala mikro di Provinsi Bali itu juga diterima Komandan Korem 163/Wira Satya Brigadir Jenderal TNI Husein Sagaf.
Adapun penyerahan tanda apresiasi dari Kepala Polri kepada Gubernur Bali dan Komandan Korem 163/Wira Satya dilaksanakan secara terpisah oleh Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Putu Jayan Danu Putra di Denpasar, Jumat (30/7/2021).
Terkait penyerahan tanda apresiasi Kepala Polri itu, Putu Jayan menyampaikan penghargaan itu diharapkan menjadi motivasi bagi pemerintah dan jajaran satuan tugas penanganan Covid-19 baik di tingkat Provinsi Bali maupun kabupaten dan kota di Bali sehingga bekerja lebih optimal dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan mengakhiri pandemi Covid-19.
”Penghargaan ditandatangani oleh Kepala Polri dengan nomor keputusan Kep/1088/VI/2021 tertanggal 29 Juni 2021 terkait PPKM mikro terbaik provinsi dan kabupaten atau kota yang memiliki strategi dan peran yang paling efektif dalam tata kelola pengendalian Covid-19 serta penerapan PPKM mikro di wilayah Bali,” kata Putu Jayan seperti disebutkan dalam rilis Humas Polda Bali, Jumat (30/7).
Sementara itu, pihak Polda Bali melalui jajaran Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam), Jumat, menyalurkan paket bahan makanan dan masker bagi kalangan jurnalis di Denpasar. Sebanyak 25 kantong berisikan beras dan mi instan diserahkan Kepala Subdirektorat 1 Ditintelkam Polda Bali Ajun Komisaris Besar Ni Nyoman Wismawati secara simbolis kepada Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali IGMB Dwikora Putra. Wismawati menyatakan, paket bahan makanan itu sebagai bentuk tali asih jajaran Polda Bali kepada wartawan yang menjadi mitra kerja Polri.
Ketua PWI Bali Dwikora Putra mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi perhatian Polda Bali itu. Dwikora mengatakan, dampak pandemi Covid-19 dirasakan semua elemen masyarakat dan usaha, termasuk wartawan dan industri media. Dalam masa pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM, menurut Dwikora, wartawan dituntut tetap bekerja demi memberikan informasi kepada publik. Dalam menjalankan pekerjaannya itu, wartawan juga turut mengedukasi masyarakat, termasuk berdisiplin menjalankan protokol kesehatan, sebagai ikhtiar bersama mengakhiri pandemi Covid-19.
Penanganan pandemi Covid-19
Adapun dari rilis Humas Pemprov Bali, Kamis (29/7), Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan peningkatan kasus Covid-19 di Bali, yang penambahannya secara rata-rata 800-an kasus per hari, dipengaruhi penularan virus Covid-19 varian delta. Dari lebih 11.000 kasus Covid-19 yang aktif di Bali, Koster menyebutkan sekitar 66,14 persen, atau 7.323 orang, menjalani isolasi mandiri di rumah. Adapun pasien yang dirawat di rumah sakit berjumlah 2.253 orang dan pasien yang menjalani isolasi terpusat sekitar 1.490-an orang.
Kondisi itu, menurut Koster, rentan menyebabkan penularan di dalam keluarga, terlebih virus Covid-19 varian delta memiliki ciri penularan yang sangat cepat. Di sisi lain, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit juga memerlukan pelayanan kesehatan yang memadai, tenaga dokter dan tenaga kesehatan yang mencukupi, serta obat dan kebutuhan oksigen yang meningkat.
”Namun, berkat dukungan kuat dari pemerintah pusat, Astungkara (semoga terjadi atas kehendak Tuhan), kebutuhan oksigen di semua rumah sakit dapat dipenuhi sehingga tidak berisiko tinggi bagi pasien,” kata Koster seperti disebutkan dalam rilis Humas Pemprov Bali.
Koster juga mengungkapkan, program vaksinasi Covid-19 di Bali sudah berjalan dengan lancar, bahkan jumlah penduduk Bali yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sudah melebihi dari target vaksinasi, yakni 2,99 juta orang. Vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah menjangkau 3 juta lebih orang dan vaksinasi Covid-19 dosis kedua sudah melebihi 800.000 orang. Koster menyebutkan, pemerintah pusat mendukung program vaksinasi Covid-19 di Bali dan sudah mengalokasikan 4,6 juta dosis dari sekitar 6 juta dosis yang dibutuhkan Bali.