Pasokan Oksigen Melimpah, Sumsel Bantu Provinsi di Sumatera dan Jawa
Beberapa provinsi di Indonesia sudah meminta pasokan oksigen dari Sumsel karena memang pasokan oksigen di Sumsel tergolong melimpah. Hanya saja, distribusi masih terkendala akibat alat angkut yang belum memadai.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Beberapa provinsi di Indonesia sudah meminta pasokan oksigen dari Sumatera Selatan karena memang pasokan oksigen di Sumsel tergolong melimpah. Hanya saja, distribusi masih terkendala akibat alat angkut yang belum memadai.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy, Jumat (30/7/2021), mengatakan, beberapa provinsi yang sudah meminta bantuan oksigen dari Sumatera Selatan adalah Jawa Barat, Lampung, Bengkulu, Sumatera Barat, dan ada permintaan secara lisan dari Jawa Timur. Permintaan itu disampaikan mengingat Sumsel memiliki pasokan oksigen yang cukup besar.
Saat ini, ujar Lesty, setidaknya sehari Sumsel bisa menghasilkan sekitar 33 ton oksigen dari dua perusahaan, PT OKI Pulp and Paper dengan rata-rata 30 ton per hari dan PT Pupuk Sriwidjaja dengan 3 ton oksigen per hari. Jumlah ini tentu lebih tinggi dari kebutuhan oksigen di Sumsel sebanyak 20-25 ton per hari. ”Kebutuhan oksigen sangat bergantung dari fluktuasi kasus Covid-19 harian,” katanya.
Kami cuma bisa memberikan bantuan kepada daerah yang membawa ISO tank sendiri. (Lesty Nurainy)
Beberapa daerah yang sudah mendapatkan pasokan dari Sumsel ada Jawa Barat yang baru mendapat sekitar 85 ton oksigen dan Lampung sebanyak 12 ton oksigen. Bantuan oksigen ke Jabar terlaksana setelah Gubernur Jabar Ridwan Kamil menelpon langsung Gubernur Sumsel Herman Deru untuk meminta bantuan oksigen.
Sebenarnya, ujar Lesty, Sumsel bisa saja memberikan lebih banyak oksigen ke daerah lain, apalagi PT Sinar Mas memiliki tempat cadangan oksigen berkapasitas sekitar 170 ton. Hanya masih terkendala dengan terbatasnya ISO tank (alat pengangkut oksigen). ”Kami cuma bisa memberikan bantuan kepada daerah yang membawa ISO tank sendiri,” ucapnya.
Tabung sendiri
Bahkan, pihaknya sudah membangun posko pengisian oksigen di PT Pusri untuk membagikan oksigen gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. ”Tentu warga harus membawa tabung sendiri,” ujarnya.
Lesty mengatakan, walau pasokan oksigen melimpah, Sumsel masih kekurangan tabung oksigen. Maka, jika memang ada permasalahan dengan pernapasan, Lesty mengimbau agar warga tersebut langsung dibawa ke RS. Sebab, pengiriman oksigen dari sejumlah perusahaan dikirimkan ke rumah sakit.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan, agar oksigen yang dihasilkan Pusri dapat didistribusi ke RS di Sumsel, pihaknya megalihfungsikan truk pengankut nitrogen menjadi kendaraan pengangkut oksigen. ”Selama ini oksigen tidak menjadi core bisnis Pusri,” ucapnya.
Meski demikian, menurut Tri, pihaknya akan tetap berupaya agar oksigen medis yang dihasilkan dapat tersalurkan ke sejumlah rumah sakit yang ada di Sumsel. Tidak hanya di Sumsel, Pusri juga memiliki tugas untuk memasok oksigen ke Lampung.
Wakil Gubenur Sumatera Selatan Mawardi Yahya mengatakan, jika memang pasokan oksigen medis di Sumsel melimpah, tidak ada salahnya dibagikan kepada daerah lain yang membutuhkan. Namun, yang utama adalah memastikan kebutuhan oksigen yang dibutuhkan di Sumsel tersedia.
Pakar mikrobiologi Universitas Sriwijaya, Yuwono, menuturkan, keberadaan oksigen menjadi penting karena sangat dibutuhkan oleh pasien yang kondisinya kritis. Selain itu, sejumlah rumah sakit juga memerlukan ventilator yang memadai sehingga ketika ada pasien yang datang dalam kondisi kristis bisa segera tertangani.
Selamai ini, ungkap Yuwono, banyak rumah sakit tidak memiliki ventilator yang memadai bahkan tidak jarang ada pasien yang meregang nyawa akibat terlambat tertangani.