logo Kompas.id
NusantaraPandemi Hambat Pemanfaatan...
Iklan

Pandemi Hambat Pemanfaatan Energi Panas Bumi di Sulawesi Utara

Pandemi Covid-19 menyebabkan potensi panas bumi Sulawesi Utara tak termanfaatkan secara maksimal di sektor kelistrikan. Namun, investasi pembangkit listrik tenaga panas bumi akan tetap ditambah.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pcENKxLZy2LVspnMyXjPLh_jI9A=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F237fe53d-4bd8-4fd0-b731-ccbbe002d656_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Petugas meninjau pipa-pipa uap di PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy di Tompaso, Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (30/7/2021).

TOMOHON, KOMPAS — Pandemi Covid-19 menyebabkan potensi panas bumi Sulawesi Utara tak termanfaatkan secara maksimal di sektor kelistrikan. Kendati begitu, PT Pertamina Geothermal Energy sebagai pengembang energi baru terbarukan itu tetap berinvestasi dalam pembangunan pembangkit listrik baru.

General Manager Area Lahendong PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Chris Toffel Pelmelay mengatakan, pihaknya mampu menyediakan energi listrik dari uap sebesar 120 megawatt (MW) selama 1 jam dari dua sumur produksi di Lahendong, Kota Tomohon dan Tompaso, Kabupaten Minahasa. Namun, yang dikonversi menjadi listrik hanya terbatas pada 105 MW.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000