10 Ton Beras untuk Warga yang Isolasi Mandiri di Kabupaten Magelang

Sebanyak 10 ton beras telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang menjalani isolasi mandiri. Namun, seiring dengan tingginya kasus, stok beras itu masih kurang.

KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono

MAGELANG, KOMPAS — Sebanyak 10 ton beras tahun ini disiapkan sebagai bantuan bagi warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang menjalani isolasi mandiri. Sekitar 9,5 ton beras telah disalurkan dan saat ini persediaan beras masih akan terus ditambah.

”Sebagai antisipasi akan adanya peningkatan kasus Covid-19 dan peningkatan permintaan, persediaan beras bantuan akan segera ditambah sebanyak 2 ton beras,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Wasono, Rabu (28/7/2021).

Setiap warga yang menjalani isolasi mandiri mendapatkan alokasi bantuan 5 kilogram (kg) beras yang dikemas bersama barang lain, seperti mi instan dan susu. Paket bantuan tersebut disusun dengan hitungan untuk kebutuhan satu orang selama 10 hari.

Paket bantuan ini diberikan langsung kepada setiap orang yang menjalani tes usap dan direkomendasikan oleh puskesmas untuk menjalani isolasi mandiri, dengan mengabaikan hasil tes yang nantinya didapatkan.

”Upaya pemberian bantuan kepada mereka yang menjalani tes usap ini diharapkan setidaknya bisa membantu mengurangi risiko penularan yang rawan terjadi selama masa menunggu hasil tes,” ujarnya.

Baca juga : Terkendala Data, Bantuan bagi Warga Isolasi Mandiri di Tegal Belum Disalurkan

KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Dua anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) Desa Sumerta Kelod, yang juga anggota Satgas Covid-19 Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali, Rabu (21/7/2021), mendistribusikan paket pangan bagi warga di lingkungan desa yang sedang menjalani isolasi mandiri. Pemerintah Kota Denpasar menyalurkan bantuan pangan bagi warga yang menjalani isolasi mandiri itu melalui pemerintah desa dengan melibatkan satuan tugas Covid-19 di setiap desa.

Tidak hanya mereka yang menjalani tes usap, bantuan juga diberikan kepada semua anggota keluarga yang tinggal satu rumah. Dengan memberikan bantuan per orang, diharapkan isolasi mandiri dapat lebih optimal dilakukan, tanpa ada satu pun anggota keluarga yang mencuri kesempatan untuk pergi demi alasan memenuhi kebutuhan.

Upaya pemberian bantuan kepada mereka yang menjalani tes usap ini diharapkan setidaknya bisa membantu mengurangi risiko penularan yang rawan terjadi selama masa menunggu hasil tes.

Kendati demikian, Edi mengatakan, pihaknya tetap meminta pemerintah desa untuk terlibat dan memenuhi kebutuhan lain agar warga bisa menjalani isolasi mandiri dengan tenang.

Sekretaris Desa Wanurejo Nani Listiarini mengatakan, Pemerintah Desa Wanurejo saat ini juga intens memberikan bantuan pangan bagi setiap warga yang direkomendasikan puskesmas untuk menjalani isolasi mandiri. Bantuan pangan yang diberikan meliputi bahan pokok, seperti beras, telur, dan minyak goreng.

Penyediaan sayuran

Di luar itu, warga di sembilan dusun di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, ini juga tetap berupaya mendukung dengan turut serta membantu penyediaan sayuran berikut lauk-pauk bagi warga yang menjalani isolasi mandiri.

Baca juga : Tekan Potensi Fatalitas, Pasien Isoman di Jabar Diberikan Konsultasi dan Obat Gratis

”Di salah satu dusun, ada yang warganya sengaja iuran, mengumpulkan uang untuk belanja lauk-pauk, dan di dusun lain, warga sengaja mengatur jadwal agar mereka bergiliran belanja untuk kebutuhan warga yang menjalani isolasi mandiri”, ujarnya.

Saat ini, di Desa Wanurejo terdapat 28 warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Kompas/Priyombodo

Warga yang tengah menjalani isolasi mandiri karena Covid-19 menerima bantuan makanan dari para tetangga di kawasan Larangan, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). Selain itu, warga juga bergotong royong melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan tempat tinggal mereka.

Tidak hanya pasien positif Covid-19, bantuan pangan di Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, juga diatur untuk dibagikan kepada semua anggota keluarga yang tinggal satu rumah dengan pasien tersebut.

”Demi mengoptimalkan isolasi dan meminimalkan aktivitas anggota keluarga yang lain, setiap orang yang tinggal bersama dengan pasien yang melakukan isolasi mandiri juga akan mendapatkan alokasi bantuan untuk kebutuhan mereka selama 10 hari,” ujar Kepala Desa Kembanglimus Soetji Arimbi.

Sebanyak 25 sukarelawan di Desa Kembanglimus juga terus siaga membantu membelikan bahan pangan lain atau makanan tertentu dari warung-warung terdekat sesuai keinginan dan kebutuhan pasien.

”Mencukupi kebutuhan dan keinginan pasien adalah bagian dari upaya kami untuk mendukung kesembuhan mereka,” ujar Rohman, salah seorang sukarelawan.

Baca juga : Saya Beriman, maka Saya Sukarelawan

Suatu ketika, Rohman dimintai tolong untuk membelikan pecel lele atau nasi goreng di warung sekitar. Untuk membeli makanan tersebut, sukarelawan biasanya akan menggunakan uang pribadi dan warga akan segera menggantinya setelah dia sembuh dan selesai menjalani isolasi mandiri.