Tekan Kluster Keluarga, Pemkot Cirebon Tambah Hotel untuk Isolasi
Kota Cirebon, Jawa Barat, kini memiliki dua hotel isolasi untuk pasien Covid-19 bergejala ringan dan tanpa gejala. Kehadiran hotel itu diharapkan menekan kasus kluster keluarga.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Selain Hotel Ono’s, Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, kini menyewa Hotel Langensari sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 bergejala ringan dan tanpa gejala. Keberadaan isolasi terpusat itu diharapkan menekan penularan virus korona baru di keluarga.
Hotel Langensari digunakan untuk isolasi mulai Kamis (1/8/2021). ”Kami memang terbatas anggaran, tetapi kami mencoba menambah tempat isolasi. Hotel ini disewa sampai September, sekitar Rp 1,6 miliar,” kata Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi, Selasa (27/7), di Cirebon.
Hotel di pusat kota ini pernah dikontrak sebagai tempat isolasi terpusat sejak Oktober 2020 bersama Hotel Ono’s. Namun, masa sewa Hotel Langensari berakhir Februari 2021. Seiring lonjakan kasus Covid-19, hotel berkapasitas 80 pasien tersebut kembali dimanfaatkan.
Apalagi, Hotel Ono’s yang berkapasitas 104 pasien ini selalu penuh, termasuk warga dari luar Kota Cirebon. Bahkan, pasien sampai mengantre untuk masuk hotel isolasi. Selain makan dan minum, pemkot juga menyiapkan tenaga medis di hotel untuk memantau perkembangan pasien.
Menurut Agus, tempat isolasi terpusat itu diprioritaskan bagi pasien Covid-19 bergejala ringan atau tanpa gejala yang tidak memungkinkan menjalani karantina di rumah. Misalnya, rumah pasien kecil dan memiliki banyak anggota keluarga.
Kondisi ini bisa meningkatkan risiko penularan. Apalagi, 7.082 kasus atau 66,18 persen dari total 10.701 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Cirebon berasal dari kluster rumah tangga. Kluster tertinggi lainnya adalah pondok pesantren dan perkantoran, yakni sekitar 7 persen dari seluruh kasus.
Wadah isolasi terpusat juga dibutuhkan demi mengurangi beban rumah sakit. Saat ini, rata-rata keterisian ruang isolasi di 11 RS di Kota Cirebon berkisar 71 persen. Meskipun angka ini menurun dibandingkan dengan awal Juli yang mencapai sekitar 90 persen, pihaknya tetap berupaya menyiapkan tempat karantina.
Masih ada 1.000 lebih pasien yang tidak tertampung di tempat isolasi.
Selain Hotel Ono’s dan Hotel Langensari, pemkot juga berencana kembali memakai Balai Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BPPKKB). Gedung berkapasitas 40 pasien itu sempat digunakan tahun lalu. ”Kalau kasus meningkat lagi, kami akan pakai gedung ini,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon Edy Sugiarto mengatakan, masih banyak pasien Covid-19 yang harus menjalani isolasi mandiri di rumah. Hingga kini, tercatat 1.995 pasien yang masih isolasi. ”Masih ada 1.000 lebih pasien yang tidak tertampung di tempat isolasi,” ujarnya.
Tingginya okupansi ruang isolasi di RS beberapa pekan lalu juga memicu sejumlah warga meninggal saat isolasi mandiri di rumah. ”Ada enam yang meninggal saat isoman bulan ini. Karena, saat kondisinya memburuk, RS juga sudah overload (kelebihan) pasien. Petugas puskesmas terus memantau yang isoman,” ujarnya.