Singapura Kirim Bantuan Alat Kesehatan untuk Kepri
Singapura akan mengirimkan bantuan sejumlah alat kesehatan untuk Kepulauan Riau. Sebelumnya, Kepri sudah berulang kali mengeluh ke pemerintah pusat di Jakarta mengenai kekurangan obat dan vaksin.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Singapura akan mengirimkan bantuan sejumlah alat kesehatan untuk Kepulauan Riau yang dijadwalkan tiba dalam minggu ini. Di tengah lonjakan kasus baru Covid-19 yang semakin tinggi, sebelumnya Kepri sudah berulang kali mengeluh ke pemerintah pusat mengenai kekurangan obat dan vaksin.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Selasa (27/7/2021), mengatakan, Singapura sudah beberapa kali memberikan bantuan untuk warga Kepri sejak pandemi Covid-19 mulai merebak pada awal 2020. Sebelumnya, Singapura melalui Temasek Foundation pernah mengirim alat PCR dan ventilator untuk rumah sakit, juga matras dan toilet portabel untuk tempat karantina terpadu.
”Semoga kerja sama dengan Singapura dapat membantu Kepri melalui masa pandemi ini. Kami berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan dan yang akan datang,” kata Ansar di Tanjung Pinang saat menghadiri rapat virtual dengan Second Minister Bidang Luar Negeri dan Second Minisiter Bidang Pendidikan Singapura Maliki Osman.
Maliki menyatakan, Singapura akan terus memberikan dukungan kepada Pemerintah Provinsi Kepri dalam penanganan pandemi Covid-19. ”Cara semua pemerintah menangani pandemi sama, yaitu dengan pembatasan aktivitas warga dan percepatan vaksinasi,” ujarnya.
Menurut Maliki, bantuan dari Singapura yang diberikan kali ini berupa tabung oksigen, alat tes cepat antigen, berbagai jenis obat, dan alat pelindung diri. Bantuan tersebut diperkirakan akan sampai pada akhir minggu ini.
Pada 24 Juli, Ansar juga meminta pemerintah pusat di Jakarta untuk segera mengirim tambahan alat tes cepat antigen dan obat-obatan yang diperlukan pasien Covid-19. Hal itu sangat dibutuhkan Kepri, terutama Kota Batam dan Tanjung Pinang, yang masih harus menjalankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 hingga 2 Agustus.
Saat ini tingkat keterisian tempat tidur di Batam berada di angka 73,92 persen dan Tanjung Pinang 81,76 persen.
Hingga 26 Juli, total kasus positif di Kepri mencapai 41.881 orang dengan rata-rata tambahan kasus baru 500 orang per hari. Lebih dari 71 persen kasus positif Covid adalah warga Batam dan Tanjung Pinang. Hal itu menyebabkan keterisian tempat tidur di sejumlah RS di kota itu juga meningkat. Saat ini tingkat keterisian tempat tidur di Batam berada di angka 73,92 persen dan Tanjung Pinang 81,76 persen.
Di tengah kondisi itu, upaya percepatan vaksinasi di Kepri justru terhambat karena stok vaksin menipis. Padahal, antusiasme warga di Kepri untuk mengikuti vaksinasi sangat tinggi. Kepri juga merupakan provinsi dengan cakupan vaksinasi tertinggi kedua setelah Bali.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan, pihaknya membutuhkan tambahan sedikitnya 1 juta dosis vaksin. ”Saya sudah bersurat dengan Menteri Kesehatan. Mudah-mudahan pasokan vaksin bisa dikirim secara bertahap mulai minggu ini,” katanya.
Capaian vaksinasi di Batam saat ini 62,15 persen dari sasaran sebanyak 789.451 orang. Pemkot Batam menargetkan capaian vaksinasi bisa digenjot hingga 70 persen pada akhir bulan ini. Adapun di tingkat provinsi, capaian vaksinasi berada di angka 64,59 persen dari total sasaran 1,3 juta jiwa.
Secara terpisah, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan, vaksin sangat dibutuhkan warga mengingat penularan Covid-19 terus meluas. Ia berharap vaksin dapat melindungi warga dari virus Covid-19 dan meringankan gejala Covid-19 bagi warga yang terpapar.