Hingga hari terakhir pendaftaran calon aparatur sipil negara atau CASN 2021, Senin kemarin, ada sejumlah instansi yang kosong pelamar. Jumlah pelamar pun tak mencapai target 5 juta orang.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·2 menit baca
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Peserta penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunggu giliran untuk registrasi ulang saat mengikuti seleksi kompetensi dasar di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Senin (17/2/2020).
JAKARTA, KOMPAS — Hingga hari terakhir pendaftaran calon aparatur sipil negara atau CASN 2021, jumlah pelamar yang sudah mendaftarkan diri ada sekitar 4 juta orang. Meskipun belum sesuai dengan perkiraan, jumlah tersebut terhitung tinggi. Dengan jumlah pelamar yang ada, setidaknya persaingan akan ketat untuk memperebutkan formasi yang tersedia.
Berdasarkan data Kepegawaian Negara pada Senin (26/7/2021), pukul 15.35 WIB, jumlah pendaftar yang sudah mengisi formulir 4.112.722 orang. Dari jumlah tersebut, 3.388.953 orang sudah mengirimkan formulir.
Meskipun jumlah pendaftar belum mencapai target lima juta orang, BKN tidak akan memperpanjang pendaftaran lagi.
Kementerian Hukum dan HAM menjadi instansi yang paling banyak peminat, yakni 610.017 orang. Adapun Pemerintah Kabupaten Paniai, Papua, menjadi instansi yang belum ada pelamarnya.
Meskipun jumlah pendaftar belum mencapai target 5 juta orang, BKN tidak akan memperpanjang pendaftaran lagi. BKN sudah memperpanjang hingga 26 Juli dari sebelumnya berakhir 21 Juli.
”Sepertinya tidak ada perpanjangan lagi. Jika tidak ada pelamar ya tetap kosong. Kalau PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) guru akan dibuka tahap dua dan tiga,” kata Pelaksana Tugas Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum, dan Kerja Sama BKN Paryono saat dihubungi di Jakarta, Senin (26/7/2021).
Paryono mengungkapkan, tidak ada batas minimal jumlah pendaftar untuk bisa lanjut pada tahap berikutnya. Hanya ada batas maksimal dari seleksi kompetensi dasar (SKD) ke seleksi kompetensi bidang (SKB), yakni tiga kali dari formasi. Menurut Paryono, meskipun jumlah pendaftar tahun ini belum sesuai target, ia melihat animo masyarakat yang mendaftar tetap tinggi.
Guru Besar Administrasi Negara Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sofian Effendi, mengatakan, dengan membandingkan formasi yang tersedia, jumlah pendaftar yang mencapai empat juta orang cukup bagus untuk proses seleksi tahun ini.
Tahun ini, pemerintah akan merekrut setidaknya 688.623 calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan calon PPPK. Berdasarkan jumlah tersebut, setidaknya ada enam orang yang merebutkan satu kursi.
Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Sofian Effendi (kanan) dan jajarannya dalam kunjungan media ke Redaksi Kompas, Jakarta, Selasa (11/8).
Sofian mengatakan, minat masyarakat untuk mendaftar CASN 2021 masih cukup tinggi walaupun sedikit menurun. Sebab, biasanya sampai di atas sepuluh orang untuk merebutkan satu kursi. Menurut Sofian, salah satu faktor menurunnya jumlah pelamar adalah adanya pandemi Covid-19. Adapun perkiraan 5 juta pelamar yang ditetapkan BKN bagi Sofian terlalu tinggi.
Terkait dengan masih adanya instansi yang belum ada pelamar, menurut Sofian, hal tersebut bisa terjadi karena jumlah calon yang memenuhi persyaratan terbatas. (Guru Besar Administrasi Negara Universitas Gadjah Mada)
Ia mengatakan, dengan melihat jumlah pendaftar yang ada saat ini, setidaknya mereka dapat mengisi kekosongan yang ada khususnya posisi guru. Sebab, selama ini kekosongan guru tersebut diisi oleh tenaga honorer.
Terkait dengan masih adanya instansi yang belum ada pelamar, menurut Sofian, hal tersebut bisa terjadi karena jumlah calon yang memenuhi persyaratan terbatas. Daerah tersebut bisa mengambil pelamar dari kabupaten lain karena perekrutan CASN 2021 bersifat nasional. BKN memiliki kewenangan untuk melakukan hal tersebut.