Cakupan Vaksinasi Masih 14,8 Persen, Jabar Optimalkan Sentra Penyuntikan Vaksin
Akselerasi penyuntikan vaksin Covid-19 sangat penting di tengah masih tingginya penularan virus korona baru di Jawa Barat. Perluasan cakupan vaksinasi dilakukan dengan mengoptimalkan sentra vaksinasi di sejumlah daerah.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
BIRO ADPIM PEMPROV JABAR
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (kanan) meninjau sentra vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Karawang, Selasa (27/7/2021).
KARAWANG, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Jawa Barat baru menjangkau 5,61 juta orang atau sekitar 14,8 persen dari target sasaran 37,9 juta orang. Sentra penyuntikan vaksin di sejumlah kabupaten/kota dioptimalkan untuk memperluas cakupannya.
Sentra vaksinasi itu salah satunya dibentuk oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar di enam daerah, yaitu Kabupaten Bandung, Bekasi, Karawang, Garut, Bogor, dan Kota Cimahi. Setiap sentra yang beroperasi sekitar dua bulan ditargetkan menjangkau lebih kurang 56.000 orang.
”Mudah-mudahan vaksin ini berhasil memutus mata rantai Covid-19,” ujar Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau sentra vaksinasi di Stadion Singaperbangsa, Kabupaten Karawang, Selasa (27/7/2021).
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Ratusan warga mengantre giliran vaksinasi Covid-19 di Sudirman Grand Ball Room, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/6/2021).
Sentra vaksinasi di Karawang berlangsung pada 24 Juli-17 September 2021 dengan menyediakan sekitar 112.000 dosis vaksin. Masyarakat dapat mendaftar secara daring melalui Vaksinasik.id.
Uu juga meninjau sentra vaksinasi di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi. Warga yang ingin mengikuti vaksinasi di lokasi ini didorong mendaftar melalui bit.ly/bersamakitavaksinasi.
Penyuntikan vaksin secara massal di sentra-sentra tersebut diharapkan dapat mempercepat pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok. ”Di beberapa daerah, (peserta vaksinasi) selalu membludak. Saya sudah ke sentra-sentra vaksinasi, kebanyakan yang datang anak muda. Mereka sadar pentingnya vaksin,” ujarnya.
Uu mengapresiasi antusiasme warga mengikuti vaksinasi. Warga diimbau mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 di sentra penyuntikan vaksin.
Sisa vaksin yang sekarang ada di Jabar sebanyak 2.601.719 dosis. Itu akan digunakan untuk dosis kedua. Bahkan, terdapat kekurangan 342.440 dosis untuk dosis kedua ini.
Meskipun 5,61 juta warga Jabar telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama, pencapaian vaksinasi dosis kedua masih 2,6 juta orang atau sekitar 6,8 persen. Akselerasi penyuntikan vaksin sangat penting di tengah masih tingginya penularan virus korona baru di Jabar.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) yang diperbarui hingga Selasa pukul 19.30, total kasus di Jabar berjumlah 582.026, bertambah 5.302 kasus dari hari sebelumnya. Sebanyak 445.558 orang sembuh, 127.787 orang masih dirawat atau diisolasi (kasus aktif), dan 8.681 orang meninggal.
Sejumlah 80 persen kasus aktif merupakan pasien isolasi mandiri. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 yang diperpanjang hingga 2 Agustus diharapkan dapat menekan laju penularan Covid-19.
Jalan Rajawali, Kota Cirebon, Jawa Barat, ditutup karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, Senin (19/7/2021). Penutupan jalan itu untuk membatasi mobilitas warga.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad mengatakan, hingga Jumat (23/7), total distribusi vaksin dari pemerintah pusat ke Jabar sebanyak 10.401.300 dosis. Realisasinya mencapai 7.799.581 dosis atau 74,98 persen dari total distribusi.
”Sisa vaksin yang sekarang ada di Jabar sebanyak 2.601.719 dosis. Itu akan digunakan untuk dosis kedua. Bahkan, terdapat kekurangan 342.440 dosis untuk dosis kedua ini,” ucapnya.
Untuk mempercepat cakupan vaksinasi, dilakukan juga serbuan vaksinasi bersama TNI dan Polri. Sementara untuk wilayah Bandung Raya dan Bodebek sudah dilakukan penyuntikan vaksin kepada masyarakat umum berusia 18-59 tahun.