Areal Pemakaman Jenazah Covid-19 di Magelang Diperluas
Seiring peningkatan jumlah pemakaman dengan standar protokol kesehatan, Pemerintah Kota dan Kabupaten Magelang berupaya menyiapkan tambahan areal pemakaman untuk kasus Covid-19.
Oleh
Regina Rukmorini
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Areal pemakaman bagi warga yang meninggal akibat Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum Giriloyo, Kota Magelang, Jawa Tengah, segera diperluas. Perluasan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pemakaman dengan standar protokol kesehatan selama dua bulan terakhir.
Kepala Bidang Pengelolaan Penerangan Jalan Umum, Pertamanan, dan Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang Yetty Setiyaningsih mengatakan, saat ini pihaknya sudah membersihkan lahan dan memangkas sebagian pohon untuk memperluas areal pemakaman.
”Demi memenuhi kebutuhan, areal yang semula dipetakan sebagai kawasan peneduh dan ruang terbuka hijau akhirnya disiapkan sebagai tambahan areal pemakaman untuk jenazah kasus Covid-19,” ujar Yetty, Selasa (27/7/2021), di Magelang.
Yetty mengatakan, telah disiapkan tambahan dua lokasi pemakaman baru di Blok H TPU Giriloyo. Areal baru ini diperkirakan akan mampu menampung tambahan 800 makam.
Tambahan areal pemakaman ini, menurut Yetty, mendesak dilakukan karena pemakaman dengan protokol Covid-19 di Kota Magelang melonjak drastis. Pada Januari 2021, jumlah pemakaman dengan protokol Covid-19 terdata 29 kali. Setelah itu, Februari hingga Mei, pemakaman melandai berkisar 5-7 kali.
Namun, pada Juni lalu, jumlah kegiatan pemakaman dengan standar protokol kesehatan meningkat menjadi 45 kali. Adapun dari 1-26 Juli 2021, jumlahnya melonjak signifikan, mencapai 154 kali. Dari semua kegiatan pemakaman tersebut, tidak diketahui apakah semua warga yang dimakamkan adalah pasien positif atau terduga Covid-19.
Demikian tingginya jumlah kasus pemakaman dengan standar protokol kesehatan tersebut, lanjut Yetty, membuat pihaknya terpaksa menambah kekuatan personel petugas pemakaman. ”Jika sebelumnya cukup mengandalkan 22 orang, sekarang, setiap pekan, para petugas yang semula mengurusi taman kota dan pohon peneduh jalan mesti diperbantukan untuk ikut mengurusi pemakaman,” ujarnya.
Menurut Yetty, total jumlah petugas yang mengurusi taman dan pohon peneduh jalan sebanyak 92 orang. Setiap pekan, secara bergantian, enam orang dari mereka diatur secara bergiliran untuk membantu kegiatan pemakaman jenazah pasien Covid-19.
Sekalipun hampir di setiap kelurahan terdapat areal pemakaman kampung, Pemkot Magelang telah menyiapkan Blok H TPU Giriloyo sebagai kawasan pemakaman pasien Covid-19. Khusus untuk areal pemakaman tersebut, Pemkot Magelang tidak menarik retribusi apa pun.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Magelang, saat ini juga telah menyiapkan lahan khusus sebagai areal pemakaman warga yang meninggal dunia akibat Covid-19. Seiring peningkatan kasus positif dan kematian akibat Covid-19, upaya antisipasi ini dinilai mendesak guna mengantisipasi kemungkinan kekurangan areal pemakaman.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman Kabupaten Magelang Kunta Hendradata, mengatakan, lahan yang disiapkan tersebut berada di Desa Progowati, Kecamatan Mungkid. Dengan luas sekitar 1.600 meter persegi, lahan tersebut diperkirakan bisa digunakan untuk sekitar 300 makam.
Lahan yang dipakai adalah tanah eks tanah bengkok, yang sebelumnya dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Baik warga yang positif maupun masih terduga Covid-19 nantinya bisa dimakamkan di areal tersebut.