Gempa M 6,5 Landa Tojo Una-Una, Warga Mengungsi ke Ketinggian
Gempa bermagnitudo 6,5 melanda Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, Senin (26/7/2021) malam. Guncangan gempa dirasakan sangat kuat. Warga mengungsi ke tempat yang tinggi untuk antisipasi kemungkinan tsunami.
Oleh
Videlis Jemali
·2 menit baca
AMPANA, KOMPAS - Gempa bermagnitudo 6,5 melanda Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, Senin (26/7/2021) malam. Guncangan gempa dirasakan sangat kuat. Warga mengungsi ke tempat yang tinggi untuk antisipasi kemungkinan tsunami. Pada Senin siang, gempa dengan magnitudo 5,8 juga terjadi di lokasi yang sama.
Rahmwaty Tene (34), warga Ampana, ibu kota Tojo Una-Una, menyatakan guncangan gempa sangat kencang. “Warga menuju gunung atau daerah yang agak tinggi (untuk antisipasi tsunami),” ujarnya saat dihubungi dari Palu, Sulteng, Senin malam.
Dalam video yang beredar di grup percakapan, warga dengan kendaraan roda dua dan roda empat ramai di jalan untuk menuju tempat ketinggian. Tak terlihat adanya penerangan dari lampu jalan.
Rahmawaty menuturkan, bersamaan dengan gempa itu, listrik langsung padam. Seluruh Ampana pun gelap. Namun, jaringan telepon seluler masih berfungsi.
Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa melanda pukul 20.09 Wita dengan pusat di perairan Teluk Tomini, 58 kilometer dari Kabupaten Tojo Una-Una. Kedalaman gempa 10 kilometer. Badan tersebut menyebutkan skala gempa di Ampana V-VI MMI yang artinya getaran gempa dirasakan semua warga, warga terkejut dan lari keluar dari rumah atau bangunan.
Di kabupaten sekitarnya, seperti di Poso dan Banggai, gempa juga dilaporkan terasa kuat pada skala V MMI. Guncangan gempa juga dirasakan di pesisir Sulawesi Utara dan Gorontalo. Bahkan, guncangan gempa terasa hingga ke Palu. Tojo Una-Una berjarak sekitar 420 kilometer dari Palu, ibu kota Provinsi Sulteng.
Dalam rilisnya, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menyatakan, warga pesisir, terutama di Tojo Una-Una dan sebagian Sulawesi Utara, tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Di grup percakapan, BMKG Stasiun Geofisika Palu menyampaikan imbauan kepada warga di pesisir Tojo Una-Una dan sebagian Banggai untuk menjauhi pantai sementara waktu.
Saat dikonfirmsi, Kepala Seksi Informasi dan Data BMKG Stasiun Geofisika Palu Hendrik Leopatty membenarkan imbauan tersebut. “Ya, itu betul. Untuk jaga-jaga sebagai bagian dari pengurangan risiko bencana,” ujarnya.
Saat dihubungi, Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tojo Una-Una Alfian Matajeng membenarkan warga mengungsi ke ketinggian. Itu dilakukan untuk menjaga kemungkinan terjadinya tsunami.
Terkait dampak gempa, ia menyebutkan untuk sementara belum ada laporan dari perangkat pemerintahan, seperti camat dan kepala desa. “Kami sudah meminta para camat dan kepala desa untuk memantau dampak gempa barusan,” katanya.
Hingga pukul 21.30 Wita, BMKG mencatat ada dua gempa susulan, masing-masing bermagnitudo 3,4 pada pukul 20.40 Wita dan M 4,1 pada pukul 20.59 Wita.