Gempa 5,8 Guncang Tojo Una-Una, Dampak Kerusakan Masih Dicari
Gempa bermagnitudo 5,8 mengguncang Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah. Laporan kerusakan akibat gempa masih dihimpun.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Gempa dengan magnitudo 5,9 yang dimutakhirkan jadi 5,8 mengguncang Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, Senin (26/7/2021). Warga merasakan gempa kuat dengan durasi yang lama. Otoritas setempat masih mencari informasi terkait dampak gempa tersebut.
Berdasarkan rilis yang diterbitkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi pada pukul 10.52 WIB atau 11.52 Wita. Pusat (epesenter) gempa terletak di koordinat 0,74 derajat Lintang Selatan dan 121,88 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 kilometer arah timur laut Kabupaten Tojo Una-Una pada kedalaman 10 kilometer. Lokasi itu bagian dari perairan luas Teluk Tomini. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Magat (44), warga kota Ampana, Tojo Una-Una, menuturkan, gempa terasa kuat dengan durasi cukup lama. ”Orang-orang berhamburan keluar dari dalam rumah atau kantor untuk menghindari bahaya. Ini gempa kuat ketimbang yang sering terjadi di sekitar Tojo Una-Una,” katanya di Ampana, saat dihubungi dari Palu, Sulteng, Senin.
Setelah gempa, lanjut Magat, warga sempat memeriksa rumah mereka kalau-kalau ada kerusakan. Bahkan, warga yang sudah berada di tempat ibadah kembali ke rumah untuk mengecek kondisi rumah mereka. Berdasarkan pengamatan di sekitar tempat tinggalnya, tidak ada rumah yang rusak.
Ia menyatakan, saat ini warga kembali beraktivitas seperti biasa. Hanya saja, mereka tetap waspada untuk mengantisipasi kemungkinan gempa susulan.
Tak hanya dirasakan warga di Tojo Una-Una, guncangan gempa juga mengagetkan warga di Kabupaten Banggai, Poso, Parigi Moutong, bahkan sebagian warga di Palu. Di Palu, gempa terasa seperti satu kali ayunan. Tojo Una-Una berjarak sekitar 420 kilometer dari Palu, ibu kota Provinsi Sulteng.
Orang-orang berhamburan keluar dari dalam rumah atau kantor untuk menghindari bahaya. Ini gempa kuat ketimbang yang sering terjadi di sekitar Tojo Una-Una.
Persebaran guncangan gempa tersebut terkonfirmasi dari peta dampak guncangan yang dikeluarkan BMKG. Di Ampan, ibu kota Tojo Una-Una, guncangan dalam skala III-IV MMI (dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, pintu atau jendela berderik), Poso (III MMI), dan Palu (II-III MMI).
Menunggu laporan
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tojo Una-Una Alfian Matajeng menyatakan, untuk sementara pihaknya masih mencari atau mengumpulkan informasi terkait dampak gempa. Sejauh ini, pihaknya belum menerima adanya laporan kerusakan akibat gempa.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut berjenis gempa dangkal akibat adanya deformasi karena sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa memiliki mekanisme pergerakan normal (normal fault).
Ia mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak terpangaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga diminta untuk menghindar dari bangunan yang retak. Warga juga diminta untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa.
Gempa tersebut merupakan gempa kuat yang mengguncang Tojo Una-Una sejauh ini. Gempa juga sering terjadi selama ini, tetapi magnitudonya tak sebesar gempa tersebut.
Tojo Una-Una memiliki banyak permukiman di pesisir dan bahkan di laut. Ampana, ibu kota Tojo Una-Una, terletak di pinggir laut. Permukiman warga di sejumlah kecamatan di dalam kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean juga berada di pinggir laut dan bahkan di laut dengan model rumah panggung. Lokasi wisata dan resor juga bertebaran di pinggir laut di pulau-pulau di kawasan taman nasional tersebut.