Kasus Naik Terus, PPKM Level 4 di Banjarmasin dan Banjarbaru Diterapkan Mulai Besok
Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru di Kalimantan Selatan turut menerapkan PPKM level empat pada 26 Juli sampai 8 Agustus 2021. Kebijakan itu dalam upaya mengendalikan penyebaran Covid-19 yang kian masif.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Terhitung mulai Senin (26/7/2021), Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru di Kalimantan Selatan menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level empat. Kebijakan itu diterapkan dalam upaya mengendalikan penyebaran Covid-19 yang belakangan kian masif.
Rilis data terbaru dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) menunjukkan, 45 kabupaten/kota dari 21 provinsi di luar Jawa-Bali harus memberlakukan PPKM level empat pada periode 26 Juli sampai 8 Agustus 2021. Dua wilayah di antaranya berada di Kalsel.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam rapat koordinasi yang digelar secara virtual, Sabtu (24/7/2021) sore, mengatakan, pada pekan ketiga Juli, sejumlah provinsi di luar Jawa-Bali, termasuk Kalsel, mengalami peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 lebih dari 150 persen. Untuk itu, perlu pengetatan PPKM untuk mengendalikan laju kenaikan.
Daerah dengan zona level empat artinya jumlah kasus Covid-19 lebih dari 150 kasus per 100.000 penduduk per minggu. Kemudian, perawatan di rumah sakit lebih dari 30 per 100.000 penduduk per minggu dan kasus kematian lebih dari 5 per 100.000 penduduk per minggu. (Kompas, 16/7/2021)
Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA dalam keterangan tertulis yang diterima di Banjarmasin, Minggu (25/7/2021), menyatakan siap untuk memberlakukan PPKM level empat sesuai indikator yang ditetapkan. ”Sejak dua hari yang lalu sudah kami siapkan. Namun, kami juga menunggu instruksi secara formal,” ujarnya.
Saat dijumpai di Banjarmasin, Jumat (23/7), Safrizal mengatakan, kasus Covid-19 di Kalsel mengalami percepatan dalam beberapa hari terakhir dan terus mencatatkan rekor. Penambahan kasus dalam sehari mulai dari 645 kasus, kemudian 650 kasus, dan terakhir 876 kasus. Kondisinya pun mulai mengkhawatirkan.
”Untuk itu, kami sudah minta kepada rumah sakit (RS) agar menambah kapasitas tempat tidur (pasien Covid-19) minimal 30 persen dari kapasitas yang sudah ada. Kalau tidak cukup juga, kami akan buka RS darurat,” katanya.
Menurut Safrizal, ada dua hal yang menjadi perhatian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalsel saat ini, yakni ketersediaan oksigen dan jatah vaksin. Ketersediaan oksigen di Kalsel mulai menipis. Satgas juga sudah berkoordinasi dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk mendapatkan Isotank berkapasitas 20 ton. ”Untuk pengisiannya, kami masih mohon dukungan dari pusat,” ujarnya.
Kemudian, untuk vaksinasi di Kalsel saat ini sedang gencar dilakukan. Namun, persoalannya stok vaksin selalu kurang. Begitu datang, vaksin langsung habis. ”Kami berharap pemerintah bisa memberikan jatah vaksin lebih banyak untuk Kalsel,” ucapnya.
Meningkat
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Muhammad Muslim menambahkan, indikator PPKM level empat didasari oleh laju penularan dan kemampuan daerah merespons laju tersebut. Untuk wilayah Kalsel, peningkatan kasus positif tertinggi terjadi di Banjarmasin dan Banjarbaru. ”Di beberapa kabupaten lain kasusnya juga meningkat, namun tidak setinggi di dua kota tersebut,” katanya.
Untuk kebutuhan oksigen, Muslim mengakui, terjadi peningkatan sebanyak dua sampai tiga kali lipat. Untuk itu, pemerintah provinsi pun terus berkoordinasi dengan berbagai pihak guna menambah ketersediaan oksigen. ”Kami minta kepada pihak industri agar oksigen hanya disalurkan untuk kebutuhan medis,” ungkapnya.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, pihaknya mau tidak mau harus menerapkan PPKM level empat sesuai keputusan KCP-PEN. Pelaksanaannya akan mengikuti Instruksi Menteri Dalam Negeri. ”Ini keputusan yang berat, tetapi mesti diikuti. Kami akan coba terapkan PPKM level empat secara humanis,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin meminta masyarakat di daerahnya tidak perlu panik terkait penerapan PPKM level empat. ”Kami akan mencari formulasi terbaik sehingga masyarakat tidak terbebani. Namun, semua harus taat dengan kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Sampai dengan Sabtu (24/7/2021), kasus aktif Covid-19 di Kalsel tercatat 5.884 kasus atau 13,62 persen dari total 43.217 kasus positif. Di Banjarmasin, kasus aktifnya sebanyak 1.746 kasus, sedangkan di Banjarbaru 1.168 kasus.