Ruangan Covid-19 Penuh, Pasien di Pesisir Selatan Dirawat di Tenda
Sejumlah pasien suspek Covid-19 di Pesisir Selatan sempat dirawat di tenda darurat karena ruang isolasi di RSUD Dr M Zein Painan penuh.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Sejumlah pasien suspek Covid-19 di Pesisir Selatan sempat dirawat di tenda darurat karena ruang isolasi di RSUD Dr M Zein Painan penuh. Pemkab berupaya menambah ruang isolasi di rumah sakit dan membuka kembali tempat karantina di rusunawa ASN untuk menampung pasien Covid-19.
Direktur RSUD Dr M Zein Painan, Sutarman, Sabtu (24/7/2021), membenarkan, hingga Sabtu pagi ada dua pasien suspek Covid-19 ditempatkan sementara di tenda. Walakin, pasien itu akan segera dipindahkan ke ruang isolasi.
”Tadi pagi masih ada dua. Mereka akan dipindahkan. Saya rasa sekarang mereka sudah dipindahkan ke ruang isolasi. Walaupun biasanya satu ruangan isinya berdua, sekarang dijadikan bertiga. Kemarin, kami takut jika terlalu padat, nanti saling menularkan sesama pasien,” kata Sutarman, Sabtu siang.
Sutarman menjelaskan, pasien tersebut ditempatkan sementara di tenda darurat karena ruang isolasi di rumah sakit penuh. Total saat ini di ruang isolasi Covid-19 rumah sakit terdapat 41 tempat tidur, yaitu 37 tempat tidur pasien dewasa dan sisanya untuk anak-anak. Semuanya untuk pasien kategori ringan hingga sedang.
Menurut Sutarman, tenda darurat itu dipasang sejak sepekan lalu sebagai antisipasi membeludaknya pasien di ruang IGD. Daripada pasien berdesak-desakan di IGD, katanya, lebuh bagus pasien di tenda karena lebih lapang.
”Jadi, pasien Covid-19 yang baru tiba bisa menunggu di tenda, sebelum masuk ruang isolasi. Rupanya ruangan isolasi penuh terus,” ujarnya.
Sutarman melanjutkan, rumah sakit sedang menyiapkan penambahan ruang isolasi sebanyak 18 tempat tidur. Tiap-tiap unit di rumah sakit, misalnya unit penyakit dalam dan kebidanan, akan disiapkan ruangan khusus Covid-19.
Selain kapasitas bertambah, pasien juga bisa ditangani secara fokus sesuai penyakit penyerta masing-masing.
”Senin (26/7/2021), kami akan mengeksekusi rusunawa menjadi rumah sakit darurat Covid-19 M Zein. Tadi bupati sudah menginstruksikan membuka tenda ini,” kata Sutarman.
Wakil Bupati Pesisir Selatan Rudi Hariyansyah mengatakan, sebelum kejadian pasien ditempatkan di tenda, rumah sakit sudah beberapa kali menambah tempat tidur untuk pasien Covid-19. Sebelumnya, di ruang isolasi hanya terdapat 18 tempat tidur, sekarang sudah bertambah menjadi 41 tempat tidur.
Menurut Rudi, pada Kamis terjadi penambahan signifikan pasien Covid-19 di RSUD Dr M Zein sehingga ruang perawatan penuh pada Jumat. Tiga pasien sempat ditempatkan sementara di tenda darurat.
”Apalagi sekarang hasil tes usap tidak bisa selesai dalam 1 x 24 jam. Alat di Padang rusak. Pemeriksaan manual, 2-3 hari baru keluar hasilnya. Ini yang memperlama waktu tunggu pasien di ruang isolasi,” kata Rudi.
Apalagi sekarang hasil tes usap tidak bisa selesai dalam 1 x 24 jam. Alat di Padang rusak. (Rudi Hariyansyah)
RSUD sedang menyiapkan tambahan ruang isolasi untuk pasien Covid-19. Secara total, tingkat keterisian ruangan rumah sakit 40 persen. Sebagian ruangan di tiap-tiap unit yang belum terisi bisa dialihkan menjadi ruang isolasi Covid-19.
Selain itu, kata Rudi, pemkab juga menyiapkan pengaktifan kembali rusunawa ASN di Painan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. Rusunawa tersebut bisa menampung 100 pasien Covid-19. Dari segi kelengkapan, gedung, ruangan, dan lainnya sudah siap.
”Tinggal alat kesehatan dan tenaga kesehatannya. Ini sedang dipersiapkan anggaran dan perekrutan tenaga sukarelawan. Kami agak kewalahan untuk anggarannya. Tadi minta bantuan ke provinsi juga tidak ada. Kami sedang putar otak mencari anggaran untuk mempersiapkan rusunawa ini,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Rudi belum dapat memastikan kapan rusunawa tersebut bisa dioperasikan kembali. Semuanya tergantung anggaran. Rudi akan merapatkan persoalan ini dengan OPD terkait pada Senin depan.
Hingga Sabtu, jumlah warga terpapar Covid-19 di Pesisir Selatan mencapai 2.578 orang. Dari jumlah itu, 569 orang masih dirawat/diisolasi, 80 orang meninggal, dan 1.929 orang sembuh.