Masih 17,3 Persen, Jateng Kejar Realisasi Anggaran Penanganan Covid-19
Menurut data Pemprov Jateng, realisasi penanganan Covid-19 sebesar 17,3 persen dari total anggaran Rp 283 miliar. Itu berbeda dengan yang dirilis Kemendagri beberapa waktu lalu, yakni realisasi baru 0,15 persen.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Pengelola pondok pesantren mengisi formulir dan diperiksa suhu tubuhnya sebelum mendapat suntikan vaksin Covid-19 di Pondok Pesantren API ASRI, Kecamatan Tegalrejo, Magelang, Jateng, Rabu (21/7/2021). Sebanyak 300 pengelola pondok pesantren ditargetkan menerima vaksin Covid-19 produksi Sinovac pada acara itu.
SEMARANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengejar realisasi anggaran penanganan Covid-19 yang hingga Sabtu (24/7/2021) masih sekitar 17,3 persen. Salah satunya, dengan mempercepat proses administrasi di inspektorat terkait peninjauan ulang sebelum dibelanjakan.
Menurut data Pemprov Jateng, Sabtu, dari Rp 283 miliar untuk 5 item penganggaran (penanganan Covid-19, dukungan vaksinasi, dukungan kelurahan, insentif tenaga kesehatan, dan belanja kesehatan lainnya), telah terserap Rp 49 miliar atau 17,3 persen. Anggaran itu hasil dari penataan ulang fokus (refocusing) dana alokasi umum (DAU) sebesar 8 persen, sesuai amanat pemerintah pusat.
Data tersebut berbeda dengan rilis yang disampaikan Kementerian Dalam Negeri beberapa waktu lalu. Dalam data itu disebutkan, anggaran penanganan Covid-19 Jateng sebesar Rp 164 miliar dan baru terealisasi 0,15 persen. Jateng juga menjadi provinsi dengan realisasi kedua terendah atau hanya di atas Sulawesi Tengah.
Petugas mengecek tabung oksigen di ruang gas medis RS KRMT Wongsonegoro, Kota Semarang, Jateng, Selasa (13/7/2021). Hingga Selasa pagi itu, terdapat total 423 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tersebut atau menurun dari pekan-pekan sebelumnya yang sempat lebih dari 500 pasien. Namun, rumah sakit tetap siaga guna mengantisipasi kembali terjadi lonjakan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, angka realisasi penanganan Covid-19 sesungguhnya telah mencapai 17,3 persen. Kendati demikian, percepatan realisasi tetap terus digenjot. Menurut dia, realisasi sebesar 17,3 persen ialah untuk segala keperluan yang sudah dibayarkan. Di luar itu, sejumlah proses pengadaan juga sudah berjalan.
”Semua masih berjalan. Kami beli peralatan (kesehatan). Kami beli alat whole genome sequencing, tetapi perlu waktu. Kalau barangnya datang, kami bayar,” kata Ganjar.
Pemprov Jateng juga telah menyiapkan pembelian ambulans dan sejumlah kebutuhan lain sesuai dengan perkembangan kebutuhan. Namun, pembayaran dilakukan saat barang tersebut sudah datang.
Selain itu, proses administrasi di Inspektorat Jateng juga dipercepat. ”Karena sebelum dibelanjakan, dalam konteks darurat ini, memang semua harus di-review oleh inspektorat. Saya minta harus dipercepat,” ucap Ganjar.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Pemblokiran akses jalan dilakukan di ujung Jalan Sudirman, Salatiga, Jateng, saat berlangsung Gerakan Sehari di Rumah Saja, Minggu (11/7/2021). Pemerintah Kota Salatiga kembali melancarkan Gerakan Sehari di Rumah Saja pada hari itu dan mengajak masyarakat untuk berdiam diri di rumah sepanjang hari.
Penjabat Sekretaris Daerah Jateng Prasetyo Aribowo mengatakan tengah melakukan penilaian ulang (reassessment) terhadap dinamika kebutuhan yang begitu cepat. Dengan demikian, beberapa rencana yang tidak mendesak seperti mobile vaksin ditunda, untuk kemudian direalokasikan pada kebutuhan lain yang kritikal.
Menurut dia, serapan anggaran akan terus meningkat karena telah ada sejumlah rencana pembelanjaan. Hal itu, antara lain, untuk pembelian reagen pemeriksaan PCR guna meningkatkan tes dan pelacakan. Selain itu, juga dukungan fasilitas rumah sakit.
Di samping itu, lanjut Prasetyo, penanganan Covid-19 di Jateng juga tak hanya mengandalkan refocusing DAU, tetapi juga ada pemanfaatan dana tanggung jawab sosial (CSR) perusahaan. ”Misalnya, kami menerima oksigen, tabung likuid. Semua itu kami dorong untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit,” ucapnya.
Menurut data pada laman Corona.jatengprov.go.id, yang dimutakhirkan pada Sabtu pukul 16.00, terdapat 348.815 kasus positif Covid-19 kumulatif di Jateng. Sebanyak 35.049 orang dirawat atau isolasi, 292.377 orang sembuh, dan 21.389 orang meninggal. Tercatat ada penambahan 5.465 kasus positif dalam 24 jam terakhir.