Varian Delta Menyebar, NTT Catat Rekor Baru Kasus Covid-19
Jumlah kasus harian Covid-19 di NTT mencapai angka tertinggi, yakni 1.021 kasus. Varian Delta telah menyebar di daerah itu.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN/KORNELIS KEWA AMA
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Satuan Tugas Covid-19 Nusa Tenggara Timur mencatat tambahan 1.021 warga terinfeksi Covid-19 dalam sehari. Ini rekor tertinggi sejak pandemi merebak di daerah itu. Kesadaran masyarakat serta penegakan aturan menjadi kunci utama untuk menekan laju kasus tersebut. Varian Delta ternyata telah menyebar di NTT.
Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 NTT, Marius A Jelamu, Kamis (22/7/2021) malam, melaporkan, kenaikan kasus tersebut membuat total kasus Covid-19 di NTT menjadi 33.992. Dari jumlah itu, jumlah kasus aktif sebanyak 10.502 kasus atau 31 persen. Adapun korban meninggal sebanyak 666 orang.
Peningkatan kasus tertinggi pada hari Kamis dari Kabupaten Manggarai Timur dengan 291 kasus, kemudian Kota Kupang (129 kasus), dan Ngada (119 kasus). Diperkirakan kasus terus meningkat mengingat sebanyak 2.376 spesimen masih diperiksa di sejumlah laboratorium.
Kenaikan kasus harian pada Kamis ini memecahkan rekor kasus harian pada 24 Juni lalu yang mencapai 1.003 kasus. Peningkatan kasus itu terjadi di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di semua kabupaten/kota di NTT.
Marius berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan tidak bosan-bosannya menjalankan protokol kesehatan. ”Penambahan pasien yang tertular hari ini melonjak tinggi. Kita harus waspada dengan kenaikan angka ini,” katanya.
Ia juga menuturkan, Covid-19 varian Delta mulai menyebar di NTT. Terdapat tiga warga di Kota Kupang yang terpapar varian yang lebih menular dan ganas tersebut. Varian tersebut sangat cepat menyebar sehingga berpotensi memicu ledakan kasus dalam jumlah besar.
”Kami minta masyarakat jangan panik. Juga saya minta agar tidak mengalami stres bagi para penderita atau pasien yang terpapar. Bagi masyarakat, segera ikuti vaksinasi dengan benar karena vaksin sangat membantu kita meningkatkan kekebalan tubuh terhadap paparan virus,” paparnya.
Kota Kupang
Untuk NTT, Kota Kupang menjadi daerah dengan tingkat penyebaran paling tinggi. Jumlah kasus mencapai 9.405 kasus dengan 1.807 kasus aktif. Korban meninggal pun terbanyak di NTT, yakni 218 orang.
Dalam catatan Kompas, pelanggaran protokol kesehatan di Kota Kupang tetap tinggi. Di sejumlah kafe, warga tetap berkerumun karena diizinkan makan dan minum di tempat. Padahal, berdasarkan edaran Pemerintah Kota Kupang, kafe hanya melayani pesanan untuk dibawa pulang.
Kondisi di pasar pun lepas dari kontrol Satgas Covid-19. Hampir semua pedagang melepas masker dan tidak menjaga jarak. ”Sonde (tidak) ada petugas yang datang ke pasar,” ujar Tomi Riwu, pedagang sayur di Pasar Inpres Naikoten.
Sepanjang pelaksanaan PPKM mikro, gereja menjadi salah satu pihak yang patuh pada imbauan pemerintah. Semua gereja, baik Kristen Protestan maupun Katolik, tidak menggelar kebaktian setiap Minggu. Untuk gereja Katolik, layanan sakramen perkawinan, pembaptisan, dan komuni pertama otomatis dihentikan.
Adapun upacara pernikahan, yang karena alasan tertentu tak bisa ditunda, dapat dilangsungkan dengan protokol ketat. Hanya keluarga inti yang hadir di dalam gereja. Selesai acara di gereja, pihak keluarga dilarang keras menggelar pesta.
Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Kota Kupang Yuvensius Tukung mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 disebabkan dua hal, yakni kurangnya kesadaran masyarakat serta penegakan aturan yang belum berjalan efektif. ”Kalau kondisi ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin akan terjadi ledakan kasus lebih besar lagi,” katanya.