Di Jawa Timur, Gedung Isolasi Pasien Terus Ditambah
Aparatur di Jawa Timur terus berkejaran dengan situasi pandemi Covid-19 yang belum mereda. Kasus aktif amat tinggi sehingga perlu penambahan tempat isolasi pasien untuk mempercepat pemulihan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Situasi pandemi Covid-19 di Jawa Timur belum menggembirakan karena peningkatan kasus harian yang tinggi. Untuk mempercepat penanganan pasien, aparatur terpadu terus menambah gedung isolasi dengan memanfaatkan fasilitas yang ada.
Di Surabaya, ibu kota Jatim, peningkatan kapasitas tempat isolasi itu antara lain keberadaan RS Darurat di Lapangan Tembak Kedung Cowek, Gedung Olahraga Stadion Gelora Bung Tomo, Lapangan Kalibokor, dan sejak tahun lalu beroperasi RS Lapangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 2.
Selain itu, jaringan RS rujukan juga meningkatkan kapasitas. Ada yang mengonversi sebagian ruang untuk penanganan pasien Covid-19. RSUD Dr Soetomo mendirikan lima kontainer untuk penanganan pasien dalam kondisi khusus. Selain itu, memanfaatkan gedung parkir untuk RS Darurat.
Yang terkini, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono, Kamis (22/7/2021), memastikan fasilitas yang ada di kesatuan bisa dimaksimalkan untuk penanganan Covid-19.
Gedung di kompleks RSPAL Dr Ramelan yang sedianya untuk Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah sementara dimanfaatkan untuk penanganan pasien Covid-19. Selain itu, Gedung Karang Pucung, eks barak prajurit Pangkalan Marinir Surabaya, segera dimanfaatkan untuk isolasi pasien.
Untuk ketersediaan oksigen bagi masyarakat dan fasilitas kesehatan yang memerlukan, Angkatan Laut mengoperasikan KRI Soeharso-990 atau kapal bantu rumah sakit.
”Gedung Karang Pucung bisa menampung 800 pasien gejala ringan, sedangkan yang Stikes bisa untuk 300 pasien gejala sedang dan berat,” kata Yudo. Pemanfaatan Karang Pucung dan Stikes, fasilitas milik AL, untuk isolasi pasien Covid-19 diharapkan segera terealisasi dalam sepekan.
Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal (Mar) Suhartono menambahkan, Karang Pucung hanya akan menangani pasien gejala ringan atas rekomendasi dari RSPAL Dr Ramelan. Pasien bisa dari kalangan militer atau sipil. Pasien dari RSPAL yang membaik, tetapi masih perlu waktu pemulihan, juga bisa dipindah ke Karang Pucung. Dengan begitu, RSPAL dapat optimal untuk menangani pasien gejala sedang berat.
Ketersediaan oksigen
”Untuk ketersediaan oksigen bagi masyarakat dan fasilitas kesehatan yang memerlukan, Angkatan Laut mengoperasikan KRI Soeharso-990 (kapal bantu rumah sakit),” kata Yudo.
Secara terpisah, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berterima kasih atas segala dukungan aparatur untuk percepatan penanganan Covid-19. Aparatur di pusat, provinsi, dan kabupaten/kota bahu-membahu agar situasi pandemi yang memburuk bisa segera kembali melandai.
”Peningkatan kapasitas diharapkan bisa segera mengatasi tingginya kasus aktif atau pasien yang perlu penanganan,” kata Khofifah.
Mengutip laman resmi http://www.infocovid19.jatimprov.go.id/, setelah memperlihatkan tren menurun, penambahan kasus harian naik lagi. Sepekan sebelumnya, penambahan kasus harian berturut-turut ialah 8.230 kasus, 7.832 kasus, 6.920 kasus, 5.726 kasus, 4.424 kasus, 5.654 kasus, dan 3.856 kasus. Namun, Kamis ini, kasus bertambah 6.625 atau hampir dua kali lipat dari kemarin.
Dengan penambahan 6.625 kasus, secara akumulatif atau sejak Maret 2020, di Jatim telah tercatat 259.730 kasus Covid-19. Kesembuhan bertambah 3.156 orang menjadi 192.067 orang. Kematian bertambah 279 orang menjadi 17.486 orang. Kasus aktif atau jumlah pasien dirawat bertambah 3.190 orang menjadi 50.177 orang. Tingkat kesembuhan 73,9 persen, sedangkan fatalitas atau tingkat kematian 6,7 persen.
Dilihat dari kasus aktif yang 50.177 orang saat ini, diperlukan jumlah yang sama dalam ketersediaan dipan isolasi. Namun, kapasitas yang tersedia baru separuhnya atau sekitar 25.000 dipan isolasi khusus pasien Covid-19. Penambahan kapasitas yang salah satunya memanfaatkan gedung dan fasilitas yang ada perlu terus ditempuh sampai kasus melandai.