Pemkot Denpasar menyalurkan bantuan pemerintah pusat kepada masyarakat di Kota Denpasar. Pemprov Bali juga menyalurkan bantuan dari pemerintah pusat kepada masyarakat di Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Pemerintah Kota Denpasar, Bali, menyalurkan bantuan pangan nontunai, Program Keluarga Harapan, dan bantuan sosial tunai yang dialokasikan pemerintah pusat kepada masyarakat di Kota Denpasar. Dari tiga jenis bantuan sosial yang bersumber dari APBN, terdapat 14.477 keluarga di Kota Denpasar yang mendapatkan bantuan tersebut.
Penyerahan tiga jenis bantuan pusat ke keluarga penerima manfaat di Kota Denpasar dilangsungkan secara simbolis di Kantor Wali Kota Denpasar, Bali, Rabu (21/7/2021). Didampingi beberapa pejabat daerah di Pemkot Denpasar, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menyerahkan tiga jenis bantuan sosial dari program pemerintah pusat itu ke enam orang penerima.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Nyoman Artayasa menerangkan, jumlah keluarga penerima BPNT atau bantuan sosial bahan kebutuhan pokok di Kota Denpasar berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebanyak 2.264 keluarga, penerima Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 2.644 keluarga, dan penerima bantuan sosial tunai (BST) sebanyak 9.569 keluarga.
Artayasa mengatakan, selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, bansos sembako yang senilai Rp 200.000 per bulan dicairkan untuk masa tiga bulan, yakni Juli, Agustus, dan September, melalui bank penyalur adalah Bank BTN.
Bank BTN juga menjadi bank penyalur bantuan PKH bagi 2.644 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Denpasar. Adapun program BST bagi 9.569 keluarga dicairkan untuk dua bulan sekaligus, yakni Mei dan Juni, dan penyalurannya melalui PT Pos Indonesia.
”Khusus Juli ini, karena diberlakukan PPKM darurat, penerima PKH dan BST juga mendapatkan bantuan berupa tambahan beras sebanyak 10 kilogram yang difasilitasi melalui Bulog,” kata Artayasa ketika melaporkan pelaksanaan penyaluran bantuan pemerintah pusat itu di Kantor Wali Kota Denpasar, Rabu (21/7).
Paket pangan ini disiapkan di masing-masing desa.
Ida Ayu Ketut Kartika (51), salah seorang penerima program BPNT, atau bansos sembako, di Kantor Wali Kota Denpasar, Rabu (21/7), mengakui, bantuan dari pemerintah itu sangat berarti bagi dia dan keluarganya, terlebih dalam menghadapi masa pandemi Covid-19. Kartika menyatakan bersyukur mendapat bantuan senilai Rp 200.000 per bulan itu.
Dampak pandemi
Secara terpisah, Rabu (21/7), Gubernur Bali Wayan Koster juga menyerahkan beberapa bantuan sosial dari pemerintah pusat kepada masyarakat Bali. Dari rilis Pemprov Bali disebutkan, bantuan pemerintah yang disalurkan itu, antara lain, bansos dari Kementerian Sosial, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; dan Bantuan Produktif Usaha Mikro dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos) antara lain BPNT (bansos sembako) bagi 144.303 KPM di seluruh Bali, PKH bagi 92.832 KPM, dan BST untuk 103.000 lebih KPM. Selain itu, disalurkan pula bansos beras bagi 217.000 KPM yang masing-masing KPM mendapatkan 10 kilogram beras, dan bantuan paket beras sebanyak 5 kilogram bagi 3.000 warga di luar penerima bantuan PKH, BST, dan BPNT.
Adapun Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLTDD) dari Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi diterima 59.444 KPM di Bali dengan nilai keseluruhan anggaran di tahun 2021 sebesar Rp 160 miliar lebih. Adapun Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) dari Kementerian Koperasi dan UKM yang diterima Bali senilai Rp 287 miliar lebih. BPUM itu disalurkan ke 239.469 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang masing-masing mendapatkan BPUM senilai Rp 1,2 juta.
Dalam rilis Pemprov Bali itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan harapannya agar penyaluran bansos kepada masyarakat, terutama masyarakat di Bali, yang terdampak pandemi Covid-19 dapat berjalan lancar dan sesuai harapan Presiden Joko Widodo, yakni penyaluran bansos cepat direalisasikan.
Koster menyampaikan ucapan terima kasih kepada sejumlah pihak, di antaranya PT Pos Indonesia, Bulog, dan beberapa bank penyalur, misalnya, Bank BNI, Bank BRI, Bank Mandiri, dan Bank BTN, di Bali yang turut memfasilitasi penyaluran bansos pemerintah itu.
Adapun Wali Kota Denpasar Jaya Negara juga meresmikan penyaluran bantuan pangan, berupa nasi dan roti serta buah-buahan, dan masker bagi warga Kota Denpasar yang menjalani isolasi mandiri di masa PPKM darurat. Bertempat di Kantor Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Wali Kota Jaya Negara menyerahkan paket bantuan pangan bagi warga yang isolasi mandiri (isoman) di wilayah Desa Sumerta Kelod itu.
”Paket pangan ini disiapkan di masing-masing desa,” kata Jaya Negara, Rabu (21/7) siang. Bantuan pangan bagi warga yang sedang isolasi mandiri itu kemudian didistribusikan anggota satuan tugas Covid-19 desa langsung ke rumah warga yang sedang isolasi mandiri. Jaya Negara mengatakan, pemberian makanan bagi pelaku isolasi mandiri itu menjadi bentuk intervensi pemerintah untuk memastikan kedisiplinan dan kepatuhan warga selama menjalankan isolasi mandiri.
Sebanyak 35 paket makanan dan masker itu didistribusikan kepada 35 orang warga di Desa Sumerta Kelod yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah mereka. Dua anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) Desa Sumerta Kelod, yang juga bertugas dalam Satgas Covid-10 Desa Sumerta Kelod, yakni Made Sudra dan Wayan Sukra, mengantarkan sembilan paket makanan dan masker ke beberapa rumah yang penghuninya sedang menjalani isolasi mandiri di Banjar Bengkel, Desa Sumerta Kelod.