1.192 Ton Beras Disalurkan bagi Warga Banyuwangi Terdampak Pandemi
Bantuan sosial berupa beras mulai disalurkan di Banyuwangi. Penyaluran bantuan itu dilakukan secepat mungkin mengingat warga terdampak pandemi sangat membutuhkan.
Oleh
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS - Sebanyak 1.192 ton beras mulai disalurkan untuk membantu meringankan beban warga yang terdampak pandemi Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Selain beras, warga juga mendapatkan bantuan sosial lainnya, termasuk bantuan produktif bagi usaha mikro.
Bantuan beras dari Kementerian Sosial akan dibagi ke 119.235 keluarga penerima manfaat (KPM) di Banyuwangi. Bantuan diberangkatkan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi Jusri Pakke dari gudang Bulog, Rabu (21/7/2021).
”Jadi, ini adalah bansos (bantuan sosial) beras dalam rangka PPKM Darurat. Ada tambahan beras untuk yang selama ini menjadi bagian dalam Program Keluarga Harapan dan Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial,” ujar Ipuk.
Ipuk meminta Dinas Sosial untuk mengawal pendistribusian berbagai jenis bansos yang disalurkan pemerintah agar tepat sasaran. Sistem pembagian beras juga diminta tetap patuh protokol kesehatan agar meminimalisasi penularan Covid-19.
Jusri Pakke menambahkan, jumlah beras yang disalurkan dari Bulog Banyuwangi mencapai lebih dari 1 juta kilogram. Beras ini berasal dari gabah 2020 yang digiling, ditambah beras pengadaan 2021. Beras tersebut didistribusikan secara bertahap ke seluruh kecamatan. "Hari ini Kecamatan Kalipuro, selanjutnya bertahap ke 24 kecamatan yang lain," ujarnya.
Ditargetkan, penyaluran beras bisa selesai paling lambat awal Agustus. Namun, pihaknya berusaha mempercepat penyaluran hingga maksimal akhir Juli, mengingat bantuan ini sangat dibutuhkan masyarakat.
Selain bansos beras, warga terdampak juga akan memeroleh bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan non-tunai (BPNT). Selain itu, ada skema bansos lainnya, yaitu Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos dan BLT Dana Desa.
”Untuk BST, sasarannya lebih dari 45.000 KPM (keluarga penerima manfaat) yang bulan ini dijadwalkan menerima Rp 600.000, akumulasi dari dua bulan BST sebelumnya. Sedangkan BLT Dana Desa lebih dari 21.000 KPM, per KPM menerima Rp300.000,” ujar Ipuk.
Tahun ini, Banyuwangi juga mengawal pencairan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) untuk 54.213 usaha mikro. Masing-masing UMKM akan menerima Rp 1,2 juta.
Ipuk juga meminta pegawai negeri sipil (PNS) untuk belanja di warung-warung kecil dan pedagang kaki lima agar ekonomi pedagang kecil tetap berputar. Beberapa waktu lalu juga sudah disalurkan lebih dari 53 ton beras dari gotong royong ASN.
"Saya minta maaf harus ada pembatasan aktivitas masyarakat. Ini situasi sulit. Bantuan ini juga tidak seberapa dan tidak bisa menggantikan apa yang didapat seperti sebelum penerapan PPKM Darurat," kata Ipuk.
Selama PPKM Darurat berlangsung, dua pekan terakhir, Satgas Penanggulangan Covid-19 masih menemukan warga yang tidak bermasker dan berkerumun di tempat penjualan makanan-minuman. Dalam menegakkan protokol kesehatan di masa PPKM Darurat, aparat Satpol PP diminta mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis. Warga yang tak sesuai prokes diminta pulang dan mengikuti swab antigen gratis di lokasi.
Vaksinasi terus berjalan
Untuk mempercepat program vaksinasi, Pemkab Banyuwangi juga membuka akses pendaftaran secara daring melalui laman corona.banyuwangikab.go.id. Pengunjung akan diarahkan ke halaman pendaftaran yang berisi kolom isian nomor induk kependudukan (NIK) dan nomor ponsel.
Per 15 Juli, sedikitnya 402.429 warga "Bumi Blambangan" telah menerima vaksinasi dosis pertama atau sudah menjangkau sekitar 30 persen dari total sasaran vaksinasi 1,34 juta jiwa. Selain secara daring, pendaftaran juga bisa dilakukan secara langsung dengan mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) yang telah membuka layanan vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono mengatakan, vaksinasi terus digelar memadukan strategi jemput bola, di fasilitas kesehatan, dan di area publik sambil menunggu alokasi tambahan vaksin dari pusat.
“Mohon bersabar, setiap yang mendaftar nantinya diatur jadwal dan lokasi vaksinasinya. Kita juga sedang berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mendapatkan tambahan alokasi vaksin sehingga bisa dipercepat lagi prosesnya untuk masyarakat,” ujar Widji.