Tiga Kasus Covid-19 Varian Delta Terdeteksi di Balikpapan
Berdasarkan uji laboratorium, tiga kasus varian Delta Covid-19 sudah ditemukan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Di saat yang sama, pembatasan kegiatan masyarakat akan dilonggarkan.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Kasus varian Delta Covid-19 ditemukan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Varian ini diperkirakan menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus yang terjadi setelah Lebaran 2021.
”Tadi pagi kami menerima informasi dari Dinas Kesehatan Kaltim. Kota Balikpapan, dari puluhan spesimen yang kami kirim ke Jakarta, ada tiga terkonfirmasi positif varian Delta,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty, Selasa (20/7/2021).
Wanita yang akrab disapa Dio itu menjelaskan, ketiga spesimen tersebut diambil dari pekerja yang berasal dari luar daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Balikpapan. Dua pekerja berasal dari Jawa Tengah dan satu pekerja dari Jawa Timur.
Karakter varian Delta ini lebih cepat menular dan menyebabkan gejala yang lebih parah. Dengan karakter itu dan bukti ilmiah bahwa sudah ditemukan, Dio memperkirakan sudah terjadi transmisi lokal varian Delta di Balikpapan.
Hal itu terlihat dari kasus harian yang mulai meningkat perlahan setelah libur Lebaran 2021. Lonjakan eksponensial kasus harian Covid-19 di ”Kota Minyak” ini terjadi dalam dua minggu terakhir. Sebelumnya, penambahan kasus harian Covid-19 hanya puluhan hingga sekitar 100 kasus.
Pada 13 Juli, terjadi lonjakan kasus tertinggi sepanjang 2021, yakni terdapat 599 kasus harian Covid-19 baru. Setelah itu, kasus harian ada di angka 200-500 kasus per hari.
”Selain itu, muncul kelompok (yang terjangkit Covid-19) yang sebelumnya tidak ada, seperti anak-anak. Ada juga kasus positif dari orang yang sudah divaksin. Ada orang yang pernah positif, kemudian positif lagi,” ujar Dio.
Cepatnya penularan varian ini membuat kasus aktif di Balikpapan tinggi. Sebelumnya, kasus aktif berada di kisaran 1.000 kasus, tetapi dalam tiga hari terakhir ada di angka 3.000-4.000 kasus aktif. Hal itu membuat rumah sakit rujukan selalu penuh dan ribuan pasien menjalani isolasi mandiri. Menurut Dio, ini jumlah yang banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
”Jumlah yang isolasi mandiri ada 3.000-an orang. Jika sudah seperti ini, kita betul-betul memperketat. Mohon pengawasan isolasi mandiri dan kontak erat di tingkat RT dipantau dengan baik,” kata Dio.
Kebutuhan pangan
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menjelaskan, untuk menekan penularan yang cepat dari varian Delta ini, pemerintah memenuhi kebutuhan warga yang melakukan isolasi mandiri. Obat dan makanan disediakan dapur umum serta usaha mikro, kecil, dan menengah di wilayah pasien.
”Kami bagi (makan) tiga kali sehari bagi yang isolasi mandiri. Kita membuat dapur umum dan bekerja sama dengan UMKM untuk menyediakan makan bagi warga yang isolasi mandiri di rumah,” kata Rahmad.
Selain itu, warga yang sedang isolasi mandiri bisa mendapat obat dan vitamin gratis dari puskesmas dengan melapor ke puskesmas terdekat. Petugas puskesmas akan mengantarkan obat tersebut. Kontak puskesmas bisa dilihat di akun Instagram covid-19_bpn.
Selain itu, Rahmad juga akan memperpanjang pembatasan kegiatan masyarakat. Malam ini, pihaknya akan membahas dan menetapkan poin apa saja yang perlu diperketat dan dilonggarkan dalam beberapa hari ke depan.
”Tempat keramaian seperti UMKM kita akan kasih pelonggaran operasi. Pengetatan (penutupan jalan), yang tadinya pukul 17.00-22.00, kita longgarkan menjadi pukul 20.00-22.00,” ujar Rahmad.