Pengabaian Prokes Saat Idul Adha di Aceh Dikhawatirkan Picu Kasus
Gubernur Aceh mengeluarkan instruksi pembatasan jumlah jemaah di masjid dan tata pelaksanaan kurban. Namun, tidak semua masjid menerapkan pembatasan jemaah atau mengatur jarak antarjemaah. Warung kopi juga masih ramai.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Dalam sepekan terakhir Aceh menjadi provinsi dengan penambahan kasus Covid-19 harian terendah. Meski demikian, pengabaian protokol kesehatan atau prokes selama perayaan Idul Adha dikhawatirkan memicu penambahan kasus.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani, Selasa (20/7/2021), mengatakan, pengendalian kasus harian dapat dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Pada Senin, 19 Juli 2021, kenaikan kasus baru di Aceh turun menjadi 11 orang, sedangkan pada Minggu, 18 Juli 2021, sebanyak 63 orang. Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ikut menekan kenaikan kasus harian.
Namun, Saifullah mengatakan, mobilitas warga selama Idul Adha jika mengabaikan protokol kesehatan dapat memicu kenaikan kasus. Hal itu sudah terbukti pada perayaan Idul Fitri lalu. Setelah Idul Fitri, pada bulan Mei hingga Juli kenaikan kasus mencapai 134 persen atau 8.373 orang. Adapun total kasus Covid-19 di Aceh 20.955 orang.
”Korban meninggal juga meningkat 110 persen. Kita berusaha jangan sampai seusai Idul Adha kasus bertambah lagi,” kata Saifullah.
Sebelum perayaan Idul Adha, Gubernur Aceh telah mengeluarkan instruksi pembatasan jumlah jemaah di masjid dan tata cara pelaksanaan kurban. Namun, tidak semua masjid menerapkan pembatasan jemaah atau mengatur jarak antarjemaah.
Adapun Kota Banda Aceh, daerah dengan kasus terbanyak di Aceh, saat Idul Adha masih menerapkan PPKM darurat. Banda Aceh masih berstatus zona merah. Meski demikian, warung-warung tetap ramai dan warga mengabaikan protokol kesehatan.
Beberapa hari terakhir banyak masyarakat yang antre untuk divaksin.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh Safrizal Rahman mengatakan, untuk mengendalikan pandemi, selain penerapan protokol kesehatan, vaksinasi juga harus terus digenjot agar kekebalan komunitas tercapai. Hingga saat ini jumlah warga Aceh yang sudah divaksin mencapai 619.564 orang atau 15 persen.
Kenaikan vaksinasi di Aceh sangat signifikan. Pada 20 Maret 2021, Aceh menjadi provinsi terendah vaksinasi Covid-19, tetapi pada 20 Juli 2021 naik ke peringkat ke-20. ”Beberapa hari terakhir banyak masyarakat yang antre untuk divaksin. Saya lihat respons masyarakat Aceh cukup baik, dengan edukasi capaian vaksinasi maksimal,” ujar Safrizal.