Pemprov Sumbar kehabisan stok vaksin Covid-19 di tengah gencarnya program vaksinasi di provinsi ini. Pemprov berharap Kementerian Kesehatan segera mengirimkan tambahan vaksin.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kehabisan stok vaksin Covid-19 di tengah gencarnya program vaksinasi di provinsi ini. Pemprov berharap Kementerian Kesehatan segera mengirimkan tambahan vaksin agar program vaksinasi tidak tersendat.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy di Padang, Sabtu (17/7/2021), mengatakan, stok vaksin di dinas kesehatan (dinkes) provinsi nol. Sementara sejumlah kabupaten/kota di Sumbar sudah meminta tambahan vaksin ke pemerintah provinsi.
”Sumbar kehabisan vaksin. Kami kemarin sudah bersurat ke Kemenkes meminta tambahan vaksin. Stok di provinsi nol, semua sudah disalurkan ke kabupaten/kota. Beberapa kabupaten/kota sudah menjerit meminta tambahan vaksin tapi kami tidak punya,” kata Audy, Sabtu.
Audy melanjutkan, pemprov kemarin mengajukan permintaan vaksin untuk 100.000-150.000 dosis. Ia berharap tambahan vaksin bisa tiba di Padang Senin (19/7/2021) atau Selasa (20/7/2021).
Menurut Audy, habisnya stok vaksin menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi. Hal itu mematahkan anggapan selama ini bahwa masyarakat Sumbar anti terhadap vaksin. ”Masyarakat mulai sadar dan mau divaksinasi,” ujarnya.
Audy menambahkan, orang yang sudah divaksin memang tetap bisa terpapar Covid-19. Namun, vaksin bisa mengurangi risiko gejala berat saat terpapar penyakit akibat virus SARS-CoV-2 ini. Ia pun mengajak masyarakat untuk mengikuti vaksinasi sebagai ikhtiar mengakhiri pandemi.
Masyarakat mulai sadar dan mau divaksinasi. (Audy Joinaldy)
Data Dinkes Sumbar yang dirilis Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Sumbar menyebutkan, jumlah vaksin yang diterima provinsi sejak 5 Januari 2021 mencapai 903.710 dosis. Vaksin tersebut adalah 881.910 dosis vaksin Sinovac dan 21.800 dosis vaksin AstraZeneca.
Hingga Jumat (16/7/2021), jumlah masyarakat Sumbar yang divaksinasi 488.033 orang dari total sasaran 4.408.509 orang atau 11,07 persen. Rinciannya, SDM kesehatan 33.358 orang (102,99 persen), petugas publik 365.127 orang (91,22 persen), warga lansia 23.566 orang (4,81 persen), masyarakat rentan 94.260 orang (3,25 persen), dan remaja 1.469 orang (0,25 persen).
Sejak 20 hari terakhir, antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi tinggi. Sebelumnya, memang kurang peminat. (Bakhrizal)
Kepala Biro Administrasi Pimpinan Provinsi Sumbar Hefdi mengatakan, hingga Jumat, tiga kabupaten/kota sudah mengajukan tambahan vaksin ke provinsi, yaitu Payakumbuh 12.000 dosis, Padang 70.000 dosis, dan Kepulauan Mentawai 10.000 dosis.
”Tiga daerah ini sangat membutuhkan vaksin karena sedang yang melaksanakan vaksinasi massal,” kata Hefdi, dalam keterangan tertulis.
Secara terpisah, Kepala Dinkes Payakumbuh Bakhrizal mengatakan, stok vaksin Covid-19 di daerahnya tinggal 1.000-2.000 dosis. Stok tersebut diperkirakan cuma cukup untuk dua hari ke depan.
”Masalahnya, kami akan mengadakan Mega Gebyar Vaksinasi selama sepekan (19-24 Juli 2021). Butuh vaksin setidaknya 15.000 dosis. Kami sudah minta ke provinsi, provinsi sudah mengusahakan meminta ke pemerintah pusat,” ujarnya.
Bakhrizal berharap vaksin segera tiba sehingga upaya vaksinasi massal tidak tersendat. ”Sejak 20 hari terakhir, antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi tinggi. Sebelumnya, memang kurang peminat,” ujarnya.
Kepala Dinkes Padang Feri Mulyani mengatakan, stok vaksin di daerahnya tinggal 10.000 dosis dan cuma cukup untuk dua hari. ”Kami sudah meminta ke pemerintah pusat dan pemerintah provinsi,” kata Feri.
Data Dinkes Sumbar menyebutkan, hingga Jumat, enam daerah dari 19 daerah dengan capaian vaksinasi Covid-19 tertinggi di Sumbar, yaitu Padang Panjang 39,83 persen, Bukittinggi 24,97 persen, Solok (kota) 24,84 persen, Dharmasraya 20,07 persen, Padang 20,07 persen, dan Payakumbuh 19,03 persen.