Pantau Kondisi Warga Isolasi Mandiri, IKA Universitas Brawijaya Luncurkan Aplikasi ISOMAN
Untuk memantau kondisi warga yang menjalani isolasi mandiri Covid-19, Ikatan Alumni Universitas Brawijaya membuat aplikasi ISOMAN. Aplikasi ini juga bisa digunakan untuk telekonsultasi dengan dokter.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Ikatan Alumni Universitas Brawijaya Malang merilis aplikasi berbasis web untuk mendukung penanganan Covid-19. Aplikasi tersebut dapat memantau kondisi harian pasien isolasi mandiri hingga bisa melakukan telekonsultasi dengan dokter bagi yang membutuhkan.
Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA-UB) merilis aplikasi berbasis web pendukung pasien Covid-19 melakukan isolasi mandiri. Aplikasi web itu bisa diakses melalui situs http://ika.ub.ac.id/aplikasi-isoman/. Di sana terdapat beberapa fitur dengan tujuan utama memantau perkembangan kondisi harian pasien dan layanan telekonsultasi dengan dokter bagi pasien yang membutuhkan.
”Program IKA UB Peduli-Solidaritas Kemanusiaan Hadapi Covid-19 berbasis aplikasi web isoman ini hadir untuk membantu masyarakat dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang kami miliki di tengah kondisi pandemi ini. Aplikasi ini dibuat untuk mendukung proses penyembuhan pasien terinfeksi Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri,” kata Ketua Umum IKA-UB Ahmad Erani Yustika, Sabtu (17/7/2021).
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA-UB) Malang merilis aplikasi berbasis web untuk mendukung penanganan Covid-19. Aplikasi tersebut dapat memantau kondisi harian pasien isolasi mandiri hingga bisa melakukan telekonsultasi dengan dokter bagi yang membutuhkan.
Menurut Erani, aplikasi tersebut dirancang untuk mudah dipergunakan melalui semua jenis perangkat telelepon seluluer pintar (smartphone). Pasien isoman dapat memakai aplikasi ini dengan cara melakukan registrasi daring (online) pada link, memasukkan data diri dan memasukkan data gejala terkini yang dirasakan, sesuai dengan format yang sudah disediakan oleh aplikasi.
Fitur telekonsultasi dengan dokter dari Satgas Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menjadi salah satu kelebihan dari aplikasi tersebut. ”Fitur ini hanya tersedia bagi pasien yang membutuhkan tindakan lanjutan dalam masa isolasi mandiri. Aplikasi ISOMAN versi awal ini dikhususkan bagi alumni dan keluarga besar Universitas Brawijaya. Pada tahap selanjutnya, aplikasi ini akan dikembangkan untuk bisa melayani masyarakat umum di wilayah Malang Raya,” kata Ketua Satgas Covid-19 IKA-UB Ahmad Sauqy.
Ahmad Sauqy mengatakan, aplikasi tersebut saat ini masih diperuntukkan bagi keluarga alumni UB. Namun, ke depan, aplikasi akan dikembangkan untuk masyarakat luas.
Aplikasi ISOMAN ini diperuntukkan bagi alumni Universitas Brawijaya, keluarga besar Universitas Brawijaya, dan juga masyarakat umum yang membutuhkan. (Ahmad Sauqy)
”Aplikasi ISOMAN diperuntukkan bagi alumni Universitas Brawijaya, keluarga besar Universitas Brawijaya, dan juga masyarakat umum yang membutuhkan,” katanya. Hal itu penting di kala pendemi karena banyaknya kebutuhan terkait dengan fasilitas isolasi mandiri dan telekonsultasi medis di tengah beredarnya informasi bohong. Maka, alumni dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya akan melayani telekonsultasi dan memantau pasien isolasi mandiri.
Menurut dia, aplikasi ISOMAN tersebut dibuat karena banyaknya info hoaks dan merugikan terkait pandemi dengan segala kebutuhannya. Aplikasi tersebut selain memantau kondisi pasien juga mendukung layanan logistik selama isolasi mandiri, seperti obat, vitamin, dan makanan, serta telekonsultasi medis berbasis aplikasi.
Adapun di Malang Raya saat ini merupakan daerah dengan risiko sedang dan tinggi penularan Covid-19. Kota Malang masuk kategori risiko sedang (zona oranye), sedangkan Kota Batu dan Kabupaten Malang masuk daerah risiko tinggi (zona merah).
Di Kota Malang, jumlah total kasus Covid-19 per Sabtu (17/7/2021) mencapai 8.721 kasus. Dari jumlah tersebut, 1.592 kasus di antaranya merupakan kasus aktif. Adapun jumlah kematian di Kota Malang mencapai 705 kasus (tingkat kematian 8 persen) dan kesembuhan mencapai 6.424 kasus (tingkat kesembuhan 73 persen). Awal 2021, tingkat kesembuhan di Kota Malang mencapai 90 persen.
Petugas menata tempat tidur di ruang isolasi Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jumat (6/3/2020). RSSA Malang memiliki 5 ruang isolasi untuk pasien Covid-19. Hari itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memantau kesiapan RS tersebut sebagai RS rujukan di Jatim bagian selatan terkait pasien Covid-19.