Tak Dapat Kamar RS, Ibu Hamil di Klaten Bersalin di Teras Rumah Bidan Desa
Seorang ibu hamil di Klaten, Jawa Tengah, melahirkan di teras rumah bidan desa setelah kesulitan mencari ruang rawat rumah sakit. Padahal, ia juga dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 sebelum melahirkan.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
KLATEN, KOMPAS — Seorang ibu hamil di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, melahirkan di teras rumah bidan desa setelah kesulitan memperoleh ruang rawat di rumah sakit. Padahal, ibu tersebut seharusnya bersalin di rumah sakit karena terkonfirmasi positif Covid-19 dan punya penyakit penyerta atau komorbid.
Camat Kebonarum Muzakir menyampaikan, peristiwa itu terjadi di Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (12/7/2021). Sebelum melahirkan, ibu hamil tersebut kesulitan mencari rumah sakit. Bayinya lahir di teras rumah bidan desa karena tak bisa mendapatkan ruangan di rumah sakit.
”Ibu hamil ini positif Covid-19. Seharusnya memang ditangani rumah sakit. Berhubung ruangan rumah sakit penuh terus, lalu dia ke bidan desa,” kata Muzakir, saat dihubungi, Jumat (16/7/2021).
Ibu hamil tersebut berasal dari Desa Basin, Kecamatan Kebonarum. Sejak awal, ia telah berkonsultasi soal kehamilannya dengan bidan Desa Basin, Semi Ota Priyani. Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui ia mempunyai penyakit penyerta, yaitu hipertensi dan diabetes melitus. Sang bidan merekomendasikan agar proses persalinan dilakukan di rumah sakit.
Satu pekan sebelum melahirkan, ibu hamil tersebut dites usap antigen. Hasil tes menunjukkan negatif. Namun, penyakit penyerta membuat Semi Ota bersikukuh ibu hamil tersebut tetap bersalin di rumah sakit. ”Hari Senin itu, dia mampir ke rumah saya. Sebenarnya, waktu itu saya juga belum siap. Saya ingin merujuk dia ke rumah sakit,” kata Semi.
Semi menambahkan, Senin itu, tes antigen kembali dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan ibu hamil tersebut. Dari tes itu, baru diketahui bahwa ibu hamil tersebut terpapar Covid-19. Kondisi itu memperkuat alasan bahwa proses persalinan mesti dilakukan di rumah sakit.
Semi lalu menelepon sejumlah rumah sakit. Namun, kamar rumah sakit juga penuh. Ambulans pun sudah dipanggil agar jika nanti diperoleh rumah sakit rujukan, ibu hamil tersebut bisa segera diberangkatkan.
Namun, ambulans tak kunjung datang. Akhirnya, karena sudah tidak kuat, ibu hamil tersebut bersalin di teras rumah Semi. Semi membantu proses persalinan sebaik mungkin. Terlebih, kondisinya sudah mendesak, sedangkan rujukan ke rumah sakit juga tak bisa dilakukan.
”Lahirnya pukul 07.55. Semuanya sehat, ibu dan bayinya. Tidak ada komplikasi. Setelah bayinya lahir, malah baru ada konfirmasi ruang kosong di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Jadinya, batal dirujuk,” kata Semi.
Saat ini, kata Semi, ibu tersebut menjalani isolasi terpusat di Balai Desa Basin. Isolasi terpusat dipilih agar kondisi ibu dan bayi bisa terus dipantau. Selain itu, rumah ibu dan bayi juga tidak layak untuk digunakan isolasi mandiri. Isolasi mandiri di rumah hanya dilakukan suami dari ibu yang baru saja melahirkan itu.
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Klaten, jumlah tempat tidur isolasi dan ruang rawat intensif untuk pasien Covid-19 sebanyak 643 unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 93 persen sudah terpakai pada Kamis (15/7/2021). Persentase keterisian juga sama pada Selasa (13/7/2021).
Sementara itu, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harian juga masih tinggi beberapa hari terakhir. Pada Kamis, penambahan kasus 595 kasus dalam sehari. Sebanyak 436 kasus diperoleh dari tes antigen, sedangkan tes PCR 159 kasus.