Warga binaan Lapas Porong mulai divaksin Covid-19. Sementara itu, perusahaan yang melakukan vaksinasi gotong royong di Sidoarjo terus bertambah. Hal itu diharapkan mempercepat terbentuknya kekebalan komunitas.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Surabaya di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, mulai menjalani vaksinasi Covid-19 yang dilakukan secara bertahap. Sementara itu, perusahaan yang melakukan vaksinasi gotong royong di Sidoarjo terus bertambah. Hal itu diharapkan mempercepat terbentuknya kekebalan komunitas.
Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Porong di Sidoarjo mengantre layanan vaksinasi gratis yang digelar oleh pengelola lapas bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sidoarjo, Kamis (15/7/2021). Mereka bahkan telah berkumpul sejak pagi meski acara yang berlangsung di aula pujasera itu baru dimulai pukul 09.00.
Kepala Lapas Porong Gun Gun Gunawan mengatakan, layanan vaksinasi gratis bagi warga binaan sebenarnya telah berlangsung sejak pekan lalu. Dalam sepekan, digelar tiga kali layanan vaksinasi dengan kuota 200 dosis penyuntikan per hari. Vaksinasi saat ini masih penyuntikan dosis pertama. “Untuk hari ini, warga binaan yang divaksin merupakan penghuni Blok A sayap 4 dan 5. Selain itu penghuni Blok B sayap 3, 4, dan 5,” ujar Gun Gun.
Program layanan vaksinasi bagi WBP Lapas Porong menyediakan 2.100 dosis vaksin bantuan dari Dinkes Sidoarjo. Jumlah dosis sebanyak itu memungkinkan seluruh WBP bisa tervaksinasi. Saat ini jumlah WBP Lapas Porong tercatat sebanyak 2.077 orang.
Seperti umumnya layanan vaksinasi Covid-19, peserta harus melalui proses pemeriksaan kesehatan sebelum menerima suntikan dosis pertama. Hasilnya, ada sejumlah warga binaan yang gagal divaksin karena tekanan darahnya tinggi, menderita sakit, dan nomor induk kependudukannya belum terkonfirmasi kepada petugas.
“Meski demikian, mereka masih diberi kesempatan mengikuti vaksinasi pada gelombang berikutnya. Tentunya, setelah memenuhi syarat sebagai penerima vaksin,” kata Gun Gun.
Setelah divaksin, warga binaan juga harus menjalani observasi untuk memantau kejadian ikutan pasca-imunisasi. Sejauh ini, tidak ada keluhan yang signifikan. Mayoritas peserta vaksinasi mengaku mengantuk dan mudah lapar atau nafsu makannya lebih besar.
Sementara itu, perusahaan di Sidoarjo yang menggelar vaksinasi gotong royong terus bertambah jumlahnya. Setelah pekan lalu perusahaan mebel, kali ini giliran produsen kertas PT Tjiwi Kimia yang menyelenggarakan vaksinasi bagi 5.300 karyawannya.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan, pihaknya berharap lebih banyak lagi perusahaan di wilayahnya yang menggelar program vaksinasi gotong royong. Hal itu membantu upaya pemerintah mempercepat capaian vaksinasi agar segera terbentuk kekebalan komunitas di masyarakat.
“Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini tidak bisa diatasi sendiri oleh pemerintah. Butuh peran dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk perusahaan-perusahaan yang ada di Sidoarjo. Oleh karena itu, pemda mengapresiasi perusahaan yang sudah memberikan kontribusi,” ucap Muhdlor.
Setelah selesai, program vaksinasi akan dilanjutkan pada keluarga karyawan dan masyarakat sekitar pabrik.
Albert Susilo, perwakilan dari PT Tjiwi Kimia, mengatakan, vaksinasi untuk 5.300 karyawan akan dilakukan secara bertahap. Setelah selesai, program vaksinasi akan dilanjutkan pada keluarga karyawan dan masyarakat sekitar pabrik. Hal itu untuk memberikan perlindungan secara menyeluruh dan membantu pemerintah menanggulangi pandemi.
“Vaksinasi ini merupakan wujud partisipasi aktif perusahaan dalam menyukseskan program pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19,” ujar Albert.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Sidoarjo secara kumulatif mencapai 13.437 kasus dan sebanyak 806 di antaranya merupakan kasus aktif. Jumlah kasus terkonfirmasi positif ini terus meningkat dengan penambahan yang tinggi.
Sebagai gambaran, pada Rabu (14/7/2021), terdapat penambahan 447 kasus dalam sehari. Lonjakan penambahan kasus harian ini luar biasa karena sebelumnya rata-rata penambahan kasus baru hanya berada di kisaran 60-70 kasus setiap harinya.
Penambahan kasus baru harian yang berkali lipat dari sebelumnya itu menempatkan Sidoarjo pada posisi kedua tertinggi di Jatim setelah Surabaya yang mengalami penambahan kasus harian sebanyak 1.621 kasus. Sidoarjo berada di zona merah atau berisiko tinggi sebaran Covid-19 dalam peta epidemi.
Muhdlor mengatakan, ada sejumlah strategi yang diterapkan dalam mengatasi pandemi, yakni pembatasan kegiatan masyarakat melalui PPKM darurat dan pendisiplinan penerapan protokol kesehatan melalui operasi yustisi. Hal itu terutama terkait protokol memakai masker dan menjaga jarak aman.
Selain itu, pemda berupaya menggenjot cakupan vaksinasi agar segera terbentuk kekebalan komunitas. Data Satgas Covid-19 Jatim menunjukkan sebanyak 323.036 orang yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama. Adapun jumlah warga yang sudah mendapatkan vaksin dosis kedua sebanyak 180.340 orang.
Capaian vaksinasi itu masih harus ditingkatkan dengan mencari terobosan strategi. Sidoarjo menargetkan layanan vaksinasi sebanyak 15.000 per hari. Namun, hal itu sulit dicapai karena beragam kendala, salah satunya jumlah tenaga kesehatan yang terbatas dan banyak yang terpapar Covid-19.