Menjelang Panen, 1.300 Pelaku Perdagangan Tembakau di Temanggung Divaksin
Lebih dari 1.300 pelaku perdagangan tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, telah divaksin. Upaya ini dilakukan guna menekan risiko penularan Covid-19 di musim panen tembakau.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Lebih dari 1.300 pelaku perdagangan tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, telah menjalani vaksinasi Covid-19. Vaksinasi massal tersebut dilakukan sebagai antisipasi menekan risiko penularan selama musim panen tembakau yang akan dimulai Agustus mendatang.
”Vaksinasi harus dilakukan karena interaksi perdagangan banyak orang dalam musim panen tembakau tidak bisa dihindari,” ujar Bupati Temanggung M Al Khadziq, Kamis (15/7/2021).
Lebih dari 1.300 orang tersebut terdiri dari seluruh karyawan perwakilan pabrik-pabrik rokok di Kabupaten Temanggung serta kelompok pedagang tembakau. Selama musim panen tembakau, aktivitas perdagangan dan mobilitas warga di Temanggung, dipastikan meningkat. Mengacu kondisi biasanya, Temanggung juga akan didatangi para pelaku perdagangan dari luar kota.
Demi mendukung keselamatan bersama, semua pelaku perdagangan dari dalam ataupun luar daerah Temanggung, diharapkan tetap menjalankan segala aktivitas sesuai standar protokol kesehatan.
Khadziq mengatakan, pihaknya juga berterima kasih karena semua warga sudah memberikan dukungan dengan berlaku tertib dan disiplin menjalankan protokol kesehatan selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
”Apa yang sudah dijalankan selama masa PPKM Darurat baru akan berdampak 2-3 pekan lagi. Oleh karena itu, ketertiban yang sudah dijalankan sekarang, mudah-mudahan nantinya juga akan memberi dampak positif menciptakan situasi lebih aman bagi aktivitas perdagangan tembakau di Temanggung,” ujarnya.
Meski demikian, dia juga berharap pandemi tidak memengaruhi harga jual tembakau. Pihak pabrikan diminta untuk tetap membeli tembakau dengan harga tinggi dan meminta agar tuntas dilakukan sehingga tidak ada tembakau yang dibiarkan tersisa menumpuk di gudang petani.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Temanggung, Wirawan mengatakan, saat ini, lebih dari separuh petani tembakau di Temanggung bersama keluarganya, kini tuntas divaksin Covid-19. Adapun di Temanggung, terdapat sekitar 300.000 keluarga petani tembakau.
”Para petani aktif mengikuti program vaksinasi yang kini gencar dilaksanakan di desa-desa,” ujarnya.
Situasi pandemi, menurut Wirawan, sama sekali tidak menyurutkan minat petani menanam tembakau. Sama seperti tahun sebelumnya, luas areal tembakau diperkirakan masih akan berkisar 14.000-15.000 hektar. Puncak aktivitas panen tembakau akan berlangsung Agustus-September mendatang.
Didukung cuaca dan kecukupan air pada masa awal tanam, lanjut dia, kuantitas dan kualitas hasil panen tembakau tahun ini akan meningkat. Produktivitas per hektar pun akan meningkat dari sebelumnya berkisar 6-7 hektar tembakau kering per hektar, kini minimal 8 kuintal tembakau kering.
Dengan mempertimbangkan hasil tersebut, Wirawan sangat berharap pabrik rokok, di tengah koondisi pandemi, tetap antusias membeli tembakau. ”Kami berharap pabrik tetap antusias membeli tembakau dengan harga tinggi,” ujarnya.
Wirawan mengatakan, saat ini pihaknya bersama sejumlah pabrik rokok, tengah merancang mekanisme aktivitas perdagangan tembakau di masa pandemi. Hal ini untuk mencegah risiko penularan dan kemungkinan terjadinya kluster Covid-19 baru dalam aktivitas perniagaan tembakau. Salah satu hasil kesepakatannya, petani yang sudah siap menjual tembakau diminta mengirimkan ke pabrik rokok secara bergilir.